Analisis Data Hasil Pengamatan Uji Coba InstrumenTes Hasil Belajar Pelaksanaan Penelitian

2. Analisis Data Hasil Belajar

Hasil pengerjaan siswa pada tes hasil belajar dianalisis secara kualitatif dengan menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa. Jumlah skor yang diperoleh siswa diolah sesuai dengan pedoman penilaian yang dibuat sehingga diperoleh nilai akhir siswa. Setelah nilai akhir diperoleh, nilai tersebut diklasifikasikan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, yaitu 70. Nilai tes hasil belajar siswa merupakan nilai yang akan menentukan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat dengan alat peraga kartu hitung. � � = � ×

3. Analisis Data Hasil Pengamatan

Data hasil belajar ditujukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah melakukan proses belajar. Hasil belajar dinilai dengan rumus sebagai berikut. � � = � � � � � � � � � × Total skor diperoleh dengan menjumlahkan skor menurut fakta yang ada. Total skor diperoleh dari total skor tertinggi. Nilai yang diperoleh merupakan ketercapaian tujuan pembelajaran untuk masing-masing indikator.

4. Analisis Data Hasil Kuisioner

Data hasil pengamatan dan lembar kuisioner yang ditujukan untuk mengetahui keterlibatan dan motivasi siswa dalam pembelajaran dianalisis melalui berbagai aspek dengan berbagai indikator yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif memiliki skor 1 dan pernyataan negatif memiliki skor 0. Total skor yang diperoleh oleh masing-masing indikator diolah dengan rumus sebagai berikut. � � = � � � � � � �� � � � � × Nilai yang diperoleh merupakan persentase ketercapaian untuk masing-masing indikator.

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Suatu rencana kegiatan penelitian dibuat dengan tujuan untuk kelancaran kegiatan penelitian dan akan digunakan sebagai acuan kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti. Berikut rencana kegiatan penelitian ini. 1. Persiapan Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan, yaitu: a. meminta izin melaksanakan penelitian b. berdiskusi mengenai pelaksanaan penelitian, meminta saran dan informasi tentang pembelajaran di kelas c. mempersiapkan RPP, alat peraga dan instrumen-instrumen yang dibutuhkan untuk penelitian d. menguji coba instrumen tes e. merevisi instrumen tes bila terdapat butir soal yang tidak valid f. observasi kelas, siswa dan cara mengajar guru. 2. Pelaksanaan Dalam penelitian ini, peneliti menjadi guru yang melaksanakan pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga kartu hitung. Pertemuan dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Berikut rincian rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. a. Pertemuan Pertama Peneliti meksanakan pembelajaran materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga. Observer mencatat kegiatan pembelajaran pada lembar pengamatan yang sudah disediakan. b. Pertemuan Kedua Peneliti mekasanakan pembelajaran materi operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga. Observer mencatat kegiatan pembelajaran pada lembar pengamatan yang sudah disediakan. c. Pertemuan Ketiga Siswa mengerjakan soal tes hasil belajar dan mengisi kuisioner motivasi dan kekatifan dalam pembelajaran. 3. Pengolahan dan Analisis Data Data hasil penelitian yang diperoleh akan dianalisis menggunakan rumus dan perhitungan yang sesuai. Kemudian, data tersebut diolah hingga diperoleh suatu kesimpulan yang tepat. 66

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA

DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Uji Coba InstrumenTes Hasil Belajar

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan uji coba instrumen tes hasil belajar untuk mengetahui validitas dan realibilitas instrumen tes hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen tes hasil belajar dilakukan pada siswa kelas VII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang berlangsung pada Rabu, 27 Juli 2016 pukul 11.40 – 12.20 WIB. Terdapat 21 siswa yang mengikuti kegiatan uji coba instrumen tes hasil belajar. Pengawasan siswa dalam mengerjakan soal dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang rekan. Pelaksanaan uji coba instrumen tes hasil belajar berlangsung dengan lancar. Pelaksanaan uji coba instrumen tes hasil belajar diawali dengan kegiatan peneliti memberi penjelasan untuk mengerjakan soal-soal pada instrumen tes hasil belajar. Instrumen tes hasil belajar dengan alokasi waktu pengerjaan 40 menit dapat diselesaikan dengan waktu 10 menit oleh 20 siswa dan 35 menit oleh 1 siswa. Dengan adanya sisa waktu yang sangat lama, setiap siswa diberi kesempatan untuk meneliti pekerjaannya sebelum dikumpulkan. Pengumpulan pekerjaan siswa dilakukan dengan cara pengambilan lembar pekerjaan siswa yang sudah yakin untuk dikumpulkan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 4 × 40 menit 2 pertemuan untuk pembelajaran dan 2 × 40 menit 1 pertemuan untuk tes hasil belajar serta pengisian kuisioner evaluasi pembelajaran. Berikut rincian waktu pelaksanaan penelitian. Tabel 4.1. Jadwal Penelitian Pertemuan ke- Hari, Tanggal Waktu WIB Keterangan 1 Kamis, 28 Juli 2016 08.30 – 10.05 Kegiatan pembelajaran dengan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan kartu hitung. 2 Rabu, 3 Agustus 2016 07.10 – 08.30 Kegiatan pembelajaran dengan materi operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat menggunakan kartu hitung. 3 Kamis, 4 Agustus 2016 08.30 – 10.05 Tes hasil belajar dan pengisian kuisioner evaluasi pembelajaran.

a. Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Juli 2016 pukul 08.30 – 10.05 WIB. Pada pertemuan pertama, terdapat 21 siswa mengikuti pembelajaran, 1 guru matematika kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, 1 orang rekan sebagai pengamat, serta peneliti sebagai pengajar. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru matematika kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta memperkenalkan peneliti dan pengamat serta kegiatan yang akan dilaksanakan. Setelah memperkenalkan peneliti dan pengamat pada para siswa, guru duduk di kursi belakang dan peneliti langsung melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah dijelaskan pada RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Materi pembelajaran yang disampaikan pada pertemuan pertama adalah materi operasi penjumlahan dan operasi pengurangan pada bilangan bulat. Pembelajaran diawali dengan apersepsi materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Apersepsi dilakukan dengan pemberian soal operasi hitung pada bilangan bulat kepada siswa secara lisan dan ditulis pada papan tulis. Dari soal-soal operasi penjumlahan dan operasi pengurangan dengan dua bilangan bulat berbeda tanda maupun sama tanda, terdapat siswa menjawab soal dengan salah. Kesalahan banyak terjadi pada operasi penjumlahan dan operasi pengurangan pada bilangan bulat dengan tanda yang berbeda. Setelah kegiatan apersepsi dilaksanakan. Peneliti menjelaskan peraturan yang berlaku pada kartu hitung dalam operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Selain itu, aturan bilangan nol dalam kartu hitung juga dijelaskan pada siswa. Selanjutnya, peneliti menjelaskan materi operasi penjumlahan pada bilangan bulat dengan kartu hitung. Peneliti menjelaskan konsep operasi penjumlahan dengan dua bilangan yang memiliki tanda sama. Penjelasan konsep dilakukan dengan kartu hitung dan cerita tentang hubungan orang baik dan orang jahat. Orang baik dilambangkan dengan kartu bertanda positif dan orang jahat dilambangkan dengan kartu bertanda negatif. Ketika menyimak cerita oleh peneliti, ada siswa yang melanjutkan cerita dengan kemungkinan yang terjadi. Lanjutan cerita yang dikatakan oleh siswa ada yang sesuai dengan alur cerita dan sesuai dengan aturan pada kartu hitung, tetapi ada juga yang tidak sesuai keduanya. Konsep operasi hitung bilangan bulat dengan dua bilangan beda tanda dijelaskan dengan mengajak siswa agar siswa mengeluarkan ide untuk melakukan operasi hitung tersebut dengan menggunakan kartu hitung. Siswa yang berani mengemukakan idenya hanya siswa yang duduk di kelas bagian depan. Siswa tersebut menjelaskan idenya dengan singkat, yaitu ketika kartu positif berpasangan dengan kartu negatif, maka hilang. Ide siswa tersebut sudah benar, namun peneliti menjelaskan konsep tersebut dengan mengaitkan ide siswa dan cerita yang sudah digunakan pada konsep sebelumnya. Penjelasan konsep operasi pengurangan bilangan bulat dilakukan dengan kegiatan yang serupa dengan konsep operasi penjumlahan bilangan bulat. Peneliti menjelaskan konsep operasi pengurangan bilangan bulat dengan dua bilangan yang memiliki tanda yang sama dahulu. Untuk menjelaskan konsep operasi pengurangan bilangan bulat dengan dua bilangan yang memiliki tanda yang berbeda, peneliti mengajak siswa untuk menunjukkan idenya. Siswa yang mengeluarkan ide adalah siswa yang sama dengan siswa yang mengeluarkan ide saat penjelasan konsep operasi penjumlahan bilangan bulat. Setelah konsep operasi hitung bilangan bulat dengan kartu hitung disampaikan, pembelajaran ditutup dengan siswa memberi pendapat terhadap pembelajaran. Seluruh siswa berpendapat bahwa pembelajaran hari ini menyenangkan, karena pembelajaran menggunakan kartu hitung. Selain itu, siswa diajak merangkum pembelajaran dengan alat peraga. Setelah merangkum pembelajaran, siswa diminta membaca materi operasi perkalian dan pembagian pada bilangan bulat.

b. Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Agustus 2016 pukul 07.10 – 08.30 WIB. Pada pertemuan kedua, terdapat 21 siswa mengikuti pembelajaran, 1 orang pengamat, serta peneliti sebagai pengajar. Pada pertemuan kedua, guru matematika kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tidak hadir di kelas. Materi pembelajaran yang disampaikan pada pertemuan kedua adalah materi operasi perkalian dan operasi pembagian pada bilangan bulat. Pembelajaran diawali dengan mengulas kembali materi pertemuan pertama, yaitu materi operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat yang dilanjutkan dengan apersepsi materi operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat. Apersepsi dilakukan dengan pemberian soal operasi hitung pada bilangan bulat kepada siswa secara lisan dan ditulis pada papan tulis. Dari soal-soal operasi perkalian dan operasi pembagian dengan dua bilangan bulat berbeda tanda maupun sama tanda, terdapat siswa menjawab soal dengan salah. Kesalahan banyak terjadi pada operasi perkalian dan operasi pembagian pada bilangan bulat dengan tanda yang berbeda. Setelah kegiatan apersepsi dilaksanakan. Peneliti menjelaskan peraturan yang berlaku pada kartu hitung dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat. Selanjutnya, peneliti menjelaskan materi operasi perkalian pada bilangan bulat dengan kartu hitung. Peneliti menjelaskan konsep operasi perkalian dua bilangan bulat yang memiliki tanda sama dengan kartu hitung dan cerita yang digunakan di pertemuan pertama, yaitu tentang hubungan orang baik dan orang jahat. Ketika menyimak cerita peneliti, ada siswa yang melanjutkan cerita dengan kemungkinan yang terjadi. Lanjutan cerita yang dikatakan oleh siswa ada yang sesuai dengan alur cerita dan sesuai dengan aturan pada kartu hitung, tetapi ada juga yang tidak sesuai keduanya. Konsep operasi perkalian dua bilangan bulat beda tanda dijelaskan dengan mengajak siswa agar siswa mengeluarkan ide untuk melakukan operasi hitung tersebut dengan menggunakan kartu hitung. Siswa yang berani mengemukakan idenya adalah siswa yang sama dengan siswa yang mengemukakan ide pada pertemuan pertama. Siswa tersebut menjelaskan idenya dengan singkat, yaitu ketika kartu positif menjadi anggota kelompok dengan ketua kelompok kartu negatif, maka menjadi negatif. Sedangkan ketika kartu negatif menjadi anggota kelompok dengan ketua kelompok kartu positif, maka juga menjadi negatif. Ide siswa tersebut sudah benar, namun peneliti menjelaskan konsep tersebut dengan mengaitkan ide siswa dan cerita yang sudah digunakan pada konsep sebelumnya. Penjelasan konsep operasi pembagian bilangan bulat dilakukan dengan kegiatan yang serupa dengan konsep operasi pembagian bilangan bulat. Peneliti menjelaskan konsep operasi pembagian bilangan bulat dengan dua bilangan yang memiliki tanda yang sama dahulu. Untuk menjelaskan konsep operasi pembagian bilangan bulat dengan dua bilangan yang memiliki tanda yang berbeda, peneliti mengajak siswa untuk menunjukkan idenya. Siswa yang mengeluarkan ide adalah siswa yang sama dengan siswa yang mengeluarkan ide saat penjelasan konsep operasi penjumlahan, operasi pengurangan serta operasi perkalian bilangan bulat. Setelah konsep operasi hitung bilangan bulat dengan kartu hitung disampaikan, pembelajaran ditutup dengan siswa ditanya pendapat siswa terhadap pembelajaran. Seluruh siswa mengatakan senang dengan pembelajaran hari ini, karena pembelajaran menggunakan kartu hitung. Selain itu, siswa diajak merangkum pembelajaran dengan alat peraga. Setelah merangkum pembelajaran, siswa diminta mempelajari materi operasi penjulahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada bilangan bulat untuk persiapan tes hasil belajar di pertemuan selanjutnya.

c. Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada Kamis, 4 Agustus 2016 pukul 08.30 – 10.05 WIB. Pada pertemuan ketiga, terdapat 21 siswa mengikuti evaluasi pembelajaran, 2 orang pengawas yang terdiri dari peneliti dan seorang rekan. Tes dilaksanakan dengan rincian waktu 20 menit peneliti mempersiapkan siswa untuk tenang dan memberi penjelasan mengenai pelaksanaan tes hasil belajar, 20 menit siswa mengerjakan tes hasil belajar, 15 menit penjelasan dalam mengisi kuisioner evaluasi pembelajaran 25 menit siswa mengisi kuisioner evaluasi pembelajaran. Pembelajaran berlangsung pada pukul 08.30 − 09.10 WIB dilanjutkan pukul 09.25 − 10.05 WIB, dengan 15 menit siswa istirahat.

B. Tabulasi Data

1. Data Hasil Belajar Siswa