8
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Perencanaan Karir
2.1.1 Teori Perencanaan Karir
Williamson dalam Winkel Sri Hastuti, 2006 menguraikan sejarah perkembangan bimbingan jabatan dan proses lahirnya konseling jabatan yang
berpegang pada teori Trait-Factor. Frank Parsons menunjukkan tiga langkah yang harus diikuti dalam memilih suatu pekerjaan yang sesuai yaitu : 1
pemahaman diri yang jelas mengenai kemampuan otak, bakat, minat, berbagai kelebihan dan kelemahan serta ciri-ciri lainnya. 2 pengetahuan tentang
keseluruhan tentang persyaratan yang harus dipenuhi sepaya dapat mencapai sukses dalam berbagai pekerjaan, serta tentang balas kerja dan kesempatan
untuk maju dalam berbagai bidang pekerjaan. 3 berfikir secara rasional mengenai hubungan antara kedua kelompok fakta di atas. Jadi, langkah yang
pertama menggunakan analisis diri, langkah kedua memanfaatkan informasi jabatan vocational information, langkah yang ketiga menerapkan
kemampuan untuk berfikir rasional guna menemukan kecocokan antara ciri- ciri kepribadian yang memiliki relevansi terhadap kesuksesan atau kegagalan
dalam suatu pekerjaan atau jabatan dengan tuntutan kualifikasi dan kesempatan yang terkandung dalam suatu pekerjaan atau jabatan.
Williamson dalam Winkel dan Hastuti, 2006 merumuskan pula sejumlah asumsi yang mendasari Trait-Factor Counseling : a setiap individu
memiliki sejumlah kemampuan dan potensi, seperti taraf intelegensi umum, bakat khusus, taraf kretifitas, wujud minat serta keterampilan yang bersama-
sama membentuk suatu pola yang khas untuk individu itu. Kemampuan dan variasi potensi itu merupakan ciri-ciri kepribadian traits, yang telah agak
stabil sesudah masa remaja lewat dan dapat diidentifikasikan melalui tes-tes psikologis. Data hasil testing memberikan gambaran deskriptif tentang
individualitas seseorang yang lebih dapat diandalkan daripada intropeksi atau refleksi terhadap diri sendiri. b pola kemampuan dan potensi yang tampak
9
pada seseorang menunjukkan hubungan yang berlainan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dituntut pada sorang pekerja di berbagai bidang
pekerjaan. Juga wujud minat yang dimiliki seseorang menunjukkan hubungan yang berlain-lainan denagn pola minat yang ditemukan pada orang berkarir
diberbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian dibutuhkan informasi pekerjaan vocatianal information, yang tidak hanya mendeskripsikan tugas-
tugas yang dilakukan, tetapi menggambarkan pula pola kualifikasi dalam kepribadian pekerja, yang harus dipenuhi supaya mencapai sukses dalam
suatu bidang pekerjaan. c sesuai dengan pola berfikir pada butir b, kurikulum suatu program studi menurut sejumlah kualifikasi tertentu. Siswa
akan belajar lebih mudah dan dengan hasil yang lebih memuaskan, kalau pola kemampuan dan minatnya sesuai dengan pola kualifikasi tertentu yang
dituntut dari seseorang maha siswa yang mengikuti program studi tertentu. Dengan demikian informasi pendidikan educatian information yang
dibutuhkan bukan hanya mendeskripsikan isi dari suatu program studi, tetapi juga menggambarkan pola kualifikasi human capacities yang dituntut. d
setiap individu mampu, derkeinginan dan berkecenderungan untuk mengenal diri sendiri serta memanfaatkan pemahaman diri itu dengan berfikir baik-baik,
sehingga dia akan menggunakan keseluruhan kemampuannya semaksimal mungkin dan dengan demikian mengatur kehidupannya sendiri secara
memuaskan. Winkel dan Hastuti 2006 menyatakan bahwa, tujuan dari
perencanaan karir ini adalah supaya siswa menempatkan diri dalam program studi
akademik dan
lingkup non
akademik, yang
menunjang perkembangannya dan semakin merealisasikan rencana masa depannya, atau
melibatkan diri dalam lingkup suatu jabatan yang diharapkan cocok baginya dan memberikan kepuasan kepadanya. Jika kegiatan layanan penempatan jauh
lebih kompleks dan mencakup unsur-unsur 1 perencanaan masa depan, 2 pengambilan keputusan, 3 pemasukan kesalah satu jalur akademik maupun
non akademik, program ekstrakulikuler, program persiapan jabatan, 4 pemantapan, 5 pengumpulan data.
10
Semua aspek tersebut mencakup satu hal yaitu penempatan placement yang merupakan salah satu komponen bimbingan. Ragam
bimbingan karir adalah suatu saluran realisasi komponen bimbingan ini dan sesuai dengan perluasan bimbingan karir mencakup semua aspek
perkembangan jabatan. Winkel dan Hastuti 2006 menyatakan bahwa penempatan adalah saling keterkaitan antara perencanaan jalur pendidikan
formal dan non formal, perkembangan pribadi, pilihan jabatan dan gaya hidup.
2.1.2 Jenis Perencanaan Karir