2.1.2.10.6. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab
bersama antara peserta didik dengan pendidik, sehingga pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator.
2.1.2.10.7. Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang
menekankan pada evaluasi diri. Dalam hal ini, pendidik harus mampu membantu peserta didik untuk menilai bagaimana mereka
memperoleh kemajuan dalam proses belajar yang dilaluinya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komponen strategi
pembelajaran saling berkaitan satu sama lain. Selain itu komponen-komponen strategi pembelajaran tersebut dapat mempengaruhi berlangsungnya proses
pembelajaran karena semuanya merupakan faktor yang berpengaruh terhadap strategi pembelajaran.
2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembelajaran
Di dalam pembelajaran, penerapan suatu strategi pembelajaran sangatlah penting guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan
maksimal. Wena 2009:14 berpendapat bahwa keberhasilan pendidik dalam menerapkan strategi pembelajaran ditentukan oleh kemampuan pendidik dalam
menganalisis kondisi pembelajaran, meliputi tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, kendala sumber atau media belajar, dan karakteristik bidang studi.
Selain ditentukan oleh kemampuan pendidik dalam menganalisis kondisi pembelajaran, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi penerapan suatu strategi
pembelajaran Iskandarwassid dan Sunendar, 2008:169. 2.1.3.1.
Karakteristik Peserta Didik Dalam penerapan strategi pembelajaran, pendidik harus memperhatikan
karakteristik peserta didik karena peserta didik merupakan subjek yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Karakteristik peserta didik antara lain sebagai
berikut: 2.1.3.1.1.
Kematangan mental dan kecakapan intelektual 2.1.3.1.2.
Kondisi fisik dan kecakapan psikomotorik 2.1.3.1.3.
Umur 2.1.3.1.4.
Jenis kelamin 2.1.3.2.
Kompetensi Dasar yang Diharapkan Iskandarwassid dan Sunendar 2008:170 memberikan pengertiannya
tentang kompetensi dasar yang merupakan “pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran tertentu”. Di dalam penelitian ini kompetensi
dasar yang dimaksud adalah Tingkat Pencapaian Perkembangan TPP yang kemudian dikembangkan menjadi indikator. Tingkat pencapaian perkembangan
menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu.
Kompetensi dasar merupakan titik tolak dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Menurut Mulyasa 2009:213, kompetensi
dasar yang dirumuskan harus bersifat jelas karena akan mempengaruhi dalam penetapan materi yang harus dipelajari, penetapan metode dan media
pembelajaran, serta memberikan petunjuk terhadap penilaian. Selain bersifat jelas, kompetensi juga perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai
sebagai wujud hasil belajar. 2.1.3.3.
Bahan Ajar Bahan ajar merupakan seperangkat informasi yang harus diserap oleh
peserta didik melalui kegiatan pembelajaran. Secara umum bahan ajar memiliki sifat, yaitu fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan. Berdasarkan sifat bahan ajar
tersebut, pendidik harus cermat dalam menerapkan strategi pembelajaran. Berkaitan dengan penanaman nilai-nilai agama Islam untuk anak usia dini, dalam
menyampaikan materi harus memperhatikan prinsip dasar sebagai berikut Muliawan, 2009:219:
2.1.3.3.1. Menekankan pada aktivitas anak sehari-hari.
2.1.3.3.2. Menekankan pentingnya keteladanan dari orangtua atau lingkungan
luar keluarga, seperti sekolah. 2.1.3.3.3.
Mengutamakan kesesuaian dengan kurikulum.
2.1.3.3.4. Menggunakan prinsip developmentally appropriate practice.
2.1.3.3.5. Materi pembelajaran tidak menyimpang dari prinsip-prinsip
perkembangan anak. 2.1.3.3.6.
Dilakukan dengan prinsip monitoring yang rutin. 2.1.3.3.7.
Menggunakan strategi dan perencanaan pengembangan nilai-nilai agama.
2.1.3.4. Waktu yang Tersedia
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar, pendidik mengembangkan materi atau bahan ajar yang kemudian disampaikan dalam proses pembelajaran dengan
menerapkan strategi pembelajaran. Agar strategi pembelajaran dapat mencapai kompetensi dasar dengan tepat, maka dibutuhkan alokasi waktu yang telah
ditentukan sebelumnya. Jika, strategi pembelajaran yang digunakan melebihi waktu yang sudah ditentukan, maka dapat terjadi bahan ajar ada yang tidak
tersampaikan. Dengan demikian, kompetensi dasar peserta didik pun ada yang tidak bisa dicapai.
2.1.3.5. Sarana dan Prasarana Belajar
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai peserta didik dalam belajar, misal buku, kamus, alat peraga, dan lain-lain. Prasarana adalah segala sesuatu
yang dapat menunjang terselenggaranya proses pembelajaran, seperti laboratarium, ruang kelas, dan lain-lain. Sebagaimana diketahui, bahwa tidak
semua sekolah memiliki sarana dan prasarana belajar yang memadai. Dalam
kondisi seperti ini hendaknya pendidik tidak menyerah begitu saja dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang tidak memadai. Pendidik harus dapat
bersikap kreatif dalam mengembangkan dan memanfaatkan sarana dan prasarana belajar dengan baik. Jadi, ketersediaan sarana dan prasarana belajar dapat
mempengaruhi dalam menerapkan strategi pembelajaran karena dengan sarana dan prasarana belajar yang tidak memadai sangat sulit bagi pendidik dalam
melaksanakan proses pembelajaran. 2.1.3.6.
Kemampuan dan Kecakapan Pendidik dalam Menggunakan Strategi Pembelajaran
Pendidik sebagai pengajar dituntut untuk memiliki kemampuan atau kecakapan dalam menjalankan profesionalismenya. Hal ini dikarenakan supaya
proses pembelajaran yang berlangsung dapat memberikan manfaat bagi peserta didik sehingga dapat mencapai kompetensi dasar dengan optimal. Selain itu,
pendidik juga harus memiliki kemampuan dan penguasaan dalam menerapkan strategi pembelajaran. Kemampuan ini berkenaan dengan ketepatan memilih
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang selaras dan serasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
strategi pembelajaran, yaitu karakteristik peserta didik, kompetensi dasar yang diharapkan, bahan ajar, waktu yang tersedia, sarana dan prasarana belajar, serta
kemampuan pendidik dalam menerapkan strategi pembelajaran. Faktor-faktor
tersebut saling berkaitan, sehingga pendidik dalam menerapkan strategi pembelajaran diharapkan memperhatikan faktor-faktor tersebut.
2.2. Hakikat Nilai Agama Islam