31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, penelitian deskriptif yang menggunakan data yang
berupa angka. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu Suryabrata, 1998. Penelitian ini hanya menggambarkan variabel yang akan diteliti melalui
pengisian skala tanpa perlu mencari, menerangkan saling berhubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi
Suryabrata, 1998. Dengan demikian jenis penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan
secara umum mengenai sikap wanita dewasa dini yang menikah terhadap wanita lajang berdasarkan skor item pada skala sikap yang disusun oleh
peneliti.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Bentuk dari penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, oleh karena itu tidak ada kontrol terhadap variabel, sehingga variabel dilihat sebagaimana
adanya. Variabel penelitian diartikan sebagai sebuah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, oleh karena itu yang menjadi
32 variabel dalam penelitian ini adalah sikap wanita dewasa dini yang menikah
terhadap wanita lajang.
C. Definisi Operasional
Berhubung variabel dari penelitian ini adalah sikap wanita dewasa dini yang menikah terhadap wanita lajang, maka berikut adalah penjelasan
mengenai definisi operasional penelitian ini. Sikap merupakan sebuah bentuk dari kesadaran dari setiap individu untuk merespons sebuah objek psikologis
secara konsisten. Respon yang diberikan bisa bersifat positif dan negatif, tergantung bagaimana individu itu melihat objek psikologinya. Jadi sikap
wanita dewasa dini menikah terhadap wanita lajang adalah bagaimana seorang wanita yang masuk dalam masa dewasa dini dengan status sudah menikah,
memberikan sikap terhadap wanita yang belum atau tidak menikah, atau ditinggal cerai atau mati oleh suaminya yang disebut sebagai wanita lajang.
Wanita yang masih atau memilih atau memutuskan untuk melajang ini memiliki alasan yang sangat bervariasi, kemudian oleh Shostak dalam
Nurmala, 2006 individu yang melajang itu dibagi dalam beberapa tipe. Berikut ini adalah tipe-tipe dari wanita lajang, yaitu :
a. Ambivalent
Tipe ambivalent merupakan tipe untuk individu yang secara sukarela melajang dan menganggap kesendiriannya hanyalah
sementara. Mereka tidak mencari pasangan untuk menikah, tetapi tetap terbuka dengan rencana-rencana untuk menikah. Biasanya mereka
33 merupakan individu yang selalu mengejar pendidikan, karier, dan
kesenangan. Individu yang memilih untuk seks bebas, seperti hidup bersama tanpa ada hubungan pernikahan atau biasa disebut kumpul
kebo termasuk ke dalam tipe ini. b.
Wishhful Individu yang masuk ke dalam tipe ini adalah individu yang aktif
mencari pasangan tetapi belum berhasil. Mereka masih mempunyai kesadaran untuk menikah.
c. Resolved
Tipe ini adalah tipe untuk individu yang melajang karena pilihan hidupnya. Sebagian besar adalah pastur atau romo, biarawanbiarawati.
d. Regretful
Merupakan tipe individu yang sebenarnya memilih untuk menikah, tetapi karena menyerah pada nasib mereka tidak bisa menikah.
Menyerah bisa diakibatkan karena jumlah wanita dan laki-laki tidak seimbang, penampilan sex tidak menarik, cacat secara fisik atau psikis,
kaum lesbian bisa masuk ke dalam tipe ini. Atau karena mereka menemukan kekurangan dalam lembaga pernikahan.
D. Subjek Penelitian