44
3.4 Pembuatan Benda Uji
Hasil coran berupa 2 plat kotak dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 3 cm selanjutnya akan diratakan dengan mesin milling, benda uji akan diratakan sehingga
mencapai ketebalan 2 – 2,5 cm. Hasil coran digergaji menjadi 10 bagian, lalu dibubut hingga membentuk silinder dengan dimensi 12 cm x 1 cm x 1 cm, sehingga
menghasilkan 20 spesimen benda uji. Dalam 4 bulan, perbulan ada 3 spesimen yang akan diuji ketahanan korosinya, masing – masing akan diuji tarik. Sebagai landasan 3
spesimen dengan umur 0 bulan, akan diuji massa jenis dan uji tarik.
Gambar 3.24 tabel Standar Tes Tegangan dengan Spesimen Bundar dan Contoh Spesimen Ukuran Kecil yang Proposional sebagai Standar Spesimen.
Sumber : ASTM A370. : Standard Test Method and Definitions for Mechanical Testing of Steel Products
Menurut table ASTM A370 seperti pada Gambar 3.2 sebagai specimen uji tarik penulis mengambil ukuran standar yaitu, Small-Size Spesimens Proportional to
Standard dengan Nominal Diameter 6,25mm, Gage length G 25.0mm, Diameter D 6.25, Radius of fillet R 5mm, dan Length or reduced section A 32mm.
Berikutdimensi specimen uji tarik seperti tersaji dalam Gambar 3.3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 3.25 Dimensi spesimen
3.5 Tahap Pengujian Bahan
3.5.1 Pengujian Masa Jenis
Pengujian massa jenis adalah sebagai berikut : a.
Spesimen yang sudah dimachining diberi nomor menurut komposisi, antara paduan Al -8,5Si -6Cu dan Al tanpa paduan.
b. Sebelum diberi perlakuan korosi, semua spesimen diberi nomor, ditimbang
dan diukur volumenya. c.
Spesimen ditimbang dengan menggunakan neraca digital sebagai data m. d.
Spesimen diukur volumenya dengan menggunakan gelas ukur berkapasitas 50 ml.
e. Gelas ukur diisi air sebanyak 40 ml.
f. Spesimen dimasukkan ke dalam gelas ukur. Selisih penambahan volume
dicatat sebagai data v. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
g. Data spesimen kemudian ditentukan massa jenisnya dengan menggunakan
rumus: � =
� �
Dengan, � adalah massa jenis dengan satuan gramdm
3
, � merupakan
massa spesimen gram, dan � merupakan volume dm
3
.
3.5.2 Pengujian Tegangan Tarik
Pengujian tarik dilakukan dengan tujuan untuk menentukan sifat-sifat mekanis material antara lain kekuatan tarik dan regangan.
Proses pengujian tarik adalah sebagai berikut: a.
Benda uji dipasang pada penjepit atau chock atas dan bawah pada alat uji tarik. Penjepit bawah dinaikkan dan diturunkan dengan kecepatan lambat,
sehingga penjepit benda uji dalam posisi yang tepat, diusahakan agar kedudukan dari benda uji betul-betul vertikal, kemudian kedua penjepit atau
chuck dikencangkan. b.
Benda uji diberi beban tarik, sehingga benda uji akan bertambah panjang dan sampai pada saat benda uji tersebut akan putus atau patah. Perpatahan yang
diharapkan adalah pada bagian panjang ukur dari benda uji, apabila patah terjadi di luar benda uji, pengujian tersebut dinyatakan gagal.
c. Data yang didapatkan kemudian dicatat selama pengujian tarik pertambahan
beban dan pertambahan panjang dengan interval yang ditentukan. d.
Beban tarik maksimal dan kekuatan tarik maksimum setelah benda uji putus dicatat
e. Pertambahan panjang yang tertera pada mesin uji dicatat setelah benda uji
patah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI