yang kecil akan memperluas permukaan kontak dengan pelarut dan diharapkan tanin yang terekstraksi lebih banyak.
C. Uji Pendahuluan
Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui adanya senyawa yang mengandung gugus kromofor dengan gugus hidrofilik tanin, gula, asam
fenolat,dsb. Dari hasil percobaan diperoleh hasil yang positif ditandai dengan larutan berwarna merah, dengan penambahan KOH warna larutan menjadi
semakin intensif lampiran3, sehingga dapat dikatakan herba krokot ini mengandung senyawa yang mempunyai gugus kromofor dengan gugus hidrofilik.
Tanin mengandung gugus kromofor dengan gugus hidrofilik, dari uji ini dapat diduga bahwa herba krokot mengandung tanin.
D. Uji Pengendapan
Setelah dilakukan uji pendahuluan kemudian dilakukan uji tanin untuk memastikan bahwa herba krokot mengandung tanin. Salah satu uji yang paling
dikenal ialah pengendapan gelatin. Uji tersebut dilakukan melalui proses penambahan natrium klorida dan penambahan gelatin. Kepekaan reaksi uji
pengendapan dengan penambahan gelatin ini dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan pH menjadi sekitar 4, karena senyawa fenol lainpun dapat
memberikan uji positif, dan menambahkan natrium klorida sedikit Robinson,1995. Uji tersebut menunjukkan hasil positif bahwa herba krokot
mengandung tanin dengan tanda terbentuknya endapan lampiran 4. Peristiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut terjadi karena sifat tanin yang dapat menyamak protein gelatin sehingga membentuk endapan yang tidak larut air. Protein lebih sulit larut pada konsentrasi
garam yang tinggi, penambahan natrium klorida yang merupakan garam ini dimaksudkan supaya pengendapan gelatin lebih optimal.
E. Deteksi Tanin Terkondensasi Proantosianidin
Proantosianidin dapat dideteksi langsung dalam jaringan tumbuhan hijau dengan merendam herba ke dalam HCl 2M yang dipanaskan selama setengah jam.
Bila terbentuk warna merah merupakan bukti adanya senyawa tersebut Harborne,1987. Deteksi tanin terkondensasi dalam penelitian ini menghasilkan
hasil positif, yaitu terbentuk larutan yang berwarna merah gambar 11. Reaksi dengan asam ini menghasilkan antosianidin. Reaksi ini bersifat
oksidasi. Oksidasi senyawa yang semula berupa polimer tak berwarna menghasilkan polimer berwarna yang dikenal sebagai flobafen atau merah tanin
Robinson,1995.
O
+
O
H H
OH OH
H OH
H H
+
O
2
Gambar 10. Reaksi pembentukan antosianidin untuk flavan-3,4-diol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 11. Foto deteksi tanin terkondensasi
F. Penyarian