70 Tabel 4.5 pada instrumen kompetensi kepribadian yang terdiri dari 11
item, terlihat bahwa perolehan mean total sebesar 48,44 atau 88,06. Dengan demikian kompetensi kepribadian guru bersertifikati masuk dalam kategori dan
termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan hasil mean tersebut dapat diartikan, secara umum responden yaitu guru-guru yang bersertifikasi di SMP Kristen 2
Salatiga memiliki kompetensi pedagogik sangat baik. Indikator yang mempunyai mean tertinggi adalah indikator nomor 3 dan 4,
yaitu 4,63. Item nomor 3 yaitu berperilaku jujur, tegas dan manusiawi. Ini dapat diartikan sebagian besar responden yaitu guru bersertifikasui di SMP Kristen 2
Salatiga berperilaku jujur, tegas dan manusiawi yang sangat tnggi. Sedangkan item nomor 4 yaitu mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia. Ini dapat
diartikan sebagian besar responden yaitu guru bersertifikasi di SMP Kristen 2 Salatiga telah memiliki akhlak mulia yang sangat baik.
Adapun indikator yang mempunyai mean terendah bila dibandingkan dengan mean total adalah item nomor 6 yaitu dan 7. Item 6 yaitu saya konsisten
dalam bersikap dan bertindak, sedangkan item 7 ialah “perilaku yang berpengaruh
terhadap peserta didik”. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagaian besar responden kurang konsisten dalam bersikap, bertindak dan kurang memiliki perilaku yang
dapat berpengaruh terhadap peserta didik.
4.1.5 Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
71 penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Tabel 4.6 berikut
menampilkan tingkat kompetensi dari profesional guru:
Tabel 4.3 Hasil Analisis Kompetensi Profesional
No Indikator
Hasil Min
Max Mean Std
1 Saya
menguasai materi,
struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang saya ampu.
3 5
4,12 ,500
2 Memahami standar kompetensi dan
kompetensi mata pelajaran yang saya ampu
3 5
4,25 ,577
3 Saya memahami tujuan pembelajaran
mata pelajaran 4
5 4,31
,479 4
Saya memilih materi sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
4 5
4,31 ,479
5 Dalam mengelola materi pelajaran
saya secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik 4
5 4,19
,403 6
Saya melakukan tindakan reflektif terhadap kinerja sendiri secara terus
menerus 4
5 4,19
,403 7
Saya memanfaatkan hasil reflektif dalam
rangka peningkatan
keprofesionalan 4
5 4,31
,479 8
Saya melakukan penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan
keprofesionalan 3
5 3,44
,629 9
Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik
4 5
4,19 ,403
Total 41,63
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2014
72 Tabel 4.6 pada instrumen kompetensi profesional yang terdiri dari 9 item,
terlihat bahwa perolehan mean total sebesar 41,63 atau 83,25. Dengan demikian kompetensi kepribadian guru bersertifikati masuk dalam kategori sangat baik.
Dengan hasil mean tersebut dapat diartikan, secara umum responden yaitu guru- guru yang bersertifikasi di SMP Kristen 2 Salatiga memiliki kompetensi
pedagogik sangat baik. Indikator yang mempunyai mean tertinggi adalah indikator nomor 3, 4
dan 7, yaitu 4,63. Item nomor 3 yaitu memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran. Ini dapat diartikan sebagian besar responden yaitu guru bersertifikasui
di SMP Kristen 2 Salatiga memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran yang sangat tnggi. Item nomor 4 yaitu memilih materi sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik. ini dapat diartikan sebagian besar respionden dapat memilih materi sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Sedangkan
item nomor 7 yaitu memanfaatkan hasil reflektif dalam rangka peningkatan keprofesionalan. Ini dapat diartikan sebagian besar responden yaitu guru
bersertifikasi di SMP Kristen 2 Salatiga mampu memanfaatkan hasil reflektif dalam rangka peningkatan keprofesionalan dengan sangat baik.
Adapun indikator yang mempunyai mean terendah bila dibandingkan dengan mean total adalah item nomor 8, yaitu melakukan penelitian tindakan
kelas untuk meningkatkan keprofesionalan. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagaian besar responden belum melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan keprofesionalan.
73
4.1.6 Kompetensi Sosial