Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lanjutan tabel 26 7 Berani dalam pendapat dan keyakinan 55,5 69,4 80,6 8 Ingatan 58,3 69,4 77,8 9 Sehat 61,1 75 88,9 10 Ulet 58,3 69,4 86,1 Sumber data: Hasil observasi penelitian Tahun 2008 yang diolah. Tabel 27 Ketuntasan nilai kreativitas siswa Jumlah tiap siklus No Uraian pencapaian hasil I II III 1 Siswa mendapat nilai kreativitas tinggi 13,9 33,3 38,9 2 Siswa mendapat nilai kreativitas sedang 44,4 36,1 41,7 3 Siswa mendapat nilai kreativitas rendah 41,7 27,8 19,4 4 Rerata nilai kreativitas siswa 1,7 2,1 2,3 5 Ketuntasan 58,3 69,4 80,6 Sumber data: Hasil observasi penelitian Tahun 2008 yang diolah pada tiap siklus.

F. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini akan adanya beberapa kekurangan atau keterbatasan dan masih tidak sempurna, meskipun peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin mencapai kesempurnaan. Peneliti meiliki keterbatasan yang tidak dapat dihindari, diantaranya: 1. Penelitian ini sebuah penelitian kualitatif yang menfokuskan pada proses tindakan, sehingga instrumen tes dalam setiap siklus digunakan seperlunya guna mengetahui peningkatan atau perubahan kemampuan siswa sesudah tindakan. 2. Pembelajaran dengan model investigasi kelompok group investigation memerlukan berbagai media dan alat pembelajaran. Namun dalam penelitian ini kurang memanfaatkan media pembelajaran yang bervariasi yakni. Hal ini dilakukan karena disesuaikan dengan karekteristik materi atau pokok bahasan. 3. Penelitian tindakan kelas idealnya satu siklus tindakan dilaksanakan dalam waktu yang relatif lama. Dimaksudkan supaya penelitian benar-benar dapat mengetahui kelemahan dan kelebihannya. Namun karena suatu kondisi tertentu penelitian ini dipilih waktu kurang satu bulan untuk setiap siklus. 4. Pembelajaran dengan model investigasi kelompok group investigation diterapkan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika pada kompetensi geometri bangun ruang yakni kubus, balok dan prisma. Dengan aspek pemahaman konsep yaitu mendefinisikan konsep, mengeksplorasi konsep, dan mengaplikasi konsep. 5. Pembelajaran dengan model investigasi kelompok group investigation diterapkan untuk meningkatkan kreativitas siswa yang meliputi aspek-aspek: penuh energi, mempunyai prakasa, percaya diri, sopan, rajin, melaksanakan pekerjaan pada waktunya, berani dalam pendapat dan keyakinan, ingatan, sehat, dan ulet. 6. Pelaksanakan tindakan pada siswa kelas 8A SMP Muhammadiyah 9 Gemolong, Sragen.sehingga penelitian ini tidak mewakili secara luas. 7. Pengamatan yang dilakukan peneliti masih belum sempurna. Hal ini dikarenakna waktu yang relatif singkat belum detail perilaku siswa maupun terdeteksi.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan tiga siklus dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan model investigasi kelompok group investigation dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika hingga ketuntasan 77,8 pada siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah 9 Gemolong, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. 2. Penggunaan model investigasi kelompok group investigation dapat meningkatkan kreativitas menjadi sebesar 80,6 pada siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah 9 Gemolong, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

B. Implikasi Hasil Penelitian