Pemilihan kromosom untuk dijadikan induk Proses pembentukan populasi baru

Ilustrasi proses persilangan terlihat pada gambar 3.4. P 3 2 2 3 1 1 3 1 2 Gambar 3.4 Ilustrasi proses persilangan 1 H 0 1 1 1 0 0 0 1 1 2 3 3 2 1 3 1 1 2 P 2 O 3 2 3 2 1 1 3 1 2

2. Operasi mutasi

Mutasi merupakan proses untuk menghasilkan individu baru dari sebuah kromosom melalui perubahan salah satu gen pada kromosom terpilih. Menurut Gen, Tsujimura, dan Kubota operasi mutasi yang digunakan adalah job-pair exchange mutation. Secara random diambil dua job yang tidak sama dan kemudian mengganti posisinya. Untuk Operation-Based representation, offspring keturunan diperoleh dari mengganti dua job yang terdekat yang mungkin menghasilkan jadwal yang sama seperti parentnya. Metode ini memilih 2 generasi yang tidak identik dari kromosom, kemudian menukar posisi antara gen 1 dengan posisi gen kedua. Ilustrasi proses mutasi terlihat pada gambar 3.5 berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI p [ 3 2 1 2 3 4 1 2 4 4 1 3 4 1 2 3 ] 1 o [ 3 2 1 4 3 4 1 2 4 4 1 3 2 1 2 3 ] 1 Gambar 3.5 Ilustrasi Operasi Mutasi

F. Proses pembentukan populasi baru

Setelah melakukan proses persilangan crossover dan mutasi yang menghasilkan kromosom keturunan offspring yang baru, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai fitnes masing-masing offspring tersebut. Kemudian dilakukan pembandingan nilai fitnes populasi awal sebelumnya dengan nilai fitnes offspring. Jika ada nilai fitnes yang berada pada populasi awal sebelumnya lebih buruk maka akan digantikan dengan offspring yang bernilai fitnes lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan diperoleh kromosom dengan nilai lebih baik pada kromosom populasi baru.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL PROGRAM

A. Flowchart

Suatu algoritma disusun dengan tujuan untuk menyusun tahap-tahap penyelesaian suatu masalah. Akan tetapi metode ini memiliki kelemahan, yaitu bahwa penyusunan algoritma sangat dipengaruhi oleh tata bahasa pembuatnya sehingga kadang-kadang akan sulit dipahami oleh orang lain. Untuk membantu kesulitan tersebut, maka diperlukan flowchart atau bagan alir. Secara garis besar flowchart penyelesaian masalah penjadwalan Job-Shop dengan algoritma genetika terlihat pada gambar 4.1 berikut. 41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Mulai Input parameter Job-Shop dan Algoritma Genetikajumlah job, mesin, operasi, ukuran populasi, Prob cross, Prob mutasi, dan generasi k=1 Inisialisasi populasi Evaluasi populasi Crossover Mutasi k=jumlah generasi? k = k+1 Selesai ya tidak Evaluasi Populasi Seleksi Gambar 4.1. Flowchart penyelesaian masalah penjadwalan Job-Shop Gambar 4.1. Flowchart penyelesaian masalah penjadwalan Job-Shop Mulai Input parameter Job-Shop dan Algoritma Genetikajumlah job, mesin, operasi, ukuran populasi, Prob cross, Prob mutasi, dan generasi Inisialisasi populasi k=1 Evaluasi populasi Crossover Mutasi k=jumlah generasi? k = k+1 Selesai ya tidak Evaluasi Populasi Seleksi

B. Analisis Hasil Program

Program aplikasi yang dibuat berfungsi untuk mencari total waktu yang diperlukan dari mesin pertama mulai memproses pekerjaan hingga mesin terakhir selesai memproses pekerjaan makespan atau dapat dikatakan mendapat jadwal dengan makespan minimum. Di dalam program ini parameter yang diinputkan adalah: 1. Parameter Job-Shop. Parameter Job-shop diantaranya banyaknya jumlah job, mesin dan operasi. 2. Parameter algoritma genetika. Parameter algoritma genetika diantaranya: a. uk_pop, merupakan banyaknya populasi yang akan dibangkitkan dan bentuk populasi awal secara acak. b. Generasi, merupakan banyaknya generasi yang akan dihasilkan. Jumlah generasi besar berarti semakin banyak iterasi yang dilakukan, dan semakin besar pula domain solusi yang akn dieksplorasi. c. Pcross adalah probabilitas persilangan crossover. Probabilitas ini menentukan peluang dari kromosom untuk melakukan persilangan crossover. Tidak ada aturan yang pasti tentang berapa nilai parameter ini. d. Pmut adalah probabilitas mutasi. Probabilitas mutasi ini menentukan peluang dari gen pada setiap kromosom untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI melakukan mutasi. Tidak ada aturan yang pasti tentang berapa nilai parameter ini. Tabel masalah penjadwalan 4 x 4 terlihat pada tabel 4.1 berikut. Mesin Waktu Job1 1 2 3 4 Job1 3 3 3 2 Job2 4 1 3 2 Job2 1 2 3 4 Job3 2 1 4 3 Job3 3 2 3 2 Job4 4 3 2 1 Job4 3 2 3 4 Tabel 4.1. Tabel masalah penjadwalan 4 x 4 Contoh output masalah penjadwalan 4 x 4 lampiran output dilakukan dengan ukuran populasi = 10, banyaknya iterasi = 50, Pcross = 0.25 dan Pmut = 0.01, mencapai nilai minimum pada generasi ke-26 dengan nilai fitnes 14 satuan waktu. Proses persilangan crossover terjadi pada generasi 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 19, 25, 31, 37 dan 43, sedangkan proses mutasi tidak terjadi. Dan salah satu jadwal yang dapat dikerjakan adalah 1 1 1 2 2 3 3 0 0 4 4 4 4 0 3 3 3 1 1 1 4 4 4 2 2 2 2 0 0 0 0 0 4 4 2 2 2 1 1 1 3 3 2 4 4 4 0 0 0 3 3 3 0 0 1 1 Didapatkan total waktu yang diperlukan untuk memproses seluruh job dari mulai diprosesnya job awal hingga job akhir selesai diproses adalah sebanyak 14 satuan waktu, dapat digambarkan dalam bentuk Gantt-Chart seperti pada gambar 4.2 berikut.