Partisipan Penelitian METODE PENELITIAN
                                                                                atau  singkatan-singkatan  yang  digunakan  supaya  menjadi  kalimat yang sempurna dan komunikatif. Penyempurnaan  catatan awal dalam
catatan  lanjut  perlu  peneliti  lakukan  pada  saat  peneliti  telah meninggalkan  tempat  observasi  atau  wawancara  sehingga  dapat
dilakukan pembetulan catatan dengan tenang dan benar. 3.
Verbatim dan Pemberian Kode
Creswell  dalam  Ahmad,  2014:  223  mengungkapkan  bahwa selama penghimpunan data di lapangan peneliti menghimpun teks atau
kata-kata  melalui  wawancara  dengan  para  partisipan  atau  dengan menulis  catatan  lapangan  selama  observasi.  Prosedur  untuk
mendapatkan data yang paling lengkap adalah peneliti harus memiliki seluruh  wawancara  dan  semua  catatan  lapangan  yang  ditranskripkan.
Transkripsi  merupakan  proses  mengubah  rekaman  audiotape  atau catatan  lapangan  ke  dalam  data  teks.  Peneliti  menggunakan  tape  dan
komputer  untuk  mengubah  data  rekaman  tape  ke  data  teks  atau menggunakan  catatan  tangan  dahulu  kemudian  diubah  menggunakan
komputer untuk menjadi data teks. Proses  pemberian  kode  terhadap  data  informasi  atau  teks,
peneliti  membuat  transkrip  wawancara  atau  catatan  lapangan  dengan mengetik atau mengkopi data dari catatan lanjut yang sudah diketik di
komputer.  Format  yang  digunakan  yaitu  kolom  nomer  baris  dan kolom  data  teks.  Nomor  baris  menunjukkan  tentang  posisi  kutipan
informasi  data  pada  lembar  transkrip  data.  Pemberian  nomer  baris akan  mempermudah  peneliti  atau  orang  lain  untuk  menelusuri  posisi
informasi data dalam transkrip. 4.
Pembuatan Kode Salah  satu  tahapan  penting  dalam  proses  analisis  data  penelitian
kualitatif  yaitu  pembuatan  kode  cooding  yang  harus  dilakukan  dan dilaksanakan  secara  disiplin.  Pembuatan  kode  ini  memiliki  tujuan
untuk  mempermudah  dalam  pencarian  posisi  data  yang  disimpan dalam transkrip data.
Tahapan terakhir yang perlu diperhatikan yaitu kategoriklasifikasi peneliti perlu memenggal teks dari tumpukan teks yang sangat banyak
dan  dipindah  pada  unsur  kategori  tertentu  sesuai  dengan  fokus penelitian. Pada tahap ini peneliti harus membuat format kategori data
yang  digunakan  peneliti  untuk  mempermudah  mengetahui  teks-teks tertentu yang diperlukan untuk melakukan analisis. Silverman dalam
Ahmad,  2014:  228  menuliskan  ketika  peneliti  sudah  berhadapan dengan  teks,  data  telah  tersedia  dan  tidak  disaring  melalui  catatan
lapangan  peneliti,  sehingga  muncul  dalam  kategori-kategori  yang digunakan dalam suatu cara yang terstandar sehingga peneliti lain pun
dapat mengkategorikan dengan cara yang sama.
                                            
                