Kemampuan Berpikir Kritis Landasan Teoritis

Proses menenemukan konsep juga diperhatikan dalam POGIL sehingga disebut process-oriented Panji dkk, 2013. Dalam proses menemukan konsep, peserta didik dilatih untuk menguasai kemampuan-kemampuan esensial seperti belajar dan berpikir kritis, menyelesaikan masalah, kerja kelompok, berkomunikasi, memanagemen, dan mengevaluasi. Hanson 2006: 7 mendefinisikan kemampuan esensial sebagai kemampuan yang dibutuhkan siswa dalam kehidupan di luar sekolah dan dalam pergaulan di masyarakat.

2.1.4. Kemampuan Berpikir Kritis

Sejarah mengenai berpikir kritis dimulai dari John Dewey sebagaimana dikutip oleh Liliasari Kartimi 2012, menyatakan pendapatnya bahwa berpikir kritis merupakan proses berpikir secara aktif, berpikir mengenai segala sesuatu dengan membangkitkan pertanyaan, dan mencari informasi untuk diri sendiri. Berpikir kritis adalah suatu sikap yang cenderung digunakan dalam mempertimbangkan dan memikirkan suatu masalah dari pengalaman. Menurut Glaser, sebagaimana dikutip oleh Liliasari Kartimi 2012, berpikir kritis adalah suatu pengetahuan dari proses belajar secara penemuan. keterampilan berpikir kritis dapat diimplementasikan melalui model inkuiri. Tokoh selanjutnya yang berbicara mengenai berpikir kritis adalah Robert Ennis. Berpikir kritis menurut Robert Ennis adalah pengambilan keputusan. Jadi dalam hal ini, Ennis menekankan bahwa berpikir kritis lebih berhubungan dengan alasan yang dapat diterima ketika seseorang mengambil keputusan. secara individu Menurut Ennis 1985: 45, berpikir kritis dinyatakan sebagai cara berpikir reflektif yang masuk akal berdasarkan penalaran yang difokuskan untuk menentu- kan apa yang harus diyakini dan dilakukan. Berpikir kritis menggunakan dasar proses berpikir untuk menganalisis argumen dan memunculkan wawasan terhadap tiap-tiap makna dan interpretasi untuk mengembangkan pola penalaran yang kohesif dan logis, memahami asumsi dan bias yang mendasari tiap-tiap posisi, memberikan model presentasi yang dapat dipercaya, ringkas dan meyakinkan. Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir secara terorganisir dan mengevaluasi suatu alasan secara matematis Husnidar dkk, 2014. Menurut Ennis 1985: 45, berpikir kritis adalah suatu proses berpikir dalam membuat keputusan yang rasional dan diarahkan untuk memutuskan apakah meyakini atau melakukan sesuatu. Dengan demikian, berpikir kritis mempertimbangkan dan mengevaluasi informasi yang akhirnya menjadikan peserta didik secara aktif membuat keputusan. Menurut Ennis 1985: 45, berpikir kritis merupakan berpikir masuk akal dan reflektif yang difokuskan pada pengambilan keputusan tentang apa yang dilakukan atau diyakini. Masuk akal berarti berpikir yang didasarkan atas fakta- fakta untuk menghasilkan keputusan terbaik dan reflektif mencari dengan sadar dan tegas kemungkinan solusi yang terbaik. Berpikir krtis telah terbukti mempersiapkan peserta didik dalam berpikir pada berbagai disiplin ilmu, menuju pemenuhan sendiri akan kebutuhan intelektual dan mengembangkan peserta didik sebagai inidividu berpotensi, ini dikarenakan berpikir kritis merupakan kegiatan kognitif yang dilakukan peserta didik dengan cara membagi-bagi cara berpikir dalam kegiatan nyata dengan memfokuskan pada membuat keputusan mengenai apa yang diyakini atau dilakukan Sudiarta dalam Ristiasari, 2012. Menurut Darmawan sebagaimana dikutip oleh Ristiasari 2012, pembudayaan keterampilan berpikir kritis dapat menggali cara-cara pemahaman pikiran dan pengasahan intelektualitas sehingga kesalahan dalam berpikir dapat diminimalisasi, keterampilan dalam berpikir kritis pun dapat melejitkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang sangat penting dan menuntun peserta didik untuk berpikir sangat logis dan rasional. Menurut Ennis 1985: 46, aspek berpikir kritis serta beberapa indikatornya dapat dilihat pada tabel 2.2 Tabel 2.2. Aspek Berpikir Kritis dan Indikatornya Aspek berpikir kritis Indikator Memberi penjelasan dasar klarifikasi. Memusatkan pada pertanyaan Menganalisis alas an Mengajukan dan menjawab pertanyaan klarifikasi membedakan dan mengelompokkan. Membangun ketrampilan dasar Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak Mengamati dan menggunakan laporan hasil observasi Menyimpulkan Dengan penalaran deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi. Dengan penalaran induksi dan mempertimbangkan hasil induksi. Membuat atau menentukan pertimbangan nilai. Memberi penjelasan lanjut Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi dalam tiga dimensi bentuk, strategi, dan isi. Mengidentifikasi asumsi. Mengatur strategi dan taktik Memutuskan tindakan. Berinteraksi dengan orang lain. Jadi, pada penelitian ini indikator pencapaian peserta didik yang dikatakan mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi adalah peserta didik yang telah mampu mencapai kelima indikator berpikir kritis antara lain yaitu 1 memberi penjelasan dasar klarifikasi, 2 membangun keterampilan dasar, 3 menyimpulkan, 4 memberi penjelasan lebih lanjut, dan 5 mengatur strategi dan taktik.

2.1.5. Tinjauan Materi Perubahan Benda

Dokumen yang terkait

Pengaruh model process oriented guided inquiry learning (pogil) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa

11 94 302

Pengaruh Model Guided Inquiry terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Biologi

0 3 7

Penerapan Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA.

1 2 46

Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbentuk Komik Model Guided Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Peserta Didik SMP.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF EFFICACY PADA SISWA SMP - repository UPI T MTK 1404578 Title

2 3 4

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Kalor

0 0 7

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Quantum terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik

0 3 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) BERBANTUAN LKPD YANG TERINTEGRASI PADA NILAI-NILAI KEISLAMAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 1 112

METODE PENELITIAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR - Repository UNRAM

0 0 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING BERBANTUAN LAB VIRTUAL TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS FISIKA PESERTA DIDIK SMA KELAS X. - Repository UNRAM

0 0 7