Sejarah PT.Indonesian Paradise Property, Tbk

• 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS Jakarta Automated Trading Systems. • 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996. • 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya. • 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat scripless trading mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. • 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh remote trading. • 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya BES ke Bursa Efek Jakarta BEJ dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI.

4.1.2. Sejarah PT.Indonesian Paradise Property, Tbk

PT Indonesian Paradise Property Tbk “Perusahaan” didirikan dengan nama PT Penta Karsa Lubrindo berdasarkan Akta No. 96 tanggal 14 Juni 1996 dan diubah dengan Akta No. 42 tanggal 8 Januari 1997, keduanya dibuat di hadapan Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, CN, pengganti dari Rachmat Santoso, SH, Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2 1030 HT.01.01.TH.97 tanggal 12 Februari 1997 dan telah didaftarkan dalam daftar perusahaan di kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Utara No. 413BH.09.01IX97 tanggal 9 September 1997 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 2002 Tambahan No. 2574. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 13 tanggal 2 Juli 2009, dibuat di hadapan Robert Purba, SH, Notaris di Jakarta, mengenai perubahan tempat kedudukan Perusahaan. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-38926.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 12 Agustus 2009. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain meliputi bidang perhotelan, pembangunan dan lain-lain. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jalan Tebet Timur Raya No. 10c, Jakarta 12820. Perusahaan memiliki hotel dengan nama Hotel Harris yang memiliki 66 kamar dan beralamat di Jalan Dewi Sartika, Tuban, Bali. Surat tanda izin usaha hotel No. 556.2649Diparda tanggal 7 Oktober 2002 dari Kantor Pariwisata Pemerintah Kabupaten Badung, Bali berlaku sampai dengan tanggal 15 Januari 2013. Perusahaan memulai kegiatan operasionalnya pada bulan Oktober 2002. Pada tanggal 21 September 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam berdasarkan Surat No. S-2970PM2004 dalam rangka pendaftaran sebagai Perusahaan Publik. Selanjutnya saham-saham Perusahaan dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya sekarang Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Desember 2004. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 26 Mei 2005, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.4 sejumlah 75.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang diambil bagian oleh Premiere Estates Limited. Penambahan saham tersebut telah disetujui oleh Direksi Bursa Efek Surabaya melalui surat No. JKT-027LIST-EMITENBESVII2006 tanggal 13 Juli 2005. Pada bulan November 2007, Bursa Efek Indonesia penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya menyatakan bahwa saham Perusahaan belum dapat diperdagangkan suspensi di bursa, namun berdasarkan surat No. S- 05577BEI.PSJ10-2009 yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia BEI tanggal 29 Oktober 2009, BEI telah mencabut suspensi saham tersebut. PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 dan 2009, Periode Lima Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 dan Periode Tujuh Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Juli 2009 Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Juli 2009 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 178 tanggal 30 Juni 2009 yang dibuat oleh Robert Purba SH, Notaris di Jakarta dan posisi pada tanggal 31 Desember 2008 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 161 tanggal 30 Juni 2008 yang dibuat oleh Robert Purba, SH, Notaris di Jakarta, dengan rincian sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Todo Sihombing Wakil Presiden Komisaris : Fransiscus Xaverius Boyke Gozali Komisaris : Karel Patipeilohy Direksi: Presiden Direktur : Agoes Soelistyo Santoso Direktur : Patrick Santosa Rendradjaja Direktur : Diana Solaiman Susunan Komite Audit Perusahaan berdasarkan resolusi Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 2 Juli 2007 dan penunjukkan Corporate Secretary berdasarkan surat dari Direksi Perusahaan pada tanggal 21 Juli 2004, pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dan 31 Juli 2009 dengan rincian sebagai berikut: Komite Audit: Ketua : Todo Sihombing Anggota : FX Marchelius Charles Colondam Anggota : Eka Shanti T. Corporate Secretary : Ninawati Gaji dan tunjangan Direksi sejumlah Rp 239.867.712 dan Rp 197.266.570 masing-masing pada 2009 dan 2008 sedangkan Dewan Komisaris tidak mendapatkan gaji dan tunjangan dari Perusahaan.

4.2. Deksripsi Hasil Penelitian