Sistem Kekerabatan Masyarakat Nelayan

33 kelompok keluarga campuran yang biasanya beasal dari kelompok kekerabatan yang berpusat pada nenek moyang. 45

4. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Nelayan

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh pemberdayaan masyarakat nelayan dalam mewujudkan pendekatan sosial budaya ini adalah dengan mengedepankan pikiran, tindakan, dan sikap sebagai berikut: 1 Mewujudkan rasa simpati, empati, dan kepekaan sosial terhadap kehidupan masyarakat, khususnya peduli pada kesulitan-kesulitan sosial ekonomi yang mereka hadapi setiap hari. 2 Menempatkan masyarakat sebagai subjek pemberdayaan sosial ekonomi. 3 Mudah beradaptasi secara sosial budaya dan dapat menghargai nilai-nilai budaya dalam masyarakat. 4 Memperluas interaksi dan pergaulan sosial dengan berbagai pihak agar memperoleh informasi luas tentang masyarakat. 5 Menjalin komunikasi yang intensif dan terstruktur dengan tokoh-tokoh masyarakat lokal. 6 Membangun rapor diri yang baik, dengan menghindarkan diri dari konflik sosial atau personal dan dengan menunjukkan sikap untuk membantu masyarakat. 45 Ibid., h. 83-84 34 Upaya untuk mengidentifikasi aspek-aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat nelayan dalam rangka memahami kehidupan mereka dapat dilakukan dengan strategi sebagai berikut: 1 Melaksanakan identifikasi secara umum tentang kondisi lingkungan desa dan kehidupan masyarakat, dengan jalan menyerap informsi sebanyak mungkin dari berbagai pihak. 2 Mengidentifikasi modal sosial, menguraikannya, dan mengidentifikasikan fungsinya dalam kehidupan masyarakat nelayan. Modal sosial adalah segala sesuatu berposisi sebagai pilar atau tumpuan kehidupan dan kelangsungan hidup masyarakat. Modal sosial masyarakat terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut: a Kelembagaan sosial ekonomi, seperti kelompok pengajian, arisan, simpan-pinjam, paguyuban sosial, sistem perdagangan, dan sebagainya. b Organisasi perahu dan pranata sistem bagi hasil. c Jaringan sosial budaya, termasuk relasi patron-klien. d Adat istiadat, sistem etika dan sopan santun upacara-upacara tradisional, dan nilai-nilai budaya lokal. e Sistem pembagian kerja secara seksual the devision of labor by sex yang berlaku. f Tokoh-tokoh masyarakat dan bentuk-bentuk pengaruhnya. 35 3 Mengidentifikasi model-model penguasa dan pengelolaan sumber daya sosial ekonomi lokal oleh kelompok-kelompok sosial yang ada, relasirelasi ekonomi, sistem produksi, dan pemasaran. 4 Mengidentifikasi pihak-pihak atau kelompok sosial yang berpengaruh dan menjadi referensi sosial budaya masyarakat pesisir beserta perananperanan yang dimainkan mereka. Yang termasuk dalam katagori sosial ini adalah: a orang-orang yang sukses secara ekonomi seperti pemilik perahu, pedagang ikan berskala besar, dan nahkoda perahu juragan, dan b tokoh-tokoh masyarakat lainnya, seperti ulama lokal, pemimpin informal, dan pemimpin formal lokal. 5 Mengidentifikasi jenis-jenis konflik sosial yang terjadi dan perekat integrasi sosial pada masyarakat pesisir. Identifikasi ini dilengkapi dengan latar belakang, pelaku yang terlibat, akibat yang terjadi, dan penyelesaiannya. 6 Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan pembangunan pemerintah, khususnya program-program pemberdayaan yang pernah ada pada masyarakat setempat, disertai dengan inventarisasi data-data tentang respons masyarakat pada program-program tersebut dan dampak positif dan negatifnya terhadap kehidupan masyarakat. 7 Menarik relasi fungsioanal antar unsur sosial budaya dan kebijakan pembangunan yang ada atau yang pernah ada untuk memperoleh gambaran yang utuh tentang konstruksi masyarakat. 36 8 Berdasarkan hasil kajian pemberdaya dan masukan dari berbagai pihak di dalam masyarakat pesisir, mulai menentukan jenis-jenis modal sosial dan pihak-pihak yang berpengaruh, yang diharapkan peranannya dapat membantu kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pesisir. Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan para pemberdaya masyarakat nelayan memiliki pemahaman yang baik tehadap aspek-aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat yang akan diberdayakan. 46 Dari segi geografis permasalahan yang dihadapi masyarakat nelayan yaitu, desa-desa di daerah pantai pada umumnya relatif lebih rendah keadaan lingkungan hidupnya, baik dilihat dari kondisi prasarana perumahan, kesehatan lingkungan dan pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan teknologi yang dimilikinya, telah menimbulkan gejala-gejala yang membahayakan kelestarian lingkungan hidup di daerah itu. Cara mengatasi suatu masalah yang terjadi dikalangan para nelayan yaitu dengan cara sebagai berikut: 1 Mengajukan kepemerintah kabupaten kota agar merancang skim kredit khusus berbunga rendah untuk pengusaha pemindangan. 2 Membangun kerja sama dengan lembaga perbankan yang terdekat untuk memudahkan akses modal usaha. 3 Membentuk unit simpan-pinjam USP berbasis masyarakat berbudaya lokal. 47 46 Kusnadi, Komflik Sosial Nelayan, Yogyakarta: LKIS, 2006,h. 40-42 47 Ibid., h. 43-44