PENDAHULUAN Penerapan Akad Mudharabah dalam Penghimpunan Dana dan Pengelolaannya pada Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Global Insani Cirebon Jawa Barat
sosial dan baitul tanwil lembaga bisnis. Dengan demikian, BMT memiliki peran ganda, yaitu fungsi sosial dan fungsi komersial.
7
Meskipun belum ada data statistik resmi mengenai perkembangan BMT di Indonesia dari segi jumlah, aset, dan anggota yang dilayani, beberapa
koperasi sekunder yang mewadahi BMT-BMT di Indonesia seperti Induk Koperasi Syariah INKOPSYAH dan Perhimpunan BMT Indonesia pernah
menyebutkan bahwa jumlah BMT di Indonesia berjumlah lebih dari 5000 BMT yang tersebar di pelosok Indonesia. Ditambah lagi dengan adanya
beberapa peraturan pemerintah melalui kementrian koperasi dan UMKM mengenai koperasi syariah yang menunjukan adanya pengakuan legal akan
kehadiran BMT di Indonesia.
8
Pada akhir tahun 2015, perhimpunan BMT berhasil mengonsolidasi 561 BMT berbadan hukum koperasi dengan jumlah aset yang dikelola sekitar
11,9 triliun rupiah dan memiliki anggota sebanyak 2.694.013 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
9
Jumlah tersebut merupakan prestasi yang cukup baik mengingat secara hukum koperasi syariah baru didirikan pada tahun 2004. Perkembangan
tersebut tidak lepas dari peran BMT yang mampu mengelola koperasi dengan profesional dan modern. Sudah banyak BMT yang menggunakan teknologi
canggih seperti yang dimiliki perbankan yaitu ATM, internet banking dan
7
Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat, 2009, h.22.
8
https:gustani.blogspot.co.id201507mengenal-bmt-catatan-hari-koperasi-2015.html, diakses pada 28 agustus 2016 pukul 14.01
9
http:www.republika.co.idberitaekonomisyariah-ekonomi151007nvui6w349- hanya-10-tahun-561-bmt-miliki-aset-hingga-119-triliun
, diakses pada 28 agustus 2016 pukul 14.01
mobile banking. Dengan fasilitas pelayanan tersebut, diharapkan kepercayaan anggota terhadap koperasi syariah akan bertambah.
Diantara sekian banyak BMT yang berkembang di Indonesia, BMT Global Insani adalah salah satu lembaga pengelola keuangan syariah di bawah
payung hukum Koperasi Surabraja Madani dan didirikan oleh PT. Surabraja Mandiri yang merupakan perusahaan holding dari Surabraja Food Industri
yang berdiri sejak 1960. Sebagai wadah bagi para mitra pelanggan, PT. Surabraja Mandiri mendirikan unit usaha jasa pengelola keuangan syariah
dalam bentuk Baitul Maal wa Tamwil BMT Global Insani GI yang mengeluarkan produk jasa keuangan berbasis syariah.
10
Pada tahun buku 2015,
11
aset yang dikelola BMT GI Cirebon adalah sebesar Rp. 4.549.184.250,- yang berarti BMT GI Cirebon mewakili 0,04
aset BMT di Indonesia secara Global. BMT GI mengeluarkan produk jasa keuangan berupa pembiayaan dan simpanan dalam bentuk tabungan dan
investasi dengan akad syariah, salah satunya adalah prinsip Mudharabah. Mudharabah secara bahasa berasal dari kata dharb pergi yang
maksudnya berjalan dimuka bumi, istilah ini merupakan bahasa penduduk Iraq sedangkan penduduk Hijaz menyebutnya dengan istilah qiradh atau
muqaradhah.
12
Secara terminologi, Sayyid Sabiq mendefinisikan mudharabah adalah akad yang dilakukan oleh dua pihak, dimana salah satu pihak menjadi
10
Profil Global Insani, diakses pada 5 Februari 2016 dari http:klikgi.comsiteprofil
11
Laporan Rapat Anggota Tahunan Koperasi Surabraja Madani Tahun Buku 2015
12
Wahbah Zuhaili, al-Muamalah al-Maliyah al- Mu‟ashirah, Cet.6, Beirut: Darul Fikr,
2008 h. 105-106.
pemodal untuk diperdagangkan, dengan ketentuan keuntungan dibagi dua sesuai dengan kesepakatan bersama.
