Tujuan Hasil Belajar Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 6 Faktor motivasi sosial. Motivasi sosial dapat berasal dari orang tua yang selalu mendorong anak untuk rajin belajar, motivasi dari orang lain, seperti dari tetangga, sanak saudara, teman-teman sekolah, dan teman sepermainan. Pada umumnya, motivasi semacam ini diterima anak tidak dengan sengaja, bahkan tidak dengan sadar. 14

B. Metode Pembelajaran Talking Stick

1. Pengertian Metode Talking Stick

Model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick adalah suatu model pemebelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Awal mula munculnya metode Talking Stick Tongkat berbicara adalah metode yang digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum pertemuan antar suku. Kini metode itu sudah digunakan sebagai metode pembelajaran ruang kelas. Sebagaimana namanya, Talking stick merupakan metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Siswa yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya. Kegiatan ini diulang terus menerus sampai semua siswa mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. 14 Muhammad Thobroni Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, Yogjakarta: AR-RUZZ MEDIA,2013, hal. 34. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran metode Talking Stick merupakan salah satu dari pembelajaran kooperatif yang menggunakan sebuah tongkat sebagai alat penunjuk giliran dengan memberikan siswa kesempatan untuk bekerja sama dan bekerja sendiri sehingga siswa dapat aktif dalam pembelajaran dan mengoptimalisasi partisipasi siswa. Dalam penerapan metode Talking Stick ini, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa yang heterogen. Kelompok dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban, kecerdasan, atau minat yang berbeda. Metode ini cocok digunakan untuk semua kelas dan semua tingkatan umur. 15

2. Tujuan Metode Talking Stick

Dalam kegiatan belajar-mengajar tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai, pencapaian tujuan pembelajaran salah satunya ditentukan oleh kemampuan seorang guru. Guru memiliki peranan yang sangat besar. Dengan demikian, seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar harus memperhatikan tujuan instruksional yang ingin dicapai oleh murid. Metode yang digunakan haruslah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun tujuan dari metode Talking Stick bila dilihat dari rumusan konsep metode tersebut, yang didalamnya memperhatikan partisipasi siswa dalam 15 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2014, hal. 224. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memperoleh dan memahami pengetahuan serta mengembangkannya. Karena metode Talking Stick merupakan salah satu metode dalam kooperatif learning, maka tujuan yang dimiliki Talking Stick hampir sama dengan pembelajaran kooperatif learning. Pembelajaran dengan metode Talking Stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. 16 Tujuan dari Metode Talking Stick adalah siswa diajak belajar bekerja sama dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajaranya, siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah dapat bekerja sama dalam satu kelompok, siswa dapat mengungkapkan pendapat secara langsung sehingga siswa memiliki keberanian dan siswa lebih aktif serta pembelajaran lebih menyenangkan sehingga pembelajaran lebih efektif.

3. Langkah-langkah Metode Talking Stick

Adapun langkah-langkah metode pembelajaran Talking Stick adalah sebagai berikut: a. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran c. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana 16 Agus Supriyono, Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009, hal. 109. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id d. Setelah siswa selesai mempelajari isinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup isi bacaan. e. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru member pertanyaan dan siswa yang memegang togkat tersebut harus menjawab. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. f. Guru memberi kesimpulan g. Guru melakukan evaluasipenilaian h. Guru menutup pembelajaran 17

4. Kelebihan dan kekurangan Metode Talking Stick

a. Kelebihan dan Kekurangan Metode Talking Stick Adapun kelebihan metode pembelajaran Talking Stick adalah sebagai berikut: 1 Menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran 2 Melatih peserta didik memahami materi dengan cepat 3 Memacu agar peserta didik lebih giat belajar belajar dahulu sebelum pelajaran dimulai 4 Peserta didik berani mengemukakan pendapat. b. Kekurangan metode Talking Stick adalah sebagai berikut: 17 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2014, hal. 225.

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Talking Stick Di Mi Al Hikmah Kelas 5 Kota Bekasi

0 7 179

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngadireji I Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukohar

0 0 16

Peningkatan motivasi belajar SKI materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah melalui strategi team quiz pada siswa Kelas V MI Nurul Khoiriyah Glodog Palang Tuban.

0 0 111

Peningkatan pemahaman materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW mata pelajaran SKI menggunakan media Wayang Kertas di kelas V MI Raudlatul Muta’allimin 1 Wonoayu Sidoarjo.

0 0 99

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SKI MATERI PERISTIWA AKHIR HAYAT RASULULLAH MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VA MINU BERBEK WARU SIDOARJO.

0 3 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ MENGUNAKAN STRATEGI TTW (THINK TALK WRITE) PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM LAMONGAN.

1 8 116

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Siswa terhadap Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW melalui Metode Talking Stick di Kelas III MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo

0 0 11

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya

0 0 17

Peningkatan Prestasi Belajar Materi Rasul-rasul Allah melalui Model Talking Stick pada Siswa Kelas V SD

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI FATHU MAKKAH MELALUI METODE BERMAIN CERITA DAN MENYANYI PADA SISWA KELAS V MI ASINAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 112