Kebijakan Publik Kajian Teoritik 1. Ritel, Pasar dan Toko Modern
melainkan purposif dan berorientasi tujuan. Kebijakan publik dibuat oleh otoritas publik. Kebijakan publik mencakup pola tindakan yang diambil sepanjang masa;
merupakan produk permintaan, cara yang diarahkan pemerintah akan suatu tindakan dalam menanggapi tekanan masalah yang muncul. Kebijakan public
dapat bersifat positif
a deliberately purposive action
atau negatif
a deliberately purposive decision not to take action
Smith dan Larimer, 2009 : 3 – 4.
Anderson mendefinisikan kebijakan publik sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh badan-badan dan aparat pemerintah, walaupun disadari bahwa kebijakan
tersebut dapat dipengaruhi oleh aktor dan faktor diluar pemerintah Subarsono, 2006: 2.
Kebijakan dibuat oleh subsistem kebijakan yang mencakup berbagai aktor yang menghadapi problematika publik. Istilah aktor mencakup negara dan
masyarakat yang terlibat dalam proses kebijakan meskipun adapula yang terpinggirkan. Subsistem kebijakan merupakan forum dimana aktor membahas isu
kebijakan, mempengaruhi dan melakukan tawar-menawar untuk mencapai kepentingan. Ketika terjadi interaksi dengan aktor lain, seringkali menyerah
maupun memodifikasi tujuan untuk mendapat konsesi dari dari anggota lain dari subsistem. Interaksi ini bagaimanapun terjadi dalam konteks berbagai tatanan
institusional di sekitar proses kebijakan dan mempengaruhi bagaimana aktor mengejar kepentingan dan peluang usaha meraih kesuksesan. Keterkaitan aktor
dalam subsistem yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.4. Aktor dan Institusi dalam Proses Kebijakan
Sumber: Howlett 1995 : 51 Kebijakan tentunya melalui proses tahapan-tahapan yang diklasifikan oleh
para ahli sebagai evolusi tahapan kebijakan. Pada umumnya kebijakan mencakup identifikasi masalah, formulasi kebijakan, implementasi dan evaluasi kebijakan.
Tabel 2.4. Evolusi Tahapan Kebijakan
Sumber: Smith dan Larimer 2009 : 30
Proses pengambilan kebijakan dapat dianalisa dengan teori
stages- heuristic policy cycle
yang memiliki beberapa fungsi yaitu: membantu dekonstruksi proses pengambilan kebijakan dan menyediakan kerangka
konseptual berdasarkan beberapa tahapan. Sedangkan karakteristik dari
stages- heuristic policy cycle
yaitu Theodolu dan Kofinis, 2004: 83 : 1.
mengasumsikan bahwa pembuatan kebijakan merupakan produk dari proses politik dan kebijakan yang dinamis;
2. mengasumsikan karakter evolusioner pengambilan kebijakan publik bahwa
proses pengambilan kebijakan memiliki awal dan akhir, meskipun proses kebijakan tersebut berkelanjutan;
3. memfokuskan perhatian dan pemahaman pada relevansi dinamika dalam
tahapan kebijakan; 4.
menekankan setiap fase dari seluruh proses kebijakan, sebagai contoh: pentingnya implementasi kebijakan untuk meninjau pengambilan kebijakan
yang efektif; 5.
menekankan pentingnya sejumlah tahapan kebijakan yang saling berkaitan yaitu:
a. Pra-kebijakan
● identifikasi masalah ● penyusunan agenda
● desain kebijakan b.
Kebijakan ● adopsi kebijakan
c. Pasca Kebijakan
● implementasi kebijakan ● evaluasi kebijakan
● penghentian atau perubahan kebijakan Bobrow dan Dryzek 1987 mengemukakan bahwa analisis kebijakan bisa
dilihat sebagai bidang yang terdiri dari lima kerangka analisis utama : a.
Ekonomi Kesejahteraan b.
Pilihan Publik c.
Struktur Sosial d.
Pengolahan Informasi e.
Filsafat Politik Parsons menambahkan 3 tiga kerangka lagi yaitu :
a. Proses Politik
b. Politik Komparatif
c. Manajemen atau pendekatan manajerial