1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai usaha sadar bagi pengembangan manusia dan masyarakat, mendasarkan pada landasan pemikiran tertentu, pandangan hidup
atau filsafat hidup, bahkan latar belakang sosiokultural tiap-tiap masyarakat, serta pemikiran-pemikiran psikologis tertentu Dwi Siswoyo dkk, 2012: 1. Hal
ini akan menentukan nasib suatu bangsa di masa yang akan datang tergantung dengan kualitas lembaga pendidikannya, baik formal, nonformal, dan informal.
Sesuai dengan pasal 1 Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ditegaskan bahwa fungsi pendidikan
nasional adalah mengembangkan dan membentuk karakter watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan peserta didik dalam menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
berilmu dan kreatif. Tujuan pendidikan sebagai penuntun, pembimbing dan petunjuk arah bagi para peserta didik, guru, kepala sekolah maupun pengawas
sekolah agar bekerja sama dalam mewujudkan tujuan pendidikan tersebut. Untuk mencapai mutu pendidikan yang baik, perlu diperhatikan semua
komponen yang perlu diperbaiki atau pembaharuan perkembangannya. Salah satu komponen keberhasilan pendidikan ditentukan oleh komponen
pengawasan. Untuk itu pemerintah mengadakan pengawasan terhadap
2
pelaksanaan pendidikan. Hal tersebut tertuang dalam Undang-undang nomor 20 Sistem Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 38 ayat
2 : “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolahmadrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupatenkota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah” Pengawas akademik mempunyai peranan yang penting untuk mencapai
tujuan pendidikan, jika ada penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan para pendidik, maka pengawas akan meluruskan agar guru melakukan tindakan-
tindakan yang terarah dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Karena pengawas pendidikan harus mengetahui masalah-masalah yang ada pada
sekolah sebab pengawas bertanggung jawab dalam mengontrol keberhasilan pendidikan. Tugas utama pengawas sekolah adalah mewujudkan usaha
perbaikan pendidikan terhadap komponen atau unsur-unsur pendidikan. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 01IIIPB2011 dan Nomor 6 Tahun 2011 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka
kreditnya, ditegaskan bahwa fungsi pengawas sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyairuang lingkup tugas, tanggung jawab dan
wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan.
3
Peraturan bersama Menteri Pendidkan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya tahun 2011 pasal 3 yang berbunyi: “Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas
pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan,
pemantauan pelaksanaan 8 delapan Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional Guru, evaluasi hasil
pelaksanaan
program pengawasan,
dan pelaksanaan
tugas kepengawasan di daerah khusu
s” Sebagai supervisor akademik, pengawas sekolah berkewajiban untuk
membantu kemampuan profesional guru agar dapat meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan sebagai supervisor manajerial, pengawas berkewajiban
membantu kepala sekolah agar menciptakan sekolah yang efektif. Pembinaan dan pengawasan menjadi tugas pokok pengawas sekolah. Pengawas sekolah
harus memiliki kualifikasi dan kompetensi yang lebih dari guru dan kepala sekolah. Peranan pengawas sekolah hendaknya menjadi konsultan pendidikan
yang sentiasa mendampingi guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Supervisi keberhasilan guru meningkatkan mutu pendidikan tak terlepas dari peran pengawas sekolah melalui program supervisi. Kegiatan
supervisi yaitu mengawasi guru dalam kegiatan belajar-mengajar. Pengawas melalukan kegiatan supervisi tidak hanya melakukan pengawas terhadap guru,
namun bertujuan untuk mengembangkan peran guru agar berbuat lebih efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan. Guru merupakan sumber daya manusia
yang harus dibina dan dikembangkan secara terus menerus melalui supervisi.
4
Pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mobilitas masyarakat. Kegiatan supervisi merancang semangat guru agar melaksanakan tugasnya dan guru berusaha agar dapat
mengembangkan dan mencari metode yang tepat untuk pembelajaran. Peran pengawas sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
adalah melakukan pembinaan terhadap guru. Kegiatan utama pengawas dalam melaksanakan
supervisi terhadap
guru adalah
meningkatkan mutu
pembelajaran agar prestasi peserta didik meningkat. Dengan demikian perlu dilakukan pengawasan terhadap proses pembelajaran oleh pengawas sekolah.
