Hasil Pengujian Kuat Impak Is Hasil Pengujian Kekuatan Lentur UFS

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Porositas No Pasir halus 10 -3 kg Ban dalam bekas 10 -3 kg Pp 10 -3 kg Aspal 10 -3 kg Epoksi + katalis 10 -3 kg Massa kering 10 -3 kg Massa basah 10 -3 kg Volume m 3 10 -9 Porositas 1 30 20 30 5 15 10,6 10,82 8000 2,75 2 32,5 17,5 30 5 15 9,9 10,08 7950 2,45 3 35 15 30 5 15 11,5 11,69 7700 2,4 4 37,5 12,5 30 5 15 11,3 11,45 7400 2,0 5 40 10 30 5 15 11,4 11,54 7200 1,9 6 42,5 7,5 30 5 15 12,5 12,63 7000 1,8 7 45 5 30 5 15 12,1 12,21 6800 1,6 8 47,5 2,5 30 5 15 10,3 10,37 6600 1,1

4.1.3 Hasil Pengujian Kuat Impak Is

Pengujian impak merupakan respon terhadap beban yang tiba –tiba yang bertujuan untuk mengetahui ketangguhan suatu bahan terhadap pembebanan dinamis, sehingga dapat diketahui apakah suatu bahan yang diuji rapuh atau kuat. Pengujian ini bertujuan untuk mengukur besar energy yang diserap suatu bahan sampai bahan tersebut patah. Metode yang dipakai pengujian impak pada penelitian ini adalah model Charpy , dimana sampel dalam bentuk tertidur dengan ukuran yang telah ditentukan, dengan kedua ujung sampel diletakkan pada penumpu lalu melepaskan beban dinamis dengan tiba – tiba menuju sampel dengan sudut awal beban sebesar 160 o terhadap vertikal. Kekuatan impak yang dihasilkan Is merupakan perbandingan antara energy serap Es dengan luas penampang A. Is = A E s ………………………………. 4.3 Dengan : Is = Kekuatan impak kJm 2 Es = Energi serap J A = Luas penampang m 2 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kekuatan Impak N o Pasir halus 10 -3 kg Ban bekas 10 -3 kg PP 10 -3 kg Aspal 10 -3 kg Epoksi +katalis 10 -3 kg Panjang 10 -3 m Lebar 10 -3 m tebal 10 - 3 m Luas 10 -6 m 2 Es J Is KJ m 2 1 30 20 30 5 15 100 20 4 80 1,28 16 2 32,5 17,5 30 5 15 100 20 3,95 80 1,04 13 3 35 15 30 5 15 100 20 3,8 80 0,94 11,5 4 37,5 12,5 30 5 15 100 20 3,7 80 0,76 9,5 5 40 10 30 5 15 100 20 3,6 80 0,64 8,0 6 42,5 7,5 30 5 15 100 20 3,5 80 0,48 6,0 7 45 5 30 5 15 100 20 3,4 80 0,40 5,0 8 47,5 2,5 30 5 15 100 20 3,3 80 0,24 3,0

4.1.4 Hasil Pengujian Kekuatan Lentur UFS

Pengujian Kekuatan Lentur UFS dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan polimer terhadap pembebanan. Dalam metode ini metode yang digunakan adalah metode tiga titik lentur. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui keelastisan suatu bahan. Beban digantungkan pada beban dan span diletakkan diatas piringan besi. Jarak span diatur 80 mm satu sama lain dan sampel diletakkan ditengah-tengah span. Skala pembebanan maksimum diberi sebesar 100 kgf dan kecepatan 20 mmmenit. Display beban dan regangan tepat pada skala nol. Kertas grafik diatur pada chart recorder sehingga tepat pada posisinya. Kemudian switch dihidupkan bersamaan dengan menekan tombol DOWN. Setelah sampel uji patah, tombol stop ditekan kemudian tombol RECALL untuk memperoleh beban dan regangan maksimum. Dicatat beban atau Load dan stroke defleksiyang ditunjukkan oleh alat Electronoic System Universal Testing Machine. Universitas Sumatera Utara Pada permukaan bagian atas cupilkan yang dibebani akan terjadi kompresi, sedangkan pada permukaan bawah sampel akan terjadi tarikan. Pada pengujian ini terhadap sampel uji diberikan pembebanan yang arahnya tegak lurus terhadap sampel. Persamaan yang digunakan untuk memperoleh kekuatan lentur yaitu : UFS = 2 2 3 bd PL ......................................................................... 4.4 Dengan : P = Load beban, N L = jarak span 1 cm = 0,08m b = lebar sampel m d = tebal sampel m Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kuat Lentur No Pasir halus 10 -3 kg Ban dalam bekas 10 -3 kg Panjang P 10 -3 m Lebar b 10 -3 m Tebal d 10 -3 m 2bd 2 10 -6 m 2 Beban p N 3PL Nm UFS MPa 1 30 20 100 20 4 640 35,37 8,49 13,25 2 32,5 17,5 100 20 3,95 608,4 32,0 7,68 12,6 3 35 15 100 20 3,8 577,6 29,5 7,08 12,25 4 37,5 12,5 100 20 3,7 547,6 27,5 6,6 12,05 5 40 10 100 20 3,6 518,4 25,48 6,1 11,76 6 42,5 7,5 100 20 3,5 490 21,56 5,17 10,55 7 45 5 100 20 3,4 462,4 20,0 4,8 10,38 8 47,5 2,5 100 20 3,3 435,6 16,75 4,02 9,23 4.2 Pembahasan 4.2.1 Analisis Pengujian Daya Serap Air