Analisis Data Data dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 61 Visualization, Auditory, Kinesthetic, serta data-data lain yang menunjang selama penelitian berlangsung.

3. Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam pengolahan data yang berhubungan erat dengan perumusan masalah yang telah diajukan sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus dianalisis dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. a. Analisis Data Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Observasi terhadap guru sebagai pengajar dan observasi terhadap siswa sebagai pelajar, akan dicari prosentase kemampuan guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model VAK Visualization, Auditory, Kinesthetic. Adapun analisis observasi dihitung dengan menggunakan rumus: NA = × 100 Keterangan: NA = Nilai akhir yang akan dicari digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 62 Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Aktivitas Guru dan Siswa No Kriteria Rentang nilai 1. Sangat baik 85 - 100 2. Baik 75 - 85 3. Cukup 60 - 75 4. Kurang 50 - 60 5. Sangat kurang 0 - 50 b. Analisis Data Tes Hasil Belajar 1 Rata-rata X= Keterangan: X = Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑N = jumlah siswa Skor rata-rata kelas diklasifikasikan ke dalam bentuk penyekoran nilai dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 90– 100 : Sangat baik 75– 89 : Baik 0 – 74 : Cukup digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 63 2 Prosentase ketuntasan belajar Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa dapat digunakan rumus 45 : P = × 100 Keterangan : P = Prosentase yang akan dicari f = Jumlah siswa yang tuntas n = Jumlah seluruh siswa Perolehan hasil belajar siswa diklasifikasikan dengan kriteria rentang sebagai berikut: 90 – 100 : Sangat baik 75 – 89 : Baik 0 – 74 : Cukup c. Analisis Data Wawancara Cara menganalisis data wawancara berbeda dengan menganalisis data hasil observasi maupun data hasil belajar. Hal ini dikarenakan masing-masing data mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Data wawancara dapat dianalisis dengan menggunakan beberapa pertanyaan pokok baik kepada siswa ataupun guru mata pelajaran IPA. 45 Haris Supatno, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru PLPG 2008, Surabaya : Departemen Unesa, 2008, 185 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 64 d. Analisis Data Dokumentasi Data dokumentasi yang dianalisis meliputi RPP, absensi siswa kelas IV, perangkat pembelajaran, hasil evaluasi siswa mata pelajaran IPA, foto atau gambar pada waktu proses pembelajaran IPA menggunakan model VAK Visualization, Auditory, Kinesthetic, serta data-data lain yang menunjang selama penelitian berlangsung. Pada analisis dokumentasi berupa foto, peneliti dibantu teman sejawat untuk mendokumentasikan setiap kegiatan yang berlangsung sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih dengan memotret setiap kegiatan yang berlangsung dengan obyek utama kegiatan siswa, kegiatan kolaborasi antara guru dengan siswa.

F. Indikator Kinerja

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUALIZATION, AUDIOTORY, KINESTHETIC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET DI KELAS V SD NEGERI 101771 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 21

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 101775 SAMPALI T.A 2015/2016.

0 4 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION Penerapan Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VI SDN 02 Pablengan Tahun 2011 / 2012.

0 0 16

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VI SDN 02 Pablengan Tahun 2011 / 2012.

0 0 6

PENERAPAN MODEL VISUAL AUDITORY KINESTHETIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MATERI STRUKTUR BUMI PADA PEMBELAJARAN IPA.

2 10 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY KINESTHETIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS IV SDN KARANGASEM II NO. 172 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016.

0 2 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DEPOKREJO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 17

PENERAPAN METODE TANYA JAWAB DAN DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA SISWA KELAS V MI ASSA’ADAH SUKOWATI GRESIK.

0 0 118

Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Melalui Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinesthetic (VAK) Berbantuan Wingeom

0 0 9