13
BMT Global Insani menerapkan akad Mudharabah salah satunya pada produk Investasi
“Al Qiradh Am Hasanah”. Produk ini merupakan produk investasi jangka panjang, dimana BMT GI bertindak sebagai Mudharib dan
Nasabah sebagai Shahibul Maal. Dana yang diinvestasikan nasabah akan dikelola dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan akad, dan nisbah bagi
hasilnya diserahkan sepenuhnya mutlak kepada pihak Shahibul Maal.
14
Pengaturan investasi Mudharabah pada Lembaga Keuangan Syariah termaktub dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008, Pasal 1 angka 24
yang berbunyi: “Investasi adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah
kepada Bank Syariah danatau UUS berdasarkan Akad Mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dalam bentuk
Deposito, Tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu”. Akan tetapi, pengetahuan masyarakat terkait BMT dan urgensi
berinvestasi masih sangat terbatas. Masyarakat terlihat seringkali masih khawatir dan ragu untuk berinvestasi pada BMT karena terbatasnya
pengetahuan terkait BMT. Berdasarkan data awal penelitian, nasabah yang sudah berinvestasi di
BMT juga tidak begitu memahami terkait pengelolaan dana tersebut. Bahkan menurut kesaksian beberapa investor dalam wawancara pada penelitian
pendahuluan, mereka mengaku tidak begitu memusingkan kemana dana
13
Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Beirut: Darul Fikr, 1977, h.212.
14
Produk Global Insani, diakses pada 2 Februari 2016 dari http:klikgi.comsiteproduk
investasi mereka dialokasikan untuk dikelola. Hal ini sebenarnya sah – sah
saja karena Mudharabah Muthlaqah memang membebaskan mudharib untuk mengelola dana investasi shahibul maal dengan sebebas-bebasnya, selama
tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Namun demikian, pengetahuan akan kemana saja dana investasi
nasabah dikelola akan sangat diperlukan. Hal ini untuk menjawab kekhawatiran masyarakat tentang pengelolaaan dana investasinya dan
memberikan jaminan kepada nasabah akan keamanan dana investasi mereka, yang tentu saja tidak lepas dari prinsip profit and loss sharing berbagi untung
dan rugi sebagaimana diajarkan dalam Islam. Apabila kepercayaan masyarakat telah terbentuk, hal ini akan saling
menguntungkan baik bagi nasabah maupun BMT. Nasabah akan dengan senang hati berinvestasi maksimal karena memahami dan percaya akan
pengelolaan dana di BMT dan BMT pun akan mendapatkan keuntungan dan kemudahan dengan memutar dana yang cukup besar. Selanjutnya kesesuaian
antara penerapan akad yang digunakan di BMT dengan konsep syariah juga harus diperhatikan melihat BMT adalah salah satu lembaga mikro keuangan
berbasis syariah. Ketentuan mengenai akad Mudharabah pada dasarnya telah diatur
dengan jelas dalam Fatwa DSN-MUI No.07DSN-MUIIV2000 tentang Pembiayaan Mudharabah Qiradh. Sebagai umat Islam yang harus
berpegang teguh pada dalil naqli dan aqli, penggunaan akad mudharabah tersebut harus dipertanggung jawabkan tidak hanya antar sesama manusia
melainkan juga kepada sang pencipta. Karenanya, dalam menerapkan akad mudharabah, rukun dan syarat harus mutlak terpenuhi disetiap transaksi.
15
Berangkat dari pemahaman dan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Akad Mudharabah dalam Penghimpunan Dana dan Pengelolaannya pada
Baitul Maal wa Tamwil BMT Global Insani Cirebon Jawa Barat”.
B. Idetifikasi dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang muncul adalah: 1.
Kekhawatiran masyarakat akan pengelolaan dana investasi di BMT. 2.
Pelaksanaan akad Mudharabah di BMT Global Insani dalam penghimpunan dan pengelolaan dana pada produk Investasi Mudharabah.
