Pajak terutang saat pembayaran dalam hal : a.
Pembayaran diterima sebelum penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak
b. Pembayaran dilakukan sebelum dimulainya pemanfaatan barang kena pajak
tidak berwujudjasa kena pajak dari luar daerah pabean.
G. Mekanisme pengenaan pajak pertambahan nilai
Undang-undang pajak pertambahan nilai 1984 menganut kredit pajak credit method serta metode faktur pajak invoice method. Dalam metode ini pajak pertambahan nilai PPN
dikenakan atas penyerahan barang kena pajak BKP atau jasa kena pajak JKP oleh pengusaha kena pajak PKP.
Pajak pertambahan nilai PPN dipungut secara bertingkat pada setiap jalur produksi dan distribusi.Unsur pengenaan pajak berganda atau pengenaan pajak atas pajak dapat
dihindaridengan diterapkannya mekanisme pengkreditan pajak masukan metode kredit. Untuk melakukan pengkreditan pajak masukan, sarana yang digunakan adalah faktur pajak metode
faktur pajak. Mekanisme pengenaan PPN dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Pada saat membelimemperoleh BKPJKP, akan dipungut PPN oleh PKP penjual. Bagi
pembeli, PPN dipungut oleh PKP penjual tersebut merupakan pembayaran pajak dimuka dan disebut dengan pajak masukan. Pembeli berhak menerima bukti
pemungutan berupa faktur pajak
Universitas Sumatera Utara
b. Pada saat menjualmenyerahkan BKPJKP kepada pihak lain, wajib memungut PPN.
Bagi pemjual, PPN tersebut merupakan pajak keluaran. Sebagai bukti telah memungut PPN, PKP penjual wajib membuat faktur pajak
c. Apabila dalam suatu masa pajak jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan
takwim jumlah pajak keluaran lebih besar daripada jumlah pajak masukan, selisihnya harus disetor ke kas negara.
d. Apabila dalam suatu masa pajak jumlah pajak keluaran lebih kecil dari pada jumlah
pajak masukan, selisihnya dapat direstitusi diminta kembali atau dikompensasikan di masa pajak berikutnya
e. Pelaporan penghitungan PPN dilakukan setiap masa pajak dengan meggunakan surat
pemberitahuan masa Pajak Pertambahan Nilai SPT massa PPN.
H. Tempat Terutang Pajak Pertambahan Nilai
Adapun yang menjadi tempat terutangnya pajak pertambahan nilai adalah : 1.
Pengusaha kena pajak yang melakukan : a.
Penyerahan barang kena pajakjasa kena pajak didalam daerah Pabean b.
Ekspor barang kena pajak berwujudtidak berwujudjasa kena pajak 2.
Terutang pajak ditempat tinggal atau tempat kedudukan danatau tempat kegiatan usaha dilakukan atau tempat lain yang ditetapkan dengan peraturan Dirjen Pajak
3. Dalam hal impor, terutang pajak di tempat Barang Kena Pajak dimasukkan dan
dipungut melalui Direktorat Jendral Bea dan Cukai.
Universitas Sumatera Utara
4. Orang Pribadi atau Badan yang memanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
danatau Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean terutang pajak di tempat tinggal atau tempat kedudukan danatau tempat kegiatan usaha.
I.Dasar Pengenaan Pajak
Untuk menghitung besarnya pajak PPN dan PPnBM yang terutang perlu adanya Dasar Pengenaan Pajak DPP adalah:
1. Pemakaian sendiri Barang Kena Pajak danatau Jasa Kena Pajak adalah Harga Jual
atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor HPP; 2.
Pemberian Cuma-Cuma Barang Kena Pajak danatau Jasa Kena Pajak adalah Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor HPP;
3. Penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual rata-rata;
4. Penyerahan penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film;
5. Penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran;
6. Barang Kena Pajak berupa persediaan danatau aktiva yang menurut tujuan semula
tidak untud diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, adalah harga pasir wajar;
7. Penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya danatau
penyerahan Barang Kena Pajak antara cabang adalah harga pokok penjualan atau harga perolehan;
Universitas Sumatera Utara
8. Penyerahan Barang Kena Pajak melalui pedagang perantara adalah harga yang
disepakati antara pedagang perantara dengan pembeli; 9.
Penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang adalah harga lelang; 10.
Penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10 sepuluh persen dari jumlah yang ditagih atau jumlah yang seharusnya ditagih; atau
11. Penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah 10 sepuluh persen
dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih.
J. Faktur Pajak