Analisa Rasio Keuangan Landasan Teori

Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh analisa rasio dibandingkan dengan teknik analisa lainnya adalah : 1 Rasio digambarkan dengan angka-angka sehingga lebih mudah untuk membaca maupun menafsirkannya. 2 Dapat digunakan sebagai pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang telah disajikan dalam laporan keuangan yang rumit. 3 Untuk mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain. 4 Melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series. 5 Membuat suatu standar bagi size perusahaan. 6 Lebih mudah untuk melihat trend yang sedang terjadi pada perusahaan serta mampu untuk melakukan prediksi di masa yang akan datang.

2.2.3. Analisa Rasio Keuangan

Yang dimaksud dengan rasio keuangan menurut Ariani 2007,p.6 adalah: “Rasio keuangan adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai sebuah standard”. Maksud dari pernyataan tersebut adalah dengan melakukan analisa terhadap rasio-rasio keuangan maka akan dapat memberikan pengetahuan mengenai bagaimana keadaan sebenarnya perusahaan yaitu mengetahui bagaimana tingkat kesehatan keuangan perusahaan, masalah-masalah yang sedang dihadapi dan penyebab-penyebabnya, serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi keadaan perusahaan tersebut. Dengan adanya pengetahuan tersebut maka akan dapat meningkatkan mutu maupun efektifitas manajemen dalam menjalankan perusahaan, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengarahan, maupun pengendalian. Menurut Sartono 2005:113-125 analisa rasio dikembangkan menjadi empat kelompok rasio keuangan yaitu: a. Rasio likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finasial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Dengan menggunakan laporan keuangan yang terdiri atas Neraca, Laporan RugiLaba, laporan perubahan modal. Ukuran rasio likuiditas terdiri dari tiga alat ukur.Rasio-rasio yang dimaksud adalah: lancar Hutang lancar Aktiva = tio Current ra Rumus 2.1 Semakin tinggi current ratio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Aktiva lancar yang dimaksud termasuk kas, piutang, surat berharga dan persediaan. Dari aktiva lancar tersebut, persediaan merupakan aktiva lancar yang kurang likuid dibanding dengan yang lain. Rasio ini sama halnya current ratio, tetapi hanya memperhitungkan aktiva lancar yang benar-benar likuid saja yakni aktiva lancar diluar persediaan. Pengertian likuiditas sebenarnya mengandung dua dimensi yaitu waktu yang digunakan untuk mengubah aktiva menjadi kas dan kepastian harga yang akan terjadi. Dengan demikian elemen lancar tersebut memang piutang lebih likuid dibanding dengan persediaan dan memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mengubah menjadi kas. Rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bias segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. b. Rasio Aktivitas Rasio ini mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Rasio aktifitas dinyatakan sebagai perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aktiva. Semakin lancar Hutang persediaan - lancar Aktiva = ratio Acid test Rumus 2.2 Rumus 2.3 Cash rasio = Kas + efek Hutang lancar Piutang kredit Penjualan piutang Perputaran = efektif dalam memanfaatkan dana semakin cepat perputaran dana tersebut, Karena rasio aktivitas umumnya diukur dari perputaran masing-masing elemen aktiva. Rasio aktifitas meliputi: Periode pengumpulan piutang yaitu rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas. Biasanya ditentukan dengan membagi piutang dengan rata-rata penjualan harian. Kedua rasio tersebut berhubungan, dimana hari dalam satu tahun dibagi dengan periode pengumpulan piutang akan menghasilkan perputaran piutang. Terlalu tinggi periode pengumpulan piutang itu berarti bahwa kebijakan kredit terlalu liberal atau bebas, akibatnya timbul bad-debt dan investasi dalam piutang menjadi besar dan akibatnya keuntungan akan menurun. Seperti halnya perputaran piutang dimaksudkan agar lebih tepat lagi apabila persediaan mengalami perubahan cukup besar. Perusahaan yang perputaran persediaan yang makin tinggi itu berarti makin Rumus 2.4 persediaan rata - Rata penjualan pokok Harga persediaan Perputaran = kredit Penjualan 360 x Piutang piutang n pengumpula Periode = Rumus 2.5 Rumus 2.6 efisien, tetapi perputaran yang terlalu tinggi juga tidak baik, untuk itu perlu ditentukan keseimbangan. Perputaran aktiva tetap adalah rasio antara penjualan dengan aktiva tetap netto. Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetapnya seperti gedung, kendaraan, mesin-mesin, perlengkapan kantor. Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. c. Rasio leverage Rasio ini menunjukan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai dengan hutang. Semakin rendah leverage factor,perusahaan mempunyai resiko yang kecil bila kondisi ekonomi merosot. Penggunaan dana hutang tersebut mempunyai tiga dimensi 1 pemberi kredit akan menitik beratkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan, 2 dengan menggunakan dana hutang, maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban Rumus 2.8 Rumus 2.7 tetap Aktiva Penjualan tetap aktiva Perputaran = aktiva Total Penjualan aktiva total Perputaran = aktiva Total utang Total = Debt ratio sendiri modal Total hutang Total = uity ratio Debt to eq bunga beban pajak dan bunga sebelum Laba int = ed ratio erest earn Time tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat, dan 3 dengan penggunaan hutang, pemilik mendapatkan dana tanpa kehilangan pengendalian pada perusahaannya. Semakin besar tingkat leverage perusahaan, akan semakin besar jumlah hutang yang digunakan, dan semakin besar resiko bisnis yang dihadapi terutama apabila kondisi perekonomian memburuk. Ada lima rasio leverage: Menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri 100. Semakin tinggi rasio ini semakin besar risiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva. Rumus 2.9 Rumus 2.11 Rumus 2.10 sewa pembayaran bunga sewa pembayaran bunga EBIT cov arg + + + = erage e Fixed ch pajak tarif - 1 pinjaman pokok angsuran sewa Bunga pajak dan bunga sebelum Laba cov + + = erage rvice Debt to se Time interest earned ratio adalah rasio antara laba sebelum bunga dan pajak EBIT dengan beban bunga. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga atau mengukur seberapa jauh laba dapat berkurang tanpa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena tidak mampu membayar bunga. Fixed charge coverage mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran deviden saham preferen, bunga angsuran pinjaman dan sewa. Debt service coverage mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman. d. Rasio Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rumus 2.12 Rumus 2.13 100 Penjualan HPP - Penjualan arg  = in it m Gross prof 100 Penjualan EBIT arg  = in m Net profit 100 Investasi pajak setelah laba Re  = vestment turn on in 100 sendiri modal pajak setelah laba Re  = uity turn on eq Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik, tetapi perlu diperhatikan bahwa gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun begitu pula sebaliknya. Apabila gross profit margin selama suatu periode tidak berubah sedangkan net profit margin nya mengalami penurunan maka berarti bahwa biaya meningkat relatif lebih besar daripada peningkatan penjualan. Return on investment atau return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Return on equity atau return on net worth mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham Rumus 2.14 Rumus 2.15 Rumus 2.16 Rumus 2.17 100 Penjualan EAT arg Pr  = in ofit m 100 aktiva total EBIT Asset on Return  = penjualan pajak setelah Laba aktiva total Penjualan x wer Earning po = perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang semakin besar, maka rasio ini juga akan makin besar. Dengan menggunakan hubungan antara perputaran aktiva dengan net profit margin maka dapat dicari earning power atau return on assets ratio. Earning power adalah hasil kali net profit margin dengan perputaran aktiva. Earning power merupakan alat ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva. Apabila perputaran aktiva meningkat dan net profit margin tetap maka earning power juga akan meningkat. Rumus 2.18 Rumus 2.19 Rumus 2.20

2.2.4. Financial Distress