Pembelajaran IPS di SD

Tabel 2.2 Penilaian produk secara analitik dan penskoran menurut Majid 2014: 280-28 No Tahap Diskriptor 1. Persiapan a. membawa alat dan bahan yang dibutuhkan b. menyiapkan alat dan bahan di atas meja kelompok c. memperhatikan petunjuk guru sebelum membuat produk 2. Langkah kerja a. membuat peta pikiran dengan anggota kelompok b. membuat garis penghubung c. membuat kalimat penjelas setiap cabang pikiran 3. Hasil produk peta pikiran a. produk yang dihasilkan sesuai dengan materi yang pelajari b. cabang peta pikiran banyak dan meluas c. produk bersih dari coretan

2.1.4. Pembelajaran IPS di SD

2.1.4.1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan IPS Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu- ilmu sosial dan humoniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan, disajikan secara ilmiah dan pedagogispsikologis untuk tujuan pendidikan Somantri dalam Sapriya, 2014:11. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran hasil perpaduan ilmu-ilmu sosial. Mulyono dalam Hidayati, 2008:1-7 memberi batasan IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdisipliner dari pelajaran Ilmu-ilmu sosial. Sedangkan Sudiharjo dalam Hidayati, 2008:1-7 menegaskan bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropolgi, dan politik. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Cara pandang tersebut dikuatkan oleh pendapat yang disampaikan oleh Hidayati 2008:1-7 yakni IPS adalah fusi dari disiplin-disiplin Ilmu-ilmu Sosial.Pengertian fusi disini adalah bahwa IPS merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada.Artinya bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut diajarkan secara terpadu.Keterpaduan dalam IPS tersebut dilatarbelakangi oleh kompleksitas dan kemajemukan yang dikandung dalam berbagai permasalahan yang muncul di masyarakat. Oleh karena itu IPS muncul menjadi suatu bahan kajian yang mencoba menelaah permasalahan dengan menggunakan berbagai segi atau berbagai sudut pandangan sehingga akan melibatkan berbagai ilmu pengetahuan. Misalnya masalah urbanisasi akan dikaji, tidak hanya dari segi geografis kependudukan, tetapi juga dari segi ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, hukum, dan politik. Melalui kajian yang interdisipliner ini diharapkan siswa dapat melihat permasalahan secara multidimensional. Dengan demikian, pembelajaran ini akan membentuk siswa yang memiliki visi luas, tidak picik, dan berjiwa demokratis Sardjiyo, 2011: 4.36. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang terdiri dari bermacam-macam konsep yang selalu berhubungan dengan manusia dan lingkungan sekitarnya. 2.1.4.2. Tujuan Pendidikan IPS Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi kehidupan masyarakat global yang selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis KTSP, 2006 :575. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Sumaatmajamenjelaskan tujuan IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengatahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakatHidayati, 2008: 1-24. Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut : a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat. b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuwan serta bidang keahlian. d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut. e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi Sardjiyo, 2011: 1.28 Berdasarkan kurikulum 2004 untuk tingkat SD, IPS bertujuan untuk: a. Mengajarkan konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagodis, dan psikologis. b. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif. c. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d. Meningkatkan kemampuan kerja sama dan kompetisi Hidayati, 2008:1- 24. Sedangkan kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Mengenalkan konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global Sardjiyo, 2011: 1.29. Sejalan dengan pemikiran tersebut, Sapriya 2014:194 menjelaskan tujuan mata pelajaran IPS bagi siswa adalah: 1 mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2 memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial; 3 komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan 4 kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan mata pelajaran IPS adalah membentuk siswa menjadi warga negara yang memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, kepedulian sosial, serta sikap hidup yang baik untuk kehidupannya serta kehidupan orang-orang di sekitarnya. 