Adanya pengawasan proses pembelajaran secara teratur, disertai masukan- masukan yang membangun berupa rekomendasi hasil pengamatan guru dalam
KBM, maka kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan bermutu. Permendiknas Nomor 12 tahun 2007 menyebutkan bahwa ruang
lingkup pengawas sekolah adalah melakukan supervisi akademik dan supervisi manajerial dengan beban kerja sebanyak 37,5 per minggu. Kegiatan tatap muka
ditetapkan 24 jam perminggu menggunakan pendekatan jumlah sekolah dan guru yang dibina. Jumlah sekolah yang harus dibina oleh pengawas SD
minimal 10 sekolah danatau 15 sekolah dan jumlah guru yang harus dibina tiap pengawas SD paling sedikit 40 orang danatau 60 orang.
Kompas.com pada tanggal 31 Januari 2010 memberitakan bahwa pengawas sekolah kenyataannya dalam upaya peningkatan mutu sekolah masih
5
minim dikarenakan minimnya kualitas dan kemampuan pengawas sekolah dalam mengembangkan sekolah. Peran pengawas sekolah sangat penting
karena pengawas sekolah seharusnya memahami apa yang diperlukan dalam menilai kinerja akademik,manajerial dankewirausahaan kepala sekolah.
Perda Wonogiri No. 22 tahun 2016 pasal 55mengatur tentang penyelenggarakan pendidikan yaitu pengawas sekolah diangkat dari guru atau
kepala sekolah yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengawas sekolah melaksanakan penilaian dan
pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan tertentu. Pengawas melakukan pembinaan dahulu lalu dilakukan penilaian atau
penilaian dahulu baru pembinaan baik dari segi teknis pendidikan maupun administratif di sekolah secara terus-menerus adalah dalam tugas melakukan
pengawasan pendidikan. Pengawas sekolah di Wonogiri ditempatkan di kantor dinas pendidikan
UPT di kecamatan masing-masing. Untuk di kecamatan Sidoharjo terdapat 3 pengawas sekolah dasar. Di UPT Sidoharjo terdapat 32 SD dan 327 guru.
Kunjungan singkat menjadi hal biasa bagi pengawas karena jumlah personil tak sebanding dengan jumlah sekolah dan guru. Kunjungan ke sekolah hanya
dilakukan sebulan sekali dan ada beberapa sekolah yang hanya dikunjungi waktu UAS dan penilaian guru. Faktor geografis menjadi salah satu faktor
alasan pengawas jarang datang ke sekolah binaannya.
6
Letak geografis Kecamatan Sidoharjo yang terdiri dari dataran dan berbukit. Dengan kondisi geografis tersebut maka sekolah yang berada di desa
jarang dikunjungi pengawas. Kurangnya pengawasan terhadap sekolah binaannya dapat mengakibatkan mutu sekolah menurun karena rendahnya
semangat dan motivasi kerja guru dalam memperbaiki kekurangan dalam proses belajar mengajar. Apabila seorang guru malas untuk untuk membuat
RPP dan hanya menggunakan metode pembelajaran yang membosankan ataupun kurang tepat bagi peserta didik maka tujuan dan pembelajaran yang
membosankan ataupun kurang tepat bagi peserta didik maka tujuan dari pembelajaran tidak tercapai. Dengan demikian proses pembelajaran sangat
diperlukan untuk menjaga kualitas pengajaran sekaligus dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi guru pada saat proses belajar mengajar di sekolah dasar.
Pengawasan akademik oleh pengawas merupakan sebuah proses dalam melaksankan tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan sebagai
penjamin mutu pendidikan sekolah sesuai dengan tugas pokoknya salah satunya adalah memberikan pengawasan yang berupa pembinaan kepada guru
disekolah. Jika pengawas melaksanakan tugas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah, maka mutu dan tujuan sekolah yang dibina dapat
tercapai. Dari permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pengawas melaksanakan tugasnya dengan mengadakan penelitian
yang berjudul “Implementasi Kebijakan Kepengawasan Guru Sekolah Dasar di UPT Sidoharjo Wonogiri”.
7
B. Identifikasi Masalah