Indikasi-Indikasi Orang Beretos Kerja Tinggi
19
mendasari etos kerja manusia hingga pada demensi ini kerja dipandang sebagai ibadah.Jalaludin secara lebih tegas mengemukakan agama dapat menjadi sumber
motivasi kerja, karena didorong oleh rasa ketaatan dan kesadaran ibadah.Etos kerja terpencar dari sikap hidup mendasar manusia tehadap kerja. Konsekuesinya
pandangan hidup yang bernilai transenden juga dapat menjadi sumber motivasi yang berpengaruh serta ikut berperan dalam proses terbentuknya sikap itu. Nilai-
nilai transenden akan menjadi landasan bagi berkembangnya spiritualitas sebagai salah satu faktor yang efektif membentuk kepribadian. Etos kerja tidak terbentuk
oleh kualitas pendidikan dan kemampuan semata.Faktor-faktor yang berhubungan dengan inner life, suasana batin dan semangat hidup yang terpancar dari
keyakinan dan keimanan ikut menentukan pula. Oleh karena itu agama islam jelas dapat menjadi sumber nilai dan sumber mitivasi yang mendasari aktivitas
hidup, termasuk etos kerja pemeluknya.
25
5. Karakteristik Etos Kerja dalam Islam 5.1. Kerja merupakan Penjabaran Aqidah
Ajaran agama merupakan salah satu faktor yang dapat menjadikan sebab timbulnya keyakinan, pandangan serta sikap hidup mendasar yang menyebabkan
etos kerja tinggi manusia terwujud. Maka etos kerja dalam islam merupakan pancaran keyakinan orang muslim dan muslimah bahwa kerja berkaitan dengan
tujuan mencari ridhaa Allah, yakni dalam rangka ibadah. Dan bahwasanya untuk mendekatkan diri serta memperoleh ridha Allah, seorang hamba harus melakukan
amal saleh yang dikerjakan dengan ikhlas hanya karena dia semata, yakni dengan
25
Ibid., h.42-43
20
memurnikan tauhid. Definisi ibadah mencakup perkataan dan perbuatan apa saja yang disukai dan di ridhai oleh Allah SWT baik yang bersifat lahir dan batin.
Yang bersifat lahir atau Nampak misalnya pengamalan rukun Islam, berbicsrs benar, menunaikan amanah, dan silaturahmi. Adapun yang bersifat batin seperti
ikhlas, sabar, bersyukur tawakal berusaha mencintai keadilan dan kebenaran, dan kegiatan-kegiatan batin lain yang disukai dan mendapat ridha Allah. Maka kerja
dan perbuatan posistif yang pada mulanya bernilai sukuler dan bersifat duniawi belaka dapat beubah menjadi bernilai ibadah seperti kegiatan dibidang pertanian,
bisnis, pekerjaan rumah tangga, dan olah raga yang dilakukan secara baik-baik, dengan syarat didasri niat, motivasi, atau komitmen ibadah.
26