27 Mengumpulkan data untuk menghitung ukuran perusahaan yaitu total
aset, untuk menghitung leverage yaitu total utang dan total aset, dan untuk menghitung profitabilitas yaitu laba setelah bunga dan pajak dan total aset.
Kemudian mengumpulkan data untuk menghitung tingkat manajemen laba yaitu laba bersih penjualan, arus kas operasi, total asset, perubahan penjualan
bersih, perubahan piutang perusahaan, dan property, plant, and equipment.
F. Teknik Analisis Data
1. Menghitung ukuran perusahaan Ukuran perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan.
Ukuran perusahaan = total aset Salno dan Baridawan, 2000 dalam Yulia, 2013.
2. Menghitung leverage Leverage diproksikan dengan debt to equity ratio yang diperoleh melalui
total utang dibagi dengan total ekuitas. Debt to equity ratio dihitung dengan rumus sebagai berikut Kasmir, 2015:158:
Debt to equity ratio =
total utang total ekuitas
3. Menghitung profitabilitas Profitabilitas diproksikan dengan return on invesment ROI. Skala
pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan rumus sebagai berikut Kasmir 2015: 202:
ROI =
Laba setelah bunga dan pajak Total aset
28 4. Menghitung tingkat manajemen laba
Manajemen laba yang merupakan variabel dependen dapat diukur dengan menggunakan Modified Jones Model MJM, yaitu diukur melalui
discretionary accruals yang dihitung dengan cara total accrual TA dikurangi dengan non discretionary accruals NDA Sulistiawan, 2011.
Langkah –langkah untuk menghitung manajemen laba menggunakan
Modified Jones Model MJM, sebagai berikut: a Menentukan nilai total akrual TA dengan formulasi:
b Menentukan nilai parameter α1, α2, dan α3 menggunakan Jones Model
1991, dengan formulasi:
Lalu, untuk menskala data, semua variabel tersebut dibagi dengan aset tahun sebelumnya
sehingga formulasinya menjadi:
c Menghitung nilai akrual nondiskresioner NDA dengan formulasi:
Nilai α1, α2, dan α3 adalah hasil dari perhitungan pada langkah ke-2. Isikan semua nilai yang ada dalam formula sehingga nilai NDA akan
bisa didapatkan. d Menentukan nilai akrual diskresioner yang merupakan indikator
manajemen laba akrual dengan cara mengurangi total akrual dengan akrual nondiskresioner, dengan formulasi:
29
Keterangan: = total akrual perusahaan i dalam periode t.
= laba bersih perusahaan i pada periode t. = arus kas operasi perusahaan i pada periode t.
= akrual nondiskresioner perusahaan i pada periode t. = akrual diskresioner perusahaan i pada periode t.
= total asset total perusahaan i pada periode t-1. = perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode t.
= perubahan piutang perusahaan i pada periode t. = property, plant, and equipment perusahaan i pada periode t.
= parameter yang diperoleh dari persamaan regresi. = error term perusahaan i pada periode t.
5. Mengklasifikasikan Data Penelitian ini menggunakan analisis statistik non-parametrik.
Statistik non-parametrik
adalah statistik
bebas sebaran
tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak.
Selain itu, statistik non-parametrik biasanya menggunakan skala pengukuran sosial, yakni nominal dan ordinal yang umumnya tidak
berdistribusi normal. Metode untuk mengklasifikasikan data menggunakan metode seriaton secara kelompok. Metode ini digunakan untuk menyusun
data dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas interval tertentu sehingga dapat diperoleh secara tepat data yang terkecil dan yang terbesar
dan mengelompokkan data menjadi beberapa bagian apakah menjadi 2 bagian ataukah lebih Boedijoewono, 2012: 35-36.
a. Mengklasifikasikan Data Manajemen Laba Tujuan dari klasifikasi data ini supaya data ukuran data menjadi
kategori. Ukuran manajemen laba adalah berskala rasio, data yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 bernilai negatif berarti perusahaan cenderung melakukan manajemen
laba dengan income minimization, sedangkan data yang bernilai positif berarti perusahaan cenderung melakukan manajemen laba dengan
income maximization. Kemudian dari nilai negatif dan positif tersebut dibuat kategori menjadi:
1 = Nilai discretionary accruals bernilai positif income maximization. 2 = Nilai discretionary accruals bernilai negative income
minimization. Setelah manajemen laba diklasifikasikan menjadi dua kategori,
kemudian dari masing –masing kategori diklasifikasikan lagi untuk
mengetahui tingkatan manajemen laba. Maka kategori yang digunakan adalah sebagai berikut:
Income Minimization Income Maximization
Rendah 1 =
-0,50 - ≤ -0,20
Rendah 1 =
0,00 - ≤ 0,10
Sedang 2 =
-0,20 - ≤ -0,10
Sedang 2 =
0,10 - ≤ 0,20
Tinggi 3 =
-0,10 – ≤ 0,01
Tinggi 3 =
0,20 - ≤ 0,40
b. Mengklasifikasikan Data Ukuran Perusahaan Klasifikasi data ukuran perusahaan dilakukan dengan membagi angka
Ukuran perusahan yang dihasilkan dari histogram. Kemudian mengkategorikannya menjadi, sebagai berikut dalam milyar rupiah.
Sangat Rendah 1 = Rp 0 – Rp 5.000
Sedang 2 = Rp 5.000
– ≤ Rp 10.000 Tinggi 3
= Rp 10.000 - ≤ Rp 15.000
Sangat Tinggi 4 = Rp 15.000 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 c. Mengklasifikasikan Data Leverage
Klasifikasi data leverage dilakukan dengan membagi angka leverage yang dihasilkan dari histogram. Kemudian mengkategorikannya
menjadi, sebagai berikut. Sangat Rendah 1 = 0,00 -
≤ 1,00 Rendah 2
= 1,00 - ≤ 2,00
Tinggi 3 = 2,00 -
≤ 3,00 Sangat Tinggi 4 = 3,00
d. Mengklasifikasikan data Profitabilitas Klasifikasi data profitabilitas dilakukan dengan membagi angka
profitabilitas yang
dihasilkan dari
histogram. Kemudian
mengkategorikannya menjadi, sebagai berikut. Sangat Rendah 1 = 0,00 -
≤ 10,00 Rendah 2
=
10,00 - ≤ 20,00
Tinggi 3 =
20,00 - ≤ 30,00
Sangat Tinggi 4 = 30,00 6. Melakukan Analisis Statistik Deskriftif
1 Mendeskripsikan Variabel Deskripsi variabel dilakukan dengan menganilis histogram untuk
mengetahui sebaran data, serta sebagai dasar klasifikasi data. Histogram adalah grafik yang berbentuk batang yang menggambarkan nilai data,
dimana tiap nilai menempati suatu jumlah area yang sama dalam area yang tertutup Cooper and Schindler, 2006. Oleh karena itu dalam
32 penelitian ini ada empat variabel maka deskripsi dilakukan satu persatu
atas empat variabel dalam penelitian. a. Mendeskripsikan variabel manajemen laba
Deskripsi dengan menggunakan histogram b. Mendeskripsikan variabel ukuran perusahaan
Deskripsi dengan menggunakan histogram c. Mendeskripsikan variabel leverage
Deskripsi dengan menggunakan histogram d. Mendeskripsikan variabel profitabilitas
Deskripsi dengan menggunakan histogram 7. Melakukan Analisis Tabulasi Silang Crosstabs
Analisis tabulasi silang crosstabs pada prinsipnya menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom dan data untuk
penyajian crosstabs adalah data berskala nominal atau kategori Ghozali, 2013: 22. Pada penelitian ini data yang digunakan pada analisis tabulasi
silang adalah data skala rasio yang telah diklasifikasi dan diubah menjadi skala ordinal.
8. Menarik kesimpulan Kesimpulan diambil dari hasil analisis pada tabel tabulasi silang
crosstabs antara variabel, dengan melihat kekuatan hubungan dan arah hubungan berdasarkan nilai Spea
rman’s rho. Menurut Cooper dan William 1995 korelasi Spearman’s rho menghubungkan rangking antara dua
33 variabel yang sudah diurutkan. Menguji kekuatan hubungan, maka kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut Sugiono, 2001:
Tabel 3. 2 Kriteria pengujian kekuatan hubungan antara variabel berdasarkan nilai koefisien korelasi Spearman’s rho
Nilai Spearman’s rho + dan - Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Lemah 0,20
– 0,399 Lemah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan strength hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka
kedua variabel mempunyai hubungan positif atau searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika
koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan negatif atau terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai
variabel Y akan menjadi rendah dan berlaku sebaliknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV DESKRIPSI DATA