Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat
2
adalah ikan nila GESIT genetically supermale Indonesian tilapia yang menghasilkan sekitar 98 jantan BPPT, 2009. Namun demikian dalam
pembuatan ikan nila GESIT masih menggunakan hormon sintetik yang berpotensi adanya residu hormon Gross-Sorokin et al., 2005.
Ikan nila memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah ikan nila hitam, ikan nila putih, dan ikan nila merah. Ikan nila merah merupakan jenis yang paling
banyak digemari oleh masyarakat Indonesia dan konsumen luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Arab Saudi, Kuwait, Singapura, dan beberapa
negara di Eropa, karena ukuran dan berat tubuhnya mirip ikan kakap terutama yang berukuran 500 gekor Josupeit, 2005. Ikan nila merah merupakan hasil
persilangan antara ikan nila hitam, dan ikan nila putih Sumantadinata, 2010. Ikan nila GESIT merupakan ikan nila hitam. Pada penelitian ini akan digunakan
ikan nila putih untuk produksi betina fungsional dalam pembuatan ikan nila supermale. Tujuan akhir penelitian ini adalah membuat induk ikan nila putih YY
dengan metode transplantasi yang diharapkan akan menghasilkan ikan nila merah 100 kelamin jantan.
Kolonisasi sel donor dalam gonad resipien merupakan bukti langkah awal keberhasilan transplantasi Okutsu et al. 2006a. Deteksi sel donor di dalam gonad
resipien dapat dilakukan dengan cara: menggunakan marka gen GFP green fluorescent protein, pewarna sel
PKH-26, dan marka molekuler. Sel mengekspresikan gen GFP umumnya diperoleh dari ikan transgenik yang
mengekspresikan gen GFP Farlora et al., 2009. Hingga saat ini ikan nila transgenik GFP belum ada di Indonesia, sehingga tidak memungkinkan
penggunaan marka GFP. Selain itu, aktivitas PKH-26 menurun setelah ikan berumur 1 bulan, karena tertutup oleh pigmen tubuh. Dengan demikian, pada
penelitian ini akan dikembangkan marka molekuler untuk mendeteksi kolonisasi, proliferasi, dan diferensiasi sel testikular ikan nila putih sebagai donor.