Faktor risiko nyeri punggung bawah

2.2.5 Faktor risiko nyeri punggung bawah

1. Umur Jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran responden sampai saat dilakukan penelitian berdasarkan ulang tahun terakhir. Pada dasarnya keluhan skeletal mulai dirasakan pada usia kerja 25-65 tahun. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada usia 35 tahun keatas dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena pada umur setengah baya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun, sehingga risiko terjadi keluhan otot meningkat Tarwaka dkk, 2004. Penelitian yang dilakukan oleh Halimah 2009 menyebutkan bahwa nyeri punggung bawah sangat umum terjadi pada umur 35-55 tahun, sedangkan menurut Cahyati 2012 masalah nyeri punggung bawah pada pekerja umumnya dimulai dari kelompok usia 45-60 tahun. 2. Berat beban angkut barang Tahap awal dari pekerja yang mengalami nyeri punggung bawah adalah pada saat melakukan pekerjaan mengangkut barang. Pembebanan berat yang terjadi secara tiba-tiba dan cara kerja yang salah dapat mempengaruhi terjadinya nyeri punggung bawah Kushardiyanto, 2010. Batas angkut barang menurut Nurmianto 2004 dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Tindakan yang Dilakukan Sesuai dengan Batas Angkat Level Batas Angkat kg Tindakan 1 16 Tidak diperlukan tindakan khusus. 2 16-34 Prosedur administratif diperlukan untuk mengidentifikasi ketidakmampuan seseorang dalam mengangkat beban tanpa menanggung risiko yang berbahaya kecuali dengan perantara alat tertentu. 3 34-55 Menggunakan sistem pemindahan material secara terlatih harus dibawah pengawasan supervisor. 4 55 Harus memakai peralatan mekanis dan operator yang terlatih. Pernah mengikuti pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja dalam industri. Harus dalam pengawasan ketat. Sumber: Nurmianto, 2004 Berat barang kurang dari 16 kg tidak perlu tindakan khusus atau menggunakan alat untuk mengangkutnya. Berat barang 16 sampai 34 kg memerlukan prosedur administratif untuk mengetahui kemampuan sesorang dalam mengangkut beban tanpa menanggung risiko yang berbahaya akibat mengangkut barang. Jika seseorang merasa tidak mampu untuk mengangkut barang, maka harus menggunakan alat perantara untuk mengangkut barang. Berat barang 34 sampai 55 kg dianjurkan untuk menggunakan alat perantara yang dilakukan oleh operator atau tenaga kerja terlatih dengan pengawasan oleh atasan. Untuk berat barang 55 kg harus menggunakan alat mekanis dan operator terlatih karena beban barang tidak bisa diangkut manual oleh pekerja. Operator atau tenaga kerja terlatih pernah mengikuti pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja dalam industri sehingga operator atau tenaga kerja sudah terlatih dan mengetahui cara penggunaan alat-alat mekanis untuk mengangkut barang agar terhindar dari risiko yang berbahaya pada saat bekerja. 3. Indeks Massa Tubuh IMT Seseorang yang kelebihan berat badan, lebih berisiko mengalami nyeri punggung bawah karena beban pada sendi penumpu berat badan akan meningkat sehingga akan mengalami nyeri punggung bawah Septiawan, 2013. Berat badan yang berada dibawah batas minimum dinyatakan kurus dan berat badan yang berada di atas batas maksimum dinyatakan sebagai kegemukan. Batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT. Indeks massa tubuh merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal dapat menghindari seseorang dari berbagai macam penyakit Depkes, 2003. Pria dengan indeks massa tubuh 17 kgm 2 termasuk dalam kategori kurus, 17-23 kgm 2 termasuk kategori normal, 23-27 kgm 2 termasuk kategori gemuk, dan 27 kgm 2 termasuk kategori obesitas.. Wanita dengan indeks massa tubuh 18 kgm 2 termasuk dalam kategori kurus, 18-25 kgm 2 kategori normal, 25- 27 kgm 2 termasuk kategori gemuk, sedangkan 27 kgm 2 termasuk kategori obesitas. Kategori pemgelompokkan indeks massa tubuh dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Kategori Pengelompokkan Indeks Massa Tubuh Kategori IMT Pria Kurus 17 kgm 2 Normal 17-23 kgm 2 Gemuk 23-27 kgm 2 Obesitas 27 Wanita Kurus 18 kgm 2 Normal 18-25 kgm 2 Gemuk 25-27kgm 2 Obesitas 27 Sumber : Depkes, 2003 4. Posisi angkut barang Pekerjaan mengangkat dan mengangkut mempunyai risiko tinggi untuk mengakibatkan nyeri punggung bawah karena kerusakan tulang belakang. Untuk itu perlu diperhatikan teknik mengangkut beban. Pada teknik mengangkut yang ergonomis, tumpuan beban terletak pada kedua kaki dan bukan pada tulang belakang atau punggung sehigga tulang belakang tidak harus bekerja keras menahan beban Pratiwi, 2009. Pengangkutan beban barang secara manual berpengaruh terhadap otot dan tulang belakang. Posisi angkut barang secara manual dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti berat beban, kelenturan badan, memutar badan dan ketegangan otot. Ketika mengangkat atau membawa atau menjinjing beban maka posisi punggung dalam keadaan lurus. Pada posisi ini, beban akan terdistribusi ke seluruh sendi yang berbeda lutut dan tulang belakang. Hal yang perlu diperhatikan saat mengangkut barang adalah pada waktu mengangkat dan membawa peralatan, posisi badan harus tepat pada titik tumpu pada tulang belakang. Pekerjaan mengangkut beban di atas punggung kurang menguntungkan, karena beberapa otot perut menjadi berkontraksi statis Kushardiyanto, 2010. Menurut Suma’mur 1996, cara mengangkut beban barang yang benar dan salah adalah: a. Pastikan kaki dalam keadaan stabil 90 o dan rapatkan kaki pada barang yang hendak diangkat. Posisi tulang punggung harus tegak. b. Angkat barang perlahan-lahan, jika barang agak berat tumpu dengan otot kaki. Pastikan lutut bengkok ketika mengangkut barang. c. Gunakan troli atau peralatan lain jika berat beban barang terlalu berat. Cara mengangkut barang yang salah dan harus dihindari : a. Posisi tulang punggung tidak tegak lurus ketika mengangkut barang. b. Tidak mengangkut barang yang terlalu berat atau melebihi batas angkut yang telah ditentukan. c. Tidak memutar pinggang ketika membawa barang berat. d. Menyeimbangkan berat badan, pastikan mengangkutnya di tengah. e. Tidak mengangkut barang yang berat apabila pernah mengalami atau menghadapi masalah nyeri punggung bawah.

2.3 Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM