komputer sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat, serta kemauan siswa.
2.1.2.7 Strategi Everyone is a Teacher Here berbantuan Media Interaktif Dari uraian pendapat ahli yang telah disebutkan dapat disimpulkan strategi
everyone is a teacher here berbantuan media interaktif adalah strategi untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan individual dimana setiap siswa
berperan menjadi guru bagi siswa lain sedangkan untuk menyampaikannya menggunakan media interaktif sehingga dapat merespon siswa. Sintaks everyone is a
teacher here berbantuan media interaktif sudah tersaji pada pemecahan masalah di halaman 9.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian tentang strategi everyone is a teacher here dan media interaktif ini
didasarkan pada hasil penelitian- penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Hasil penelitian oleh Yulianto 2012: 21-24 yang berjudul Penerapan Pembelajaran Aktif Teknik Everyone is a Teacher Here untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD Islam Al- Abror menunjukkan pelaksanaan penerapan pembelajaran aktif everyone is a teacher
here ditambah kompetisi berkelompok, pujian, dan pemberian hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar matematika. Peningkatan motivasi dapat dilihat
berdasarkan hasil angket, lembar observasi, dan pemberian variasi. Peningkatan
motivasi dapat dilihat melalui kompetisi, sebab dengan adanya kompetisi setiap siswa ingin menjadi yang terbaik. Sebagai apresiasinya, guru memberikan penghargaan
berupa pujian dan pemberian hadiah kepada siswa yang mendapatkan hasil yang terbaik.
Hasil penelitian lainnya dilakukan oleh Sumardi dan Priyogo 2011: 82-84 yang dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Banaran 02 Grogol, Sukoharjo Tahun
ajaran 20102011 dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Active Learning Everyone is a Teacher Here Berdasarkan Hasil UASBN untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa. Penelitian terdiri dari 4 aspek, aspek pertama yakni siswa yang menjawab sebelum tindakan 15 dan setelah tindakan menjadi 35. Kedua,
siswa yang mengajukan pertanyaan sebelum tindakan 10 dan setelah tindakan menjadi 50. Ketiga, siswa yang mengerjakan soal di depan kelas sebelum tindakan
sebesar 10 menjadi 50 setelah dilakukan tindakan. Dan aspek yang keempat, prestasi yang sebelumnya 40 dan setelah tindakan menjadi 75.
Selain kedua hasil penelitian di atas, hasil penelitian Sulistiani 2013: 7-9 yang dilakukan pada semester I menggunakan metode eksperimen semu dengan bentuk
desain pretest dan posttest berjudul Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Everyone is a Teacher Here terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V
SD Negeri 47 Kota Jambi. Dari hasil penelitian rata-rata hasil belajar dan simpangan baku serta variasi kelas eksperimen berbeda secara signifikan dari kelas kontrol. Dan
disimpulannya terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe everyone is a teacher here. Hal ini terlihat lebih aktif dalam proses pembelajaran,
siswa termotivasi, berani mengemukakan dan berani menerima pendapat lainnya. Sedangkan kelas yang dibelajarkan secara konvensional siswa kurang aktif dan
cenderung hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru dan jarang memberikan pendapat sehingga pengetahuannya terbatas.
Selanjutnya hasil penelitian Waskito 2012: 6 juga mendukung penelitian yang akan dilakukan, penelitian dengan judul Media Pembelajaran Interaktif Matematika
bagi Sekolah Dasar Kelas 6 Berbasis Multimedia. Metodologi penelitian yang digunakan oleh Waskito terbagi menjadi dua bagian yaitu metode pendataan dan
pendekatan. Penelitian diujicobakan melalui komputer dan beberapa orang yang mengerti tentang media pembelajaran interaktif berbasis multimedia. Dari hasil
ujicoba, media yang dibangun dapat digunakan dengan baik serta membantu proses belajar mengajar siswa SD kelas 6 yang dulunya bersifat konvensional menjadi
interaktif dan menarik. Media yang dipergunakan berupa visualisasi gambar, audio, animasi, dan bangun ruang yang konkret.
Hasil penelitian terakhir yang digunakan bertujuan untuk memudahkan siswa dalam belajar sekaligus mengukur secara langsung kemampuan setelah belajar dan
memperoleh gambaran tentang perbedaan peningkatan hasil belajar setelah menggunakan media interaktif yang dilakukan oleh Arindiono dan Ramadhani 2013:
28. Menurut hasil riset, buku pendamping dianggap terlalu verbal dan minim gambar, karena di dalam matematika siswa dihadapkan dengan berbagai soal yang
memerlukan sebuah media yang dapat mengimajinasikan obyek-obyek yang ada. Media pembelajaran yang dianggap paling efektif adalah media interaktif.
2.3 Kerangka Berpikir