54
13.
Baterai Baterai adalah alat listrik kimiawi yang menyimpan energy dan
mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu : batang karbon sebagai anode kutub positif
baterai, pasta sebagai elektrolit penghantar dan seng Zn sebagai kutub katode negative. Baterai yang digunakan sebagai sumber arus adalah DC 12 V untuk
mensuplai arus ke alat aktif kendali kebisingan. Dapat dilihat pada Gambar 3.16 berikut.
Gambar 3.16 Baterai
3.3.2 Peralatan
Dalam perancangan prototype aktif kendali kebisingan peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Multimeter
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM volt – Ohm Meteryang dapat mengukur tegangan voltmeter,
hambatan Ohm meter, maupun arus ampermeter Pada penelitian ini multitester digunakan untuk mengukur peralatan elektronik untuk pembuatan aktif kendali
kebisingan. Dapat dilihat pada Gambar 3.17 berikut.
Universitas Sumatera Utara
55
Gambar 3.17 Multitester 2.
Mesin Bor dan mesin Gerinda Pada proses pembuatan alat aktif kendali kebisingan peneliti membuat
rangka dudukan peralatan elektroninya agar tersusun rapi, maka digunakan mesin gerinda tangan untuk memotong plastic arclik dan mesin bor tangan digunakan
untuk membuat lubang baut sebagai dudukan peralatan aktif kendali kebisingan, dapat dilihat pada Gambar 3.18
. Gambar 3.18 Mesin Bor dan Gerinda.
Universitas Sumatera Utara
56
3. Solder dan Timah
Solder adalah pemanas yang digunakan utuk mencairkan timah untuk menyambungkan komponen elektronik pada papan PCB. Dapat dilihat pada
Gambar 3.19 berikut.
Gambar 3.19 Solder dan Timah. 4.
Sound Preseure Level SPL Sound preseure level adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur
tingkat tekanan suara dari sumber suara yang jarak pengukurannya diatur dari sumber suara. Alat pengukur tekanan suara, pengukur level suara, atau sound
meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan dari knalpot. Alat tersebut tersebut menggunakan skala pembobotan frekuensi yang menjelaskan
perbedaan dalam sensitivitas manusia pada frekuensi yang berbeda. Desibel merupakan skala logaritmik yang mengacu pada satu unit pada
skala desibel. Desibel berarti sepersepuluh dari bel. Satuan bel sendiri diambil dari penemu bernama Alexander Graham Bell, satuan ini digunakan untuk
membandingkan kekuatan dalam komunikasi listrik, tegangan, atau intensitas suara. Singkatan dari bel adalah B dan desibel adalah dB.
10dB=1B. Dapat dilihat pada Gambar 3.20 berikut.
Universitas Sumatera Utara
57
Gambar 3.20 Sound Presseur Level. 5.
Tripot
Tripot adalah alat sebagai dudukan SPL untuk membantu agar bisa berdiri
dengan tegak dan tegar. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kelelahan operator dalam mengambil gambar dan mengurangi noise yang ditimbulkan oleh
guncangan tangan operator.Tripod yang digunakan dalam penelitian ini bermerek Ouyama. Dapat dilihat pada Gambar 3.21 berikut.
Gambar 3.21 Tripot
Universitas Sumatera Utara
58
6.Sigmat, Tang dan Obeng Peralatan pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti
sigmat, tang dan obeng,,dapat dilihat pada Gambar 3.22
Gambar 3.22 Sigmat, Tang dan Obeng. 6. Materan
Meteran digunakan untuk mengukur jarak sound level meter ke knalpot yang akan kita uji. Dapat dilihat pada Gambar 3.23
Gambar 3.23 Meteran 7.Tachometer
Tachometer adalah sebuah alat untuk mengukur putaran pada suatu mesin .dalam penelitian ini tachometer dipasangkan pada sepeda motor untuk
menyesuaikan putaran mesin dengan noise yang dihasilkan.dapat dilihat pada Gambar 3.24 berikut.
Universitas Sumatera Utara
59
Gambar 3.24 Tachometer.
3.4. Set - Up Pengukuran Kebisingan Pada Knalpot
Langkah-langkah dalam pengukuran kebisingan pada knalpot standard maupun knalpot standard dilawan dengan alat Aktif kendali Kebisingan sebagai
berikut :
1. Siapkan sebuah sepeda motor supra x 125 D.
2. Siapkan semua peralatan Aktif Kendali Kebisingan .
3. Pasang wayar penghubung arus listrik DC dari amplifier ke baterai.
4. Atur posisi microphone perekam suara knalpot dan speaker anti noise.
5. Pasang sound level meter ke tripod dan oprasikan sound level meter
dengan aturan batas kebisingan 60-120 dB. 6.
Ukur jarak antara sound level meter ke ujung silencer menggunakan meteran dengan jarak 1 meter.
7. Arahkan microphone yang ada pada sound level meter ke arah ujung
silencer. 8.
Hidupkan mesin sepeda motor. 9.
Pada sumbu X Y dan Z lakukan pengambilan data dengan kecepatan putaran 1000 dan 2000 rpm..
10. Lihat hasil kebisingan yang tertera pada sound level meter dan olah data
dengan menggunakan Microsoft excel.
Universitas Sumatera Utara