uap penyari akan naik keatas melalui serbuk simplisia. Uap penyari mengembun karena didinginkan oleh pendingin balik. Embun turun melalui serbuk simplisia
sambil melarutkan zat aktifnya dan kembali ke labu. Cairan akan menguap kembali dan prosesnya akan berulang Anonim,1986.
D. Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi lapis tipis KLT digunakan untuk memisahkan senyawa yang berbeda, seperti senyawa organik alam dan senyawa organik sintetik,
kompleks anorganik-organik, dan bahkan ion anorganik. KLT dapat dilakukan dengan waktu yang relatif singkat dengan alat yang sederhana dan harganya tidak
terlalu mahal. Kelebihan KLT yang lain ialah pemakaian pelarut dan cuplikan dalam jumlah sedikit Gritter, Bobbit, and Scwharting, 1991.
Metode pemisahan pada dasarnya menggunakan dua fase yaitu fase gerak dan fase diam. Fase gerak bergerak terhadap fase diam pada bidang datar
sedangkan fase diam ditempatkan pada penyangga berupa gelas yang cocok. Campuran senyawa ekstrak yang akan dipisahkan ditotolkan pada fase diam dan
dikembangkan dalam bejana berisi fase gerak yang tertutup rapat Stahl,1985. Kelebihan khas KLT ialah keserbagunaan, kecepatan, dan kepekaannya.
Keserbagunaan KLT disebabkan karena sejumlah fase diam yang berbeda-beda dapat disaputkan pada pelat kaca atau penyangga lain dan digunakan untuk
kromatografi. Walaupun silika gel paling banyak digunakan, lapisan dapat pula dibuat dari selulosa, alumunium oksida, kalsium hidroksida, damar penukar ion,
magnesium fosfat, poliamida, sephadex, polivinil pirolidon, dan campuran dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahan di atas atau lebih. Kepekaan KLT bila diperlukan dapat memisahkan bahan yang jumlahnya lebih sedikit dari ukuran µg Harborne,1987.
Lapisan penjerap dapat terikat dan melekat pada pelat kaca karena adanya berbagai pengikat. Pengikat yang paling umum digunakan adalah kalsium sulfat
CaSO
4
yang ditambahkan ke dalam penjerap sampai 10-15. Maka nama dari penjerap biasanya diberi tanda G, misal silica gel G Redja, 1980. Lapisan
penjerap sering mengandung indikator fluoresensi yang ditambahkan untuk membantu penampakan bercak tidak berwarna pada lapisan yang telah
dikembangkan. Indikator fluoresensi adalah senyawa yang memancarkan sinar tampak jika disinari dengan sinar berpanjang gelombang lain, biasanya sinar
ultraviolet. Dan biasanya penjerap yang dicampur dengan indikator fluoresensi diberi tanda F, misalnya silika gel GF. Jika senyawa pada bercak yang
ditampakkan mengandung ikatan rangkap terkonjugasi atau cincin aromatis, maka sinar UV yang mengeksitasi tidak dapat mencapai indikator fluoresensi sehingga
tidak ada cahaya yang dipancarkan. Dengan demikian hasilnya ialah bercak gelap dengan latar belakang yang bersinar. Cara ini sangat peka dan tidak merusak
senyawa yang ditampakkan. Indikator fluoresensi yang paling sering digunakan adalah sulfida anorganik, yang dapat memancarkan cahaya jika disinari pada 254
nm Gritter et al, 1991. Jika semua senyawa yang dikromatografi berwarna, dapat dengan mudah
dilihat apakah campuran terpisah dan seberapa jauh pemisahan itu. Jika beberapa atau semua senyawa tak berwarna, bercak harus ditampakkan dengan beberapa
cara atau pereaksi. Cara penampakan dapat berupa metode umum yang dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada pelat kecil ialah uap iodium, pemakaian sinar UV pada senyawa yang berfluoresensi, dan pemakaian sinar UV pada lapisan yang mengandung indikator
fluoresensi Gritter et al, 1991. Identifikasi dari senyawa-senyawa yang terpisah pada lapisan tipis lebih
baik dikerjakan dengan pereaksi kimia dan reaksi-reaksi warna. Tetapi lazimnya untuk identifikasi menggunakan harga R
f
, harga R
f
didefinisikan sebagai berikut:
Jarak dari totolan sampai titik tengah bercak
Harga R
f
=
Jarak pengembangan
Harga-harga R
f
untuk senyawa-senyawa murni dapat dibandingkan dengan harga- harga R
f
standar. Harga-harga R
f
untuk berbagai campuran dari fase gerak dan fase diam juga dapat diperoleh dan dibandingkan dengan harga standar untuk
senyawa yang campuran Sastrohamidjojo,2002. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
gerakan bercak dalam KLT yang juga mempengaruhi harga R
f
adalah struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan, sifat dari penjerap dan derajat aktifitasnya, tebal dan kerataan dari
lapisan penjerap, pelarut dan derajat kemurnian fase gerak, derajat kejenuhan dari uap dalam bejana pengembangan yang digunakan, teknik percobaan, jumlah
cuplikan yang digunakan, suhu, kesetimbangan antara atmosfer dalam bejana jenuh dengan uap pelarut Sastrohamidjojo, 2002.
E. Kromatografi Lapis Tipis Preparatif