7
BAB II KAJIAN TEORI DAN EMPIRIK
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dan mempunyai hubungan dengan struktur modal adalah:
a. Penelitian Fitri Santi 2002 yang berjudul “Determination of Indonesia
Firms Capital Structure: Panel Data Analisis” Permasalahan:
1. Apakah Tangibility, Growth Opportunity dan Profitability berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. 2.
Apakah terdapat pengaruh yang berbeda pada saat periode krisis ekonomi dan periode sebelum terjadi krisis ekonomi.
3. Apakah klasifikasi industri mempunyai dampak yang signifikan
terhadap Leverage perusahaan Perusahaan – perusahaan yang diteliti terdiri dari 87 perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana diklasifikasikan menjadi industri pertanian, industri kimia, industri lain-lain, industri barang
konsumen, industri transportasi, industri retail.
1. Tangibility berhubungan positif terhadap semua tipe Ratio book and
Market Value, Growth Opportunity berhubungan negatif terhadap
semuanya kecuali untuk Short Term Debt Ratio in Book Value berhubungan positif, Profitability berhubungan negatif terhadap semua
tipe Ratio Book and Market Value kecuali untuk Book and Market Value of Long term Debt Ratio
berhubungan negatif terhadap semua tipe Ratio Book and Market Value of Long Term Debt Ratio.
2. Koefisien dummy yang mewakilkan keadaan saat krisis ekonomi
berhubungan positif terhadap semua tipe Ratio Book and Market Value kecuali untuk Book and Market value of Long Term Debt Ratio
berhubungan negatif. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa perusahaan di
indonesia menggunakan lebih banyak pinjaman untuk struktur modalnya pada saat krisis ekonomi berupa pinjaman jangka pendek.
b. Penelitian Raghuram G. Rajan dan Luigi Zingales 1994 yang berjudul
“What Do We know About Capital Structure? Some Evidance From International Data”
. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemilihan struktur modal di negara lain berdasarkan pada faktor-faktor
yang sama dengan yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan- perusahaan di amerika Serikat. Negara-negara yang diteliti adalah negara-
negara G-7 Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Perancis, Italia, Inggris dan Kanada.
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tangibility of Asset dan The Market to Book
Ratio . The Market to Book Ratio dan Profitability mempunyai hubungan
negatif terhadap struktur modal. Untuk negara-negara lain, Tangibility of Assets berkolerasi positif
terhadap struktur modal untuk semua negara, The Market to book Ratio berkorelasi negatif terhadap struktur modal untuk semua negara kecuali
italia dan Profitability berkorelasi negatif terhadap struktur modal di semua negara kecuali di jerman.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara keseluruhan struktur modal di antara negara-negara G-7 hampir sama, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal di Amerika Serikat juga berpengaruh terhadap struktur modal di negara-negara G-7 yang lain.
c. Penelitian Dedy Aria Kusuma 2005 yang meneliti tentang pengaruh
Tangibility of Assets dan Profitability terhadap struktur modal pada
PT.Boma Bisma Indra di Surabaya. Permasalahan:
1. Apakah Tangibility of Assets dan Profitability mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap struktur modal PT.Boma Bisma Indra di Surabaya.
2. Apakah Tangibility of Assets dan Profitability manakah yang
berpengaruh paling dominan terhadap struktur modal PT.Boma Bisma Indra di Surabaya.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa Tangibility of Assets
dan Profitability mempengaruhi secara signifikan struktur modal PT.Boma Bisma Indra baik secara simultan atau sendiri-sendiri tidak
terbukti. 1.
Penyebab Utama Profitability tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal pada PT.Boma Bisma adalah meskipun
perusahaan merugi, total hutang perusahaan tetap menurun, dan hal ini terjadi bukan disebabkan karena pelunasan hutang usaha dan hutang
bank, tetapi karena penurunan Transitoris Passiva, dan ketika perusahaan dapat meningkatkan labanya, hutang perusahaan juga
semakin meningkat, hal ini disebabkan karena perusahaan memerlukan dana yang lebih besar lagi untuk program lay-off karyawan.
2. Penyebab utama Tangibility of Assets tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap struktur modal PT.Boma Bisma Indra adalah meskipun aktiva perusahaan terus menurun, perusahaan masih dapat
meningkatkan hutangnya. Hal ini disebabkan karena hutang-hutang yang digunakan untuk modal kerja, jaminan bukan aktiva tetap,
melainkan adalah tagihan-tagihan proyek yang modal kerjanya berasal dari hutang-hutang tersebut. Kemudian
ketika perusahaan membutuhkan dana untuk biaya operasional dan biaya lay-off
karyawan, perusahaan tetap mendapatkan hutang tersebut dari pemerintah, meskipun neraca perusahaan tidak layak untuk
mendapatkan hutang tersebut berasal dari pemerintah dalam hal ini PT.BPIS dan PT.Krakatau Steel.
Hubungan atau persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah variabel-variabel penelitian sedangkan perbedaannya
adalah waktu dan tempat penelitian sehingga penelitian sekarang bukan suatu replika dari penelitian sebelumnya.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Dedy arya Kusuma 2005, dimana terdapat suatu perbedaan yang terletak
pada subyek penelitian.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Modal