Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

commit to user 24

B. Kerangka Pemikiran

Kanker serviks merupakan penyebab kematian terbesar di kalangan wanita. Usaha penyembuhan dengan obat sintetik umumnya masih relatif mahal dan memiliki efek samping yang besar. Hal ini menyebabkan orang memilih alternatif untuk memanfaatkan bahan alam yaitu dengan menggunakan tanaman obat. Salah satu tumbuhan yang berpotensi untuk komoditas obat ini adalah rumput mutiara Hedyotis corymbosa L. Lamk.. Murdiyono 2008 telah meneliti fraksi 6 ekstrak kloroform rumput mutiara dan hasilnya diperoleh LC 50-24 jam adalah 281,77 µgml. Menurut Meyer et al., 1982, senyawa uji dikatakan toksik jika harga LC 50-24 jam lebih kecil dari 1000 µgml. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak kloroform rumput mutiara bersifat toksik dan berpotensi anti kanker. Penelitian Ruwaida 2010 mengisolasi fraksi aktif dalam ekstrak kloroform dan diperoleh isolat 4 dan 5 sebanyak senyawa aktif berdasarkan metode Brine Shrimp Lethality Test BST dengan LC 50-24 jam masing-masing 55,87 µgml dan 47,76 µgml, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut potensi rumput mutiara sebagai anti kanker. Febriansah et al. 2008 menyebutkan bahwa rumput mutiara telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit salah satu diantaranya adalah kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa nilai IC 50-24 jam isolat 4 dan 5 dari ekstrak kloroform rumput mutiara terhadap sel HeLa dan SiHa. commit to user 25 Uji eksperimental secara in vitro dengan menggunakan human cell line memiliki keuntungan yaitu memiliki homogenitas sel yang cukup tinggi serta tidak dijumpai variasi individual. Dalam penelitian ini menggunakan sel kanker serviks sel HeLa dan SiHa, kemudian sel kanker akan dikulturkan dalam medium RPMI 1640. Kemampuan isolat 4 dan 5 dari ekstrak kloroform rumput mutiara dapat diketahui dengan melakukan pengujian sitotoksisitas untuk mengetahui nilai IC 50-24 jam. Nilai IC 50-24 jam di bawah 100 µgmL menunjukkan adanya potensi ekstrak uji sebagai agen kemoprevensi Meiyanto et al., 2008. Semakin kecil nilai IC 50-24 jam berarti senyawa uji semakin toksik dan sebaliknya. Bagan pemikiran di atas disajikan dalam Gambar 6. commit to user 26 Gambar 6. Bagan alir pemikiran Pengobatan sintetik relatif mahal dan mempunyai efek samping yang besar Kasus kanker serviks merupakan penyebab kematian terbesar pada watina Isolat 4 dan 5 dari ekstrak kloroform rumput mutiara bersifat anti kanker Murdiyono, 2008 dan Ruwaida, 2010 Percobaan in vitro Pengujian sitotoksisitas dengan sel kanker serviks sel HeLa dan SiHa Penentuan nilai IC 50-24 jam Pencarian senyawa aktif dari bahan alam commit to user 27

C. Hipotesis