45
dalam koridor pemerintah dan negara tetap dalam pengawasan kementrian pendidikan.
2. Tujuan Sekolah Dasar
Menurut Muljani A. Nurhadi 1983:29, tujuan umum Sekolah Dasar adalah agar lulusannya memiliki sifat dasar sebagai warga negara
yang baik, sehat jasmani dan rohani, dan juga memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pelajaran,
serta dapat bekerja di masyarakat, dan mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup. Sedangkan tujuan khusus sekolah
dasar meliputi bidang pengetahuan, ketrampilan serta bidang nilai dan sikap.
Tujuan pendidikan nasional adalah mengarahkan berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis serta memiliki
tanggung jawab. Sedangkan tujuan pendidikan dasar meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri.
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini fokus pada intensitas pengawasan. Untuk memperoleh gambran sebagai perbandingan, maka dilakukan kajian terhadap penelitian
yang relevan. Berikut hasil penelitian yang relevan yaitu: 1.
Penelitian oleh Selfi 2015 tentang Pengawasan Akademik oleh Pengawas Sekolah Dasar se-Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan
46
penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini semua pengawas sekolah se-Kabupaten Bantul yang berjumlah 27 orang baik itu pengawas
muda, madya dan utama. Hasil penelitian menunjukan: 1. Intensitas pengawasan perencanaan pembelajaran oleh pengawas sekolah se-
Kabupaten Bantul dalam kategori intensif. Pengawas paling intensif dalam pengawasan perencanaan pembelajaran adalah pengawas pengampu di
kecamatan imogiri, sedangkan yang kurang intensif di berikan pengawas pengampu di kecamatan Dligo. 2. Intensitas pengawasan pelaksanaan
pembelajaran oleh pengawas Sekolah Dasar se-Kabupaten Bantul dalam kategori intensif. Pengawas yang paling intensif dalam melakukan
pengawasan adalah pengampu Kecamatan Bantul, sedangkan yang kuarang intensif adalah pengawas pengampu di Kecamatan Sanden. 3.
Intensitas pengawasan evaluasi pembelajaran oleh pengawas SD se- Kabupaten Bantul dalam kategori intensif. Pengawas yang paling intensif
dalam melakukan pengawasan adalah pengawas kecamatan Imogiri, sedangkan yang belum intensif Kecamatan Pandak, Kasihan, Piyungan,
Banguntapan, dan Dligo.
2. Penelitian oleh David 2011 tentang pengelolaan supervisi akdemik oleh
pengawas sekolah dasar se-Kabupaten Temanggung. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa tingkat perencanaan supervisi akademik se-Kabupaten
Temanggung tergolong pada tingkatan cukup, untuk pelaksanaan supervisi akademik SD se-Kabupaten Temanggung tergolong pada tingkatan cukup,
47
sedangkan untuk tindak lanjut supervisi juga tergolong padatingkatan
cukup.
Perbedaan penelitian ini dengan kedua penelitian di atas adalah peneliti berfokus pada kebijakan kepengawasan untuk guru yang meliputi aspek
pembinaan guru, penilaian guru, peningkatan profesionalisme guru dan faktor pendukung keberhasilan kebijakan kepengawasan guru sekolah
dasar. G.
Kerangka Pikir
Pengawas sekolah merupakan Pegawai Negeri Sipil PNS yang diberi wewenang untuk melakukan pengawasan di sekolah binaannya. Pengawasan
yang dilakuakan pengawas sekolah anatara lain melakukan terhadap sekolah binaannya agar melakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan yang
telah dipersyaratkan. Pembinaan yang dilakukan pengawas sekolah sangat penting bagi sekolah binaannya. Karena sekolah harus mampu mengelola
sekolahnya sendiri terutama bagi kepala sekolah sedangkan bagi guru untuk meningkatakan kualitas pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
Standar pelayanan minimal pendidikan dasar yang merupakan ketentuan tentang jumlah atau mutu pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah kabupatenkota. Salah satu indikator SPM adalah supervisi oleh pengawas. Dengan demikian pengawas memiliki tugas untuk melakukan
kunjungan atau pengawasan pada sekolah binaan. Sebagai mitra sekolah pengawas sekolah berperan untuk memberi bantuan kepada kepala sekolah
48
dan guru yang mengalami kesulitan yang menyangkut proses pendidikan di sekolah.
Pembinaan dalam hal manajerial dan akademik sangat membantu kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pengawas
membantu kepala sekolah yang mengalami kesulitan dalam mengatur manajemen sekolahnya, sedangkan dalam hal akademik pengawas berperan
sebagai pengawas dalam proses pembelajaran yang mencakup perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dengan
adanya pengawasan dari pengawas sekolah proses pembelajaran akan terkontrol dan terjamin. Secara tidak langsung juga akan meningkatkan
kualitas dan mutu pendidikan. Berikut gambar tentang kerangka pikir. Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007
kompetensi pedagogik guru dirangkum dalam 10 kompetensi inti, antara lain 1. Menguasai karateristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual 2. Menguasai teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan mata pelajaranbidang pengembangan yang diampu 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik 5. Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
49
Gambar 1. Kerangka Pikir Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 01IIIPBPB dan Nomor 6 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
dan Angka Kreditnya
Pengawas sekolah
Pengawasanpembinaan manajerial dan akademik
Kepala Sekolah Guru
Mutu Pendidikan Perda Wonogiri Nomor 22 Tahun
2016 pasal 53 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
50
H. Pertanyaan penelitian