Kerangka Berpikir Penelitian Terdahulu

2.5. Kerangka Berpikir

Penanaman nilai-nilai agama Islam pada anak usia dini penting sekali untuk dilakukan. Anak usia dini berada pada tahap the fairy tale stage dalam perkembangan agamanya. Anak pada tahap tersebut masih menggunakan fantasi dan emosi dalam memahami konsep keagamaan. Hal ini sesuai dengan perkembangan intelektualnya. Oleh karena itu diperlukan latihan dan bimbingan dalam mengembangkan nilai-nilai agama agar anak mempunyai kepribadian baik. Taman Kanak-kanak sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peran yang penting dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam pada anak usia dini. Mulai dari manajemen lembaga, sikap para pendidik, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan lingkungan lembaga itu sendiri mempengaruhi proses penanaman nilai-nilai agama Islam. Guru atau pendidik sebagai figur yang sering ditiru oleh anak didik dalam hal perilakunya harus menerapkan strategi-strategi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran nilai agama Islam. Hal ini bermaksud agar dapat mencapai tujuan pembelajaran nilai agama Islam yang diinginkan. Strategi pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangan agama anak, mengingat anak usia dini masih berada pada tahap the fairy tale stage. Strategi pembelajaran yang dapat dilakukan dalam pembelajaran nilai-nilai agama Islam adalah strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan. Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir

2.6. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang mendasari penelitian ini, yaitu: 2.6.1. Internalisasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Pembentukan Sikap dan Perilaku Siswa SDIT Al-Muttaqin Kota Tasikmalaya oleh Lukman Hakim dalam Jurnal Pendidikan Agama Islam- Ta‟lim: 67-77, Volum 10, Nomor 1. 2.6.2. Religion and Child Development: Evidence from The Early Childhood Longitudinal Study oleh John P. Bartkowski, Xiaohe Xu, Martin L. Levin yang dirilis oleh Social Science Research 37 2008 18-36. 2.6.3. Strategizing Islamic Education oleh Muhammad Syukri Salleh dalam International Journal of Education and Research Vol. 1 No. 6 June 2013. Strategi Pembelajaran Pembelajaran Nilai-nilai Agama Islam Faktor-faktor yang Mempengaruhi: 1. Karakteristik anak 2. TPPindikator 3. Bahan ajarmateri 4. Waktu 5. Sarana dan prasarana 6. Kemampuan guru dalam menerapkan strategi

1. Strategi Pengorganisasian

2. Strategi Penyampaian

3. Strategi Pengelolaan

2.6.4. Peranan Pendidikan Agama dalam Keluarga terhadap Pembentukan Kepribadian Anak-anak oleh Fachrudin dalam Jurnal Pendidikan Agama Islam- Ta‟lim Vol. 9 No. 1-2011. 2.6.5. Strategi Pembelajaran Tanpa Kekerasan oleh Muhammad Idrus dalam El- Tarbawi Jurnal Pendidikan Islam No. 1 Vol. IV, 2011. 2.6.6. Peningkatan Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral Anak Usia 5-6 tahun TK Al-Ikhlas Ketapang oleh Nony Amelia, Muhamad Ali, Dian Miranda yang dirilis oleh Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak. 2.6.7. The Perception and Method in Teaching and Learning Islamic Education oleh Maimun Aqsha Lubis, Melor MD Yunus, Mohammed Diao, Tajul Arifin Muhamad, Ramlee Mustapha,Noriah Mohd Ishak dalam International Journal of Education and Information Technologies Issue 1, Volume 5, 2011. 2.6.8. Pembelajaran Agama di Sentra Iman dan Taqwa TK Huffazh Payakumbuh oleh Mahyumi Rantina dalam Jurnal Pesona PAUD Vol. 1, No. 05 2012. 59

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah model penelitian yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu obyek alamiah dengan menggunakan metode-metode alamiah yang dimana hasil penelitiannya lebih menekankan pada makna dari fenomena yang diamati. Menurut Sugiyono 2009:15, penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek alamiah sebagai lawannya eksperimen dimana peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi. Moleong dalam Prastowo 2012 juga memberikan definisi penelitian kualitatif. Menurutnya penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk bahasa atau kata-kata, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Jadi, kaitannya dengan penelitian ini adalah