72 korelasi r antara wawasan
technopreneurship X
1
dan kesiapan berwirausaha Y adalah signifikan.
Berdasarkan Tabel 27, ditunjukkan nilai r
2
sebesar 0,187. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel wawasan
technopreneurship mampu memberikan pengaruh sebesar 18,7 terhadap variabel kesiapan berwirausaha. Sedangkan
81,3 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan wawasan
technopreneurship terhadap kesiapan berwirausaha siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 3
Yogyakarta. Hal ini berarti kenaikan nilai wawasan technopreneurship akan diikuti
kenaikan kesiapan berwirausaha.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk membuktikan hipotesis kedua yang berbunyi:
H : “Tidak terdapat pengaruh bimbingan karierterhadap kesiapan
berwirausaha siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Yogyakarta
”. Ha :
“ Terdapat pengaruh bimbingan karierterhadap kesiapan berwirausaha siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri 3 Yogyakarta ”.
Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapatkan hasil analisis regresi sederhana X
2
terhadap Y, seperti disajikan dalam tabel sebagai berikut.
73 Tabel 28. Hasil Analisis Regresi Sederhana X
2
Terhadap Y
Sumber Koef.
R r
2
t
hitung
Sig Keterangan
Konstanta 51,091
0,309 0,095
3,008 0,003 Positif
Signifikan Bimbingan Karier
0,267
Berdasarkan Tabel 28, didapatkan besarnya konstanta a = 51,091 dan nilai koefisien regresi b = 0,267, sehingga persamaan regresi antara bimbingan
karier X
2
dan kesiapan berwirausaha Y sebagai berikut. Y = 51,091 + 0,267X
2
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai konstanta a sebesar 51,091 dan nilai koefisien b bimbingan karier sebesar 0,267 yang berarti apabila
bimbingan karier X
2
meningkat satu poin maka akan menyebabkan meningkatnya kesiapan berwirausaha Y sebesar 0,267 poin.
Berdasarkan Tabel 28, diketahui nilai korelasiantara X
2
dengan Y rx
2
,y sebesar 0,309, karena nilai korelasi tersebut bernilai positif rx
2
,y0 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara bimbingan karier
dengan kesiapan berwirausaha siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Yogyakarta. Semakin tinggi bimbingan
karier, maka akan meningkatkan kesiapan berwirausaha siswa. Signifikansi nilai korelasi r diketahui dengan melihat kolom t atau
sig. Berdasarkan hasil uji-t diperoleh nilai t
hitung
sebesar 3,008. Kemudian t
hitung
tersebut dibandingkan dengan t
tabel
sebesar 1,988 pada taraf signifikansi 5, maka t
hitung
lebih besar dari t
tabel
3,0081,988 atau sig. lebih kecil dari taraf
signifikansi 5 0,0030,05. Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa nilai korelasi r antara bimbingan karier X
2
dan kesiapan berwirausaha Y adalah signifikan.
74 Berdasarkan Tabel 28, ditunjukkan nilai r
2
sebesar 0,095. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel bimbingan karierhanya memberikan pengaruh
sebesar 9,5 terhadap variabel kesiapan berwirausaha. Sedangkan 90,5 dipengaruhi oleh variabel lain secara terpisah diantaranya variabel wawasan
technopreneurship X
1
, informasi dunia kerja X
3
dan variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan bimbingan karier terhadap kesiapan berwirausaha siswa kelas XII
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Yogyakarta. Hal ini berarti kenaikan nilai bimbingan karier akan diikuti kenaikan kesiapan
berwirausaha.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga