Diagram Penelitian Alat Dan Bahan

43 Gambar 3.7 Anemometer. Gambar 3.8 Voltmeter. 8. Amperemeter Ampermeter digunakan untuk mengukur arus yang dihasilkan oleh Kincir Angin dengan setiap variasinya. Gambar Ampermeter seperti ditunjukan oleh Gambar 3.9 Ampermeter. 44 Gambar 3.9 Amperemeter. 9. Pembebanan Pembebanan yang dilakukan dengan menggunakan lampu bermaksud untuk mengetahui performa kincir angin. Variasi voltase lampu yang diberikan bermaksud supaya data yang dihasilkan lebih bervariasi. Lampu yang digunakan adalah lampu 60 Watt sebanyak 5 buah, lampu 40 Watt sebanyak 4 buah dan lampu 25 Watt sebanyak 5 buah. Gambar pembebanan lampu seperti ditunjukkan oleh gambar 3.10 Pembebanan lampu. Gambar 3.10 Skema Pembebanan Lampu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

3.3 Desain Kincir

Desain kincir angin yang dibuat seperti yang ditunjukan pada Gambar 3.10. Gambar tersebut menunjukan bahwa kincir angin yang dibuat panjang diameternya berukuran 1 m dengan lebar maksimum sudu 13 cm. Gambar 4.1 menunjukan desain dari sudu kincir angin. Gambar 3.11 Desain kincir.

3.4 Pembuatan Sudu Kincir Angin

Dalam proses pembuatan sudu dilakukan dengan beberapa tahapan. tahapan – tahapan pembuatan sudu seperti berikut:

A. Pembuatan Cetakan Pipa :

1. Memotong pipa 8 inchi dengan panjang 50 cm. Pipa 8 inchi berfungsi sebagai cetakan dari proses pembuatan sudu blade kincir angin yang mana bahan yang digunakan adalah komposit. Proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 memotong menggunakan gerinda dengan panjang pipa yang diinginkan adalah 50 cm. Setelah pipa dipotong, kemudian pipa di belah dua. Hal ini bertujuan pada saat pembentukan pipa dengan mal kertas agar lebih mudah dilakukan. Pipa yang digunakan adalah Pipa Wavin D 8 inchi, Pemotongan pipa seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.12. 2. Membentuk cetakan kertas. Cetakan kertas mempermudah pembentukan pipa menjadi sebuah sudu. Cetakan ditempelkan pada pipa, kemudian pipa ditandai sesuai dengan cetakan menggunakan spidol. Cetakan kertas seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.13 Gambar 3.12 Pemotongan Pipa. Gambar 3.13 Cetakan Kertas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 3. Membentuk pipa dengan mal kertas. Pipa yang telah ditandai oleh mal ketas, kemudian dipotong menggunakan gerinda. Proses pembentukan ini dilakukan secara bertahap, pemotongan di mulai dari garis mal yang mudah dipotong. Proses pembentukan pipa seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.14. Gambar 3.14 Pembentukan sudu pada pipa. 4. Menghaluskan pipa. Setelah pipa yang telah dibentuk sesuai dengan bentuk dari mal kertas, kemudian pinggiran pipa dihaluskan. Hal ini bertujuan untuk mencapai sebuah presisi ukuran dan estetika dari pipa.

B. Proses Pencetakan sudu :

5. Pelapisan cetakan pipa Setelah cetakan dari pipa telah siap, kemudian dilanjutkan pada tahap dua yaitu pembuatan sudu. Sebelum perpaduan dari resin dan harderner dioleskan dipermukaan cetakan. Cetakan pipa dilapisi dengan alumunium foil. Hal ini 48 bertujuan agar cetakan dengan sudu yang telah jadi tidak menempel, pelapisan cetakan seperti yang terlihat pada gambar 3.15. Gambar 3.15 Pelapisan cetakan pipa. 6. Pencampuran Resin dan Harderner Pencampuran resin dan harderner dilkakukan dengan perbandingan 4:1. Harderner berfungsi untuk mengeraskan campuran dan resin adalah bahan yang dikeraskan. Kedua bahan seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.16.

3.16 Resin dan Harderner.

7. Pembuatan Sudu Dalam membuat sebuah sudu dengan bahan komposit yang terdiri dari resin, harderner dan serat glass. Proses pembuatan sudu dilakukan secara berulang dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 cepat. Karena saya mengharapkan sebuah sudu yang jadi nanti nya terdiri dari empat lapis serat glass. Di antara lapisan kedua dan ketiga serat glass diberikan sebuah plat alumunium pada pangkal sudu yang berukuran 2 cm x 10 cm. Pemberian sebuah plat pada lapisan serat glass bertujuan untuk menambah ketahanan pangkal sudu terhadap gaya tekan yang diberikan oleh baut. Langkah – langkah pembuatan sudu sebagai berikut: a. Mengoleskan campuran resin dan harderner pada permukaan cetakan pipa yang telah dilapisi alumunium foil menggunakan kuas. b. Mengoleskan campuran resin dan harderner seperti yang ditujukkan oleh gambar 3.17. Gambar 3.17 Pengolesan cetakan sudu yang dilapisi alumunium foil. c. Menempelkan lapisan pertama serat glass pada cetakan yang telah dioleskan campuran resin dan harderner. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.18. d. Mengoleskan campuran resin dan harderner pada lapisan serat glass pertama. e. Menempelkan lapisan kedua serat glass kedua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Gambar 3.18 Penempatan serat glass pada cetakaan sudu. f. Mengoleskan campuran resin dan harderner pada lapisan serat gelas kedua. g. Menempelkan plat alumuium diantara lapisan kedua dan ketiga Serat glass, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.19. Gambar 3.19 Penempatan plat pada ujung sudu untuk lubang sudu. h. Menempelkan lapisan ketiga serat glass. i. Mengoleskan campuran resin dan harderner pada lapisan ketiga serat glass. j. Menempelkan lapisan keempat serat glass. k. Mengoleskan campuran resin dan harderner pada lapisan keempat serat. 8. Pengeringan sudu. Setelah proses pembuatan sudu selesai dilakukan, kemudian sudu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

5 26 88

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros.

0 0 90

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu berbahan komposit dengan diameter 1 m lebar maksimum 13 cm pada jarak 12,5 cm.

0 1 90

Unjuk kerja kincir angin propeler bersudu tiga berbahan komposit, diameter 100 cm, lebar sudu maksimum 13 cm pada Jarak 12,5 cm dari pusat poros, dengan variasi lebar sirip.

0 0 112

Unjuk kerja turbin angin propeller 4 sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm, dengan lebar maksimum sudu 13 cm pada jarak 19 cm dari pusat sumbu poros.

5 14 97

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal dua sudu bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12,5 cm dari pusat poros.

0 4 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal enam sudu, bahan PVC, diameter 1 m, lebar maksimum 14 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

7 15 86

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm lebar maksimum 13 cm dengan jarak 20 cm dari pusat poros.

0 2 121

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros

2 24 86

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros

0 1 87