1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Semua ide, pendapat,  keinginan dan konsep pemikiran manusia diungkapkan
melalui bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa Jerman adalah salah satu  bahasa  asing  yang  dipelajari  di  sekolah.  Dalam  proses  pembelajaran
bahasa  Jerman  terdapat  4  empat  keterampilan  bahasa  yaitu,  keterampilan menyimak
Hörverstehen
, keterampilan
berbicara
Sprechfertigkeit
, keterampilan
membaca
Leseverstehen
dan keterampilan
menulis
Schreibfertigkeit
. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1
Pengasih  Kulon  Progo,  kemampuan  berbicara  Bahasa  Jerman  peserta  didik masih  belum  optimal.  Peserta  didik  terlihat  kurang  terampil  dalam
menuangkan gagasannya  secara lisan.  Mereka tidak percaya diri, gugup, dan merasa  belum  menguasai  apa  yang  akan  diungkapkan.  Untuk  mengatasi
masalah tersebut, guru tentunya harus kreatif dan bisa menemukan suatu cara yang  dapat  menumbuhkan  minat  peserta  didik  untuk  meningkatkan
keterampilan  berbicara  mereka  dan  dalam  waktu  yang  bersamaan  dapat meningkatkan kualitas peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman.
Pada  saat  peneliti  melaksanakan  kegiatan  observasi,  dicermati  bahwa pembelajaran  bahasa  Jerman  di  SMA  Negeri  1  Pengasih  Kulon  Progo  masih
menggunakan  metode  konvensional.  Dalam  proses  pembelajaran  guru
2
cenderung banyak berceramah, sedangkan peserta didik hanya mendengar dan mencatat  saja,  oleh  sebab  itu  peserta  didik  merasa  bosan  saat  proses
pembelajaran  berlangsung  dan  cenderung  tidak  memperhatikan  apa  yang sedang  guru  ajarkan.  Hal  tersebut  mengakibatkan  kurang  optimalnya
kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran bahasa jerman, terutama dalam keterampilan berbicara.
Untuk mengatasi masalah di atas, maka diperlukan suatu metode yang inovatif untuk mengajarkan keterampilan berbicara bahasa Jerman. Salah satu
metode  yang  dapat  digunakan  adalah  metode
everyone  is  a  teacher  here.
Metode  ini  menjadikan  peserta  didik  sebagai  subjek  dalam  proses pembelajaran.  Peserta  didik  diajarkan  untuk  mengembangkan  kreativitas
mereka  dan  menuntut  mereka  untuk  memahami  suatu  materi  yang  sedang mereka pelajari, karena peserta didik akan berperan sebagai guru untuk teman-
temannya. Metode ini juga melatih peserta didik untuk lebih percaya diri dan aktif  menanyakan  materi  yang  belum  dimengerti,  sehingga  guru  dapat
mengetahui  tingkat  kemampuan  peserta  didiknya.  Oleh  karena  itu  metode
everyone  is  a  teacher  here
diharapkan  dapat  memperlancar  proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jerman peserta
didik kelas XI SMA Negeri I Pengasih Kulon Progo.
B. Identifikasi Masalah