3. Kesesuaian prosedur penghimpunan dan pengelolaan dana Mudharabah
pada praktik di BMT Global Insani dengan konsep dalam prinsip syariah. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, dilakukan
pembatasan masalah agar tidak terjadi penyimpangan dari pokok pembahasan yang hendak diteliti. Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu,
penelitian difokuskan pada penerapan akad Mudharabah pada penghimpunan dana investasi dan pengelolaan produk Investasi
“Al Qiradh „Am Hasanah” di BMT Global Insani.
15
Hilda Nurdiati, “Kesesuaian Akad Mudharabah Terhadap Fatwa DSN-MUI No 07DSN-
MUIIV2000 pada Produk Penyaluran Dana BMT”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta, 2010, h.5.
C. Perumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana mekanisme penghimpunan dan pengelolaan dana pada produk
Investasi Mudharabah di BMT Global Insani? 2.
Apakah penerapan akad Mudharabah pada produk Investasi Mudharabah dilapangan sesuai dengan konsep dalam prinsip syariah yang tertuang
dalam fatwa Dewan Syariah Nasional DSN?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui mekanisme penghimpunan dan pengelolaan dana pada produk Investasi Mudharabah di BMT Global Insani.
2. Mendeskripsikan kesesuaian penerapan akad Mudharabah dalam praktik
dilapangan dengan konsep syariah. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang
lembaga keuangan syariah tentang pelaksanaan akad Mudharabah. b.
Menambah literatur keilmuan yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Akademis
a. Menambah wawasan keilmuan ekonomi Islam khususnya akad
Mudharabah. b.
Penelitian ini dapat dijadikan gambaran mengenai investasi syariah dengan akad Mudharabah yang dilaksanakan oleh BMT.
3. Manfaat Praktis
a. Dapat menjadi bahan evaluasi bagi BMT dalam hal penerapan akad
Mudharabah pada produk yang ditawarkan. b.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan antara mekanisme penghimpunan dan pengelolaan dana yang dilakukan BMT
Global Insani dengan lembaga keuangan syariah lainnya. c.
Dapat menjawab kehawatiran dan keraguan masyarakat untuk berinvestasi di BMT serta meningkatkan kepercayaan masyarakat akan
terjaminnya keamanan dan keuntungan bertransaksi di BMT.
E. Review Kajian Terdahulu
Penulis melakukan tinjauan review kajian terdahulu sebagai referensi dan rujukan penelitian.
1. Jurnal Ilmiah
Penelitian pertama yang dijadikan review studi terdahulu adalah penelitan yang
dilakukan oleh Khudari Ibrahim dengan judul “Penerapan Prinsip Mudharabah
dalam Perbankan Syariah” yang diterbitkan oleh Jurnal IUS Volume II Nomor 4, April 2014, Magister Ilmu Hukum
Universitas Mataram. Kesimpulan dari jurnal ini adalah: Pengaturan Mudharabah menurut perspektif hukum Islam merupakan prinsip syariah
yang terkodifikasi pada literatur klasik sesuai ijtihad para ulama berdasarkan situasi dan kondisi masing-masing yang bercorak tradisional.
Sedangkan di zaman modern pengaturan Mudharabah telah berkembang menjadi bagian dari produk perbankan syariah. Adapun pengaturan prinsip
Mudharabah menurut perspektif hukum positif tertera pada Undang- Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah yang diperjelas
oleh Peraturan Bank Indonesia Nomor 113PBI2009 sebagai aturan pelaksanaannya dengan pembentukan Komite Perbankan Syariah. Pada
penerapan prinsip Mudharabah dalam perjanjian akad di perbankan syariah terdapat improvisasi syarat tambahan tentang asuransi yang tidak
diatur melalui fatwa Dewan Syariah Nasional dan karenanya menyalahi asas kepatuhan syariah sesuai amanat undang-undang perbankan syariah.
