Tabel 8 Rangkuman Hasil Korelasi Product Moment Variabel
r hitung r tabel
Sig Keterangan
hubungan pembelajaran
Desain Dasar dalam mata pelajaran
Seni Budaya
terhadap praktek berkarya garnish
0,352 0,235
0,044 Signifikan
Sumber: Data primer, 2014 Hasil analisis dengan uji korelasi Product Moment diperoleh nilai r
hitung sebesar 0,352 yang berarah positif dengan signifikansi 0,044. Arah positif berarti semakin tinggi nilai Desain Dasar , maka semakin tinggi
nilai praktek berkarya garnish siswa. Oleh karena nilai signifikansi 0,044 kurang dari 0,05, maka hipotesis yang menyatakan
„ada hubungan pembelajaran Desain Dasar dalam mata pelajaran Seni Budaya terhadap
praktek berkarya garnish ‟ diterima. Nilai koefisien korelasi Product
Moment sebesar 0,352 menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara pembelajaran Desain Dasar dalam mata pelajaran Seni Budaya terhadap
praktek berkarya garnish termasuk dalam tingkatan rendah. Hal ini dikarenakan ada faktor lain yang memiliki hubungan dengan praktek
berkarya garnish seperti kemampuan kreativitas siswa.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pembelajaran Desain Dasar dengan praktek praktek berkarya garnish pada
siswa kelas X JB B SMK N 1 Kalasan. Hasil penelitian mampu membuktikan bahwa terdapat hubungan antara pembelajaran Desain Dasar dengan praktek
berkarya garnish siswa kelas X JB B SMK N 1 Kalasan . Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,352 dengan signifikansi 0,044. Nilai koefisien
korelasi sebesar 0,352 menunjukkan arah yang positif dengan tingkat hubungan yang rendah. Hal ini berarti semakin tinggi nilai Desain Dasar ,
maka semakin tinggi nilai praktek berkarya garnish siswa. Desain Dasar merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
SMK N 1 Kalasan. Mempelajari desain akan mempengaruhi kreatifitas siswa dalam berpikir. Pengalaman selama melakukan kegiatan PPL menilai Siswa
di jurusan Jasa Boga kreativitasnya dalam berkarya Desain Dasar sangat bagus dan dalam mendekorasi makanan tampak cantik dan menarik. Garnish
mempunyai pengertian menghias juga memiliki pengertian hiasan. Dalam buku New Larousse Gastronomique, pengertian garnish adalah bahan
–bahan tambahan yang dibubuhkan pada bahan makanan pokok,yang disajikan secara
terpisah dan berfungsi sebagai hiasan yang menarik. Nurwahyuni Idayanti Yustina Pratiwi ,2008:15.
Desain Dasar sebagai
bagian dari pelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah kejuruan di SMK N 1 Kalasan sangat penting di ajarkan dalam
upaya menumbuhkan kreativitas siswa dalam berkarya. Cakupan materi Desain Dasar yang mengajarkan tentang unsur
–unsur senirupa seperti garis, bidang, bentuk ,warna, tekstur, ukuran dan gelap terang ada kaitan dengan
mata pelajaran garnish makanan yang juga mengunakan unsur unsur senirupa dalam menghias hidangan makanan. Dalam proses berkarya Desain Dasar
juga ada kaitanya dengan prinsip –prinsip pengaturan dekorasi seperti
keselarasan, harmoni, irama, kesatuan, keseimbangan, komposisi, dan proporsi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Ada hubungan antara pembelajaran Desain Dasar dengan praktek berkarya garnish pada siswa kelas X JB B SMK N 1 Kalasan. Karena dalam
praktek berkarya garnish di X Jasa Boga B SMK N 1 Kalasan menggunakan prinsip
–prinsip dasar desain seperti komposisi, keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam pembelajarannya. Hal ini dibuktikan dengan
nilai Product Moment sebesar 0,352 dengan signifikansi 0,044.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya
Metode pembelajaran seni budaya dalam mata pelajaran desain dasar perlu di arahkan dengan menyusun bentuk
– bentuk buah, sayuran , dan benda.
2. Untuk Mata pelajaran Garnish
Dari hasil penelitian ini di sarankan untuk mata pelajaran garnish dibuatkan teknik untuk penataan sayuran dan buah untuk di bentuk
menjadi karya seni.