2.1.4.3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD Ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan yaitu berhubungan dengan manusia sebagai anggota masyarakat dan dilengkapi dengan nilai-nilai yang menjadai karakteristik program pendidikannya. Untuk itu IPS sebagai program pendidikan tidak hanya terkait dengan nilai, tetapi wajib mengembangkan nilai tersebut Taneo, 2010:1-36. Guru atau calon tenaga kependidikan harus mengetahui ruang lingkup dari pembelajaran IPS. Dengan pemahaman yang tepat mengenai ruang lingkup IPS, guru diharapkan dapat membedakan konsep-konsep esensial ilmu sosial dengan ilmu pengetahuan sosial atau studi sosial sehingga upaya membentuk subjek didik sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai. Ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut :1 manusia, tempat dan lingkungan; 2 waktu, keberlanjutan dan perubahan; 3 sistem sosial dan budaya; 4 perilaku ekonomi dan kesejahteraan Sardjiyo, 2011: 1.29. Berdasarkan teori tersebut, peneliti menyimpulkan pembelajaran IPS meliputi aspek meliputi: 1 manusia, tempat, dan lingkungan; 2 waktu, keberlanjutan, dan perubahan; 3 sistem sosial dan budaya; 4 perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup waktu, keberlanjutan, dan perubahan. Aspek ini dipelajari di SD sebagai sejarah yang harus diketahui dan dipahami oleh siswa. Penelitian ini dilakukan pada standar kompetensi mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupatenkota dan provinsidengan pokok bahasan koperasi, lambang koperasi, dan jenis-jenis koperasi. Pokok bahasan tersebut termasuk dalam ruang lingkup perilaku ekonomi dan kesejahteraan. 2.1.4.4. Karakteristik Pendidikan IPS di SD Bidang IPS memiliki ciri-ciri khusus atau karakteristik tersendiri yang berbeda dengan bidang studi lain. Karekter IPS khususnya di SD, sebagai berikut: a. Materi IPS Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, sebagaimana telah dikutip oleh Hidayati 2008:1-26 menyatakan bahwa terdapat 5 macam sumber materi IPS antara lain: 1 Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya. 2 Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi. 3 Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografidan antropologi terdapat dari lingkungan anak terdekat sampai terjauh. 4 Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah dimulai lingkungan terdekat sampai terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian besar. 5 Siswa sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, dan keluarga. Jenjang SDMI dalam mengorganisasikan materi mata pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu, artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan pada aspek kehidupan nyata siswa sesuai karakter usia, tingkat perkembangan berfikir, dan kebiasaan bersikap dan berperilaku Sapriya, 2014:194. Dalam dokumen Permendiknas 2006 dikemukakan bahwa IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial Sapriya, 2012:194. Penelitian ini dilakukan pada pelajaran IPS dengan standar kompetensi mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupatenkota dan provinsi, kompetensi dasar 2.2 mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan pokok bahasan koperasi, lambang koperasi, dan jenis-jenis koperasi. Kompetensi dasar ini dikembangkan menjadi sembilan indikator yaitu mendefinisikan pengertian koperasi, menyebutkan sifat-sifat koperasi, mengidentifikasi simbol- simbol pada lambang koperasi, menyebutkan tujuan dan manfaat koperasi, menyebutkan prinsip-prinsip koperasi, membedakan ciri-ciri koperasi dengan badan usaha lain, menyebutkan jenis-jenis koperasi, membedakan jenis-jenis koperasi berdasarkan jenis usahanya, dan membedakan jenis-jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya. Dalam penelitian ini, materi IPS bersumber pada segala sesuatu terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya, kegiatan manusia, lingkungan geografi dan budaya, perkembangan kehidupan manusia, serta siswa sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, dan keluarga. b. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS Menurut Mukminan, strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagian besar didasarkan pada tradisi, yaitu materi disusun secara urut: anakdiri sendiri, keluarga, masyarakat tetangga, kota, region, negara, dan dunia.Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum” Hidayati,2008:1-27. Peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Sehingga mata pelajaran IPS dirancang mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat dinamis Sapriya, 2014:194.

2.1.5. Model Quantum Teaching

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 31 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 SEMARANG

0 38 380

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 51 241

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

1 9 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

0 5 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 18 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264