Pada jurnal tersebut, penelitian difokuskan terhadap penerapan prinsip Mudharabah berdasarkan perspektif hukum positif dan hukum
Islam dalam hal jaminan dan asuransi. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah membahas bagaimana penerapan akad
Mudharabah pada penghimpunan dana invetasi oleh nasabah dan pengelolaannya di BMT, serta kesesuaian penerapan dilapangan dengan
konsep syariah. Jurnal yang dijadikan referensi selanjutnya adalah jurnal ilmiah
oleh Taufiqul Hulam yang berjudul “Jaminan dalam Transaksi Akad
Mudharabah pada Perbankan Syariah” yang diterbitkan oleh Jurnal
Mimbar Hukum Volume 22 Nomor 3, Oktober 2010. Dan jurnal “Kerjasama pada Sistem Ekonomi Syariah Analisis atas Pembiayaan
Akad Mudharabah ” oleh Apipudin yang diterbitkan oleh Jurnal Ekonomi
Bisnis Volume 20 Nomor 1, April 2015, Universitas Gunadarma. Kedua jurnal ini memaparkan tentang penerapan akad Mudharabah
pada kegiatan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah. Pada jurnal tersebut dijelaskan bahwa segala tindak muamalah adalah boleh selama
tidak bertentangan dengan nila-nilai prinsip Islam, berada dalam koridor Tauhid dan senantiasa menjaga asas-asas bermuamalat dalam tiap
transaksinya. Islam memberikan kebebasan dalam mendesain transaksi tersebut
seperti membebankan
jaminan pada
mudharib untuk
mengantisipasi risiko apabila nasabah tidak memenuhi kewajiban karena kelalaiankecurangan.
2. Skripsi
Adapun skripsi yang dilakukan mahasiswa terdahulu yang membahas tentang Penerapan akad dan atau akad Mudharabah antara lain
sebagai berikut: a.
Hilda Nurdiati. Perbankan Syariah. Tahun 2014. UIN Syarif Hidayatullah. Judul Skripsi
“Kesesuaian Akad Mudharabah terhadap fatwa DSN-MUI No.07DSN-MUIIV2000 pada Produk Penyaluran
Dana BMT”. Tujuan penelitian ini adalah menelaah lebih lanjut tentang akad Mudharabah dalam literatur syariah, apakah sesuai
dengan fatwa DSN-MUI. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui kesesuaian akad Mudharabah pada BMT Al Fath IKMI, BMT Al
Munawaroh, BMT Ta‟awun dengan fatwa DSN-MUI No.07DSN- MUIIV2000.
b. Arif Syarifuddin. Perbankan Syariah. Tahun 2009. UIN Syarif
Hidayatullah. Judul Skripsi “Mekanisme Pembiayaan Mudharabah Bagi Usaha Kecil dan Menengah pada BMT Al-
Karim Cipulir”. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang
mekanisme dan strategi pemberian pembiayaan, serta mengetahui solusi dari kendala yang dihadapi BMT Al-Karim dalam memberikan
pembiayaan mudharabah bagi usaha kecil dan menengah. Penelitian difokuskan terhadap mekanisme dan praktek pembiayaan mudharabah
bagi usaha kecil dan menengah pada BMT Al-Karim tahun 2009. c.
Ihsan Septianto. Perbankan Syariah. Tahun 2012. UIN Syarif Hidayatullah. Judul Skripsi
“Analisis Penerapan Akad Qardh dan Ijarah pada Produk Kepemilikan Logam Mulia
”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan akad Qardh pada produk kepemilikan
logam mulia, return dan prospek akad Ijarah dan Qardh pada produk kepemilikan logam mulia BRI Syariah. Penelitian difokuskan terhadap
analisis return yang didapat nasabah dalam produk kepemilikan logam mulia, analisis kesesuaian akad dan analisis SWOT. Penelitian
dilakukan tahun 2012 di BRI syariah.
d. Amala Shabrina. Perbankan Syariah. Tahun 2013. UIN Syarif
Hidayatullah. Judul Skripsi “Optimalisasi Pinjaman Kebajikan
AlQardh pada BMT Studi Kasus pada BMT UMJ, Ciputat” Tujuan
penelitian ini adalah menjelaskan strategi BMT dalam menghimpun dana dan mengoptimalkan dana pinjaman kebajikan tersebut serta
mendeskripsikan prestasi BMT dalam penyaluran dana Al-Qardh. Fokus penelitian ini adalah optimalisasi dana pinjaman pada Produk
Pinjaman Kebajikan Al-Qardh. Dan prestasi dalam penyaluran dana tahun 2010-2012. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dari orang dan perilaku yang diamati. Penelitian dilakukan tahun 2013 di BMT UMJ, Ciputat.
