67
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan antaratingkat kecerdasan intelektual dan status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi
belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Gamping, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Hasil
penelitian yang diperoleh yaitu terdapat hubungan yang signfikan antara tingkat kecerdasan intelektual X1 dengan prestasi belajar pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan Y dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antarastatus sosial ekonomi orang tua X2 dengan prestasi
belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatanY. Sedangkan pada regresi ganda menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan intelektual X1 dan status sosial ekonomi orang tua X2 dengan prestasi belajar pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Gamping Y. Koefisien determinasi diperoleh 0,089 sehingga prestasi belajar
pendidikan jasmanidipengaruhi oleh tingkat kecerdasan intelektual dan status sosial ekonomi orang tua sebesar 8,9. Tidak signifikannya
hubungan tingkat kecerdasan intelektual X1 dan status sosial ekonomi orang tua X2 dengan prestasi belajar pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Gamping Y ini disebabkan oleh rendahnya hubungan antara status sosial ekonomi orang tua X2
dengan prestasi belajar Y. Secara khusus hal ini dikarenakan sebagian besar status sosial ekonomi orang tua dari siswa kelas VII SMP Negeri 4
68 Gamping memiliki kategori sedang dan kurang. Dengan hal ini
menunjukan bahwa status sosial ekonomi orang tua tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan seperti pengaruh dari tingkat kecerdasan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat diketahui
sumbangan kecerdasan intelektual dan status ekonomi sosial orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Akan tetapi, secara bersamaan kecerdasan
intelektual dan status orang tua tidak memiliki sumbangan yang maksimal terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa prestasi belajar
harus didukung oleh seluruh pihak dan memberikan kebutuhan siswa secara maksimal. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga
orang tua maupun guru harus mampu menjembatai agar siswa tetap mendaptkan haknya dengan baik dan memiliki kesempatan untuk
berprestasi yang sama. Menurut Anton M. Moeliono et al, dalam T. Bakti Anggoro, 2009:
15, prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai berupa penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan oleh nilai tes atau nilai angka yang diberikan oleh guru. Prestaasi yang tinggi menjadi hal yang diimpikan oleh semua siswa,
orang tua dan guru. Akan tetapi, prestasi belajar secara khusus tidak dapat diraih dengan begitu saja. Proses belajar untuk menambah keterampilan
daan pengetahuan menjadi modal awal untuk meraih prestasi yaang maksimal.