Perbedaan dengan penelitian pada skripsi-skripsi di atas adalah, penelitian-penelitian di atas terbatas pada mekanisme danatau konsep
penerapan akad dari sisi penyaluran dana. Sementara dalam skripsi ini, penulis akan membahas mekanisme, penerapan akad dan kesesuaian
akad mudharabah dari sisi penghimpunan dana dan pengelolaan atas dana yang berhasil dihimpun tersebut. Adapun tujuan penelitian ini
adalah menghapus kekhawatiran masyarakat terhadap BMT, memahami mekanisme penghimpunan dan pengelolaan dana serta
menganalisis kesesuaian penerapan akad Mudharabah secara konsep syariah dan praktik. Penelitian dilakukan tahun 2016 di Kantor Pusat
BMT Global Insani Cirebon.
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam skripsi ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan menggunakan fakta yang objektif dan benar-benar terjadi di
lapangan. 2.
Jenis Penelitian Jenis untuk penelitian ini adalah penelitian dengan studi lapangan
dan didukung oleh data literatur. Penulis menggunakan jenis penelitian lapangan field research dengan melakukan penelitian langsung ke
lapangan berupa wawancara dengan responden yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data.
Setelah itu penulis juga melakukan studi pustaka library research dengan mengkaji dan mempelajari berbagai literatur yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan landasan pemikiran secara teoritis.
3. Kriteria Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama.
16
Data ini berupa data pokok yang diperoleh dari narasumber berupa hasil
wawancara dan observasi.
16
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h.168.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari tangan kedua, seperti laporan keuangan dan data literatur yang terkait dengan penelitian ini
berupa brosur, buku, penelitian sebelumnya maupun internet. 4.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini berbentuk studi kasus dan bersifat mencari penjelasan
tentang “Penerapan Akad Mudharabah dalam Penghimpun Dana dan Pengelolaannya di BMT Global Insani Studi Kasus Pada BMT Global
Insani Cirebon ”. Untuk meneliti secara cermat masalah ini, ada beberapa
teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian, yaitu: a.
Observasi Observasi yaitu proses pengumpulan data yang dilakukan dengan
pengamatan atau pencatatan secara sistematik terhadap fenomena- fenomena yang diteliti.
17
Dalam penelitian ini penulis secara langsung melakukan pengamatan mengenai produk Investasi Mudharabah
“Al- Qiradh am Hasanah
”. b.
Wawancara Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi verbal
dengan tujuan untuk mendapatkan informasi penting yang diinginkan.
18
Wawancara dilakukan dengan Manajer Marketing, staf dan nasabah BMT Global Insani guna mencari data atau informasi
yang diinginkan.
17
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h.136.
18
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, h.179.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengkaji dan mempelajari buku, catatan, laporan dan literatur terkait
masalah penelitian yang dibahas. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data tentang BMT dan Mudharabah.
5. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pusat BMT Global Insani di Jl. Tuparev Kompleks Ruko Kagum City Blok C1-C3, Kedawung Cirebon,
Jawa Barat 45153. 6.
Teknik Pengolahan Data Data yang telah didapat baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
diolah agar menjadi hasil penelitian yang diinginkan. Pengolahan data dimulai dari menulis kembali hasil wawancara dan observasi agar tersusun
secara sistematis. Selanjutnya merangkum data tersebut hingga menghasilkan poin penting dari penelitian. Langkah selanjutnya
memaparkan data yang diperoleh dan hasil analisis. Tahap terakhir adalah menarik kesimpulan dari data yang telah diolah.
7. Metode Analisis Data
Metode yang peneliti gunakan dalam menganalisis data adalah bersifat deskriptif kualitatif yaitu penyajian data berdasarkan data yang telah
terkumpul dalam bentuk tulisan dan menerangkan apa adanya sesuai data yang diperoleh dari hasil penelitian dan hasil analisis.
8. Teknik Penulisan Data
Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini mengacu pada buku “Pedoman
Penulisan Skripsi” yang diterbitkan Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu PPJM Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2015.
G. Sistematika Penulisan Penelitian
Sistematika yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab dan terbagi lagi menjadi beberapa sub bab. Adapun sistematika penelitian
ini, yaitu: