2.3. KERANGKA BERPIKIR
Kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 04 Kota Semarang masih belum optimal. Hal  ini disebabkan guru dalam mengajar belum
menggunakan  keterampilan  dasar  mengajar  dengan  baik.  Guru  sudah  berusaha menjalankan  prinsip  student  centered  namun  metode  ceramah  masih
mendominasi.  Selama  Kegiatan  Belajar  Mengajar  KBM  berlangsung,  guru belum maksimal dalam memanfaatkan media dan alat peraga yang dapat menarik
perhatian siswa. Guru dalam membuka pelajaran masih secara konvensional yaitu apersepsi  hanya  melalui  pertanyaan-pertanyaan  dan  belum  menggunakan  media
sehingga  tidak  memotivasi  siswa.  Selain  itu  guru  kurang  memberi  kebebasan siswa dalam pembentukan kelompok. Karena kurang terlibat dalam proses KBM,
siswa kurang termotivasi untuk  mengikuti  pembelajaran sehingga sebagian besar siswa  memilih  untuk  pasif.  Hasil  belajar  siswa  menjadi  rendah.  Hal  ini
ditunjukkan dengan hasil ulangan harian mata pelajaran IPS semester ganjil tahun pelajaran  20142015.Data  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  siswa  dalam
pembelajaran  belum  mencapai  nilai  kriteria  ketuntasan  minimal  KKM  yang ditetapkan sekolah  yaitu 67.Data menunjukkan bahwa 36 dari 45siswa atau 80
jumlah  keseluruhan  siswa  kelas  IVA  SDN  Tambakaji  04  Kota  Semarangbelum tuntas  nilai  ulangan  harian  mata  pelajaran  IPS.  Rata-rata  kelas  sebesar  67.  Jadi
dapat dilihat bahwa siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 20 dari jumlah keseluruhan siswa kelas IVA SDN Tambakaji 04 Kota Semarang.
Guru sebagai fasilitator akan berhasil jika dalam merancang proses belajar mengajar  dilakukan  berdasarkan  langkah-langkah  yang  sistematis  dan  baik  yang
memungkinkan  terjadinya  penyempurnaan  terhadap  tujuan,  bahan,  ataupun strategi  belajar  mengajar  melalui  proses  umpan  balik  yang  diperoleh  dari  hasil
evaluasi.  Strategi  dan  media  mengajar  adalah  salah  satu  teknik  yang  digunakan guru  dalam  mengadakan  hubungan  dengan  siswa  pada  saat  proses  belajar
mengajar.  Untuk  mencapai  proses  belajar  yang  ideal,  hendaknya  digunakan variasi dalam menggunakan strategi pembelajaran.
Penerapan  model  quantum  teaching  berbantuan  media  audiovisual  pada pembelajaran  IPS  ini  diharapkan  dapat  memberikan  manfaat  dalam  kegiatan
pembelajaran,diantaranyaguru  bervariasi  dalam  penggunaan  model  dan  media pembelajaran,  metode  ceramah  tidak  mendominasi  proses  pembelajaran,  siswa
aktif  dan  antusias  dalam  mengikuti  pembelajaran,  aktivitas  dan  motivasi  belajar siswa  dalam  mata  pelajaran  IPS  meningkat,  KBM  menjadi  lebih  menantang  dan
menarik perhatian siswa, hasil belajar siswa meningkat  yang ditunjukkan dengan pencapaian  hasil  belajar  siswa  di  atas  KKM  yang    telah  ditentukan  SDN
Tambakaji  04  Kota  Semarang    yaitu  67,  dan  ketuntasan  klasikal  mencapai 75.Berikut kerangka berpikir dari penelitian tindakan kelas ini.
Bagan 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian
1. Guru  kurang  bervariasi  dalam  penggunaan  model  dan  media pembelajaran yang dapat menarik siswa mengikuti pembelajaran.
2. Keterampilan guru dalam menjelaskan materi masih didominasi metode ceramah.
3. Siswa terlihat pasif dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.
4. Aktivitas dan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS rendah.
5. KBM terkesan monoton dan kurang menarik 6. Hasil belajar siswa rendah. Sebanyak 36 siswa 80 dari 45 siswa masih di
bawah KKM yang telah ditentukan dan hanya 9siswa 20 di atas KKM yang telah ditentukan yaitu 67.
Langkah model quantum teaching dengan media audiovisual: 1. Siswa  diajak  guru  untuk  bergembira,  mengamati  audiovisual  diawal
pelajaran agar berminat mengikuti pembelajaran.  Tumbuhkan
2. Siswa  melakukan  tanya  jawab  setelah  menyimak  penjelasan  tentang
materi.Alami
3. Siswa  menyimpulkan  materi  yang  telah  disampaikan  dan  membuat peta  pikiran  dengan  bantuan  media  audiovisualdalam  kegiatan
diskusi kelompok. Namai
4. Siswa mempresentasi
hasil kerja
kelompok, siswa
mendemonstrasikan materi. Demonstrasikan
5. Siswa  berkelompok  untuk  menyaksikan  lagi  tayangan  dipandu  oleh
guru.  Ulangi
6. Siswa diberi umpan balik berupa motivasi ataupun penghargaan dari
hasil pembelajaran baik kelompok ataupun individu. Rayakan
1. Guru  sudah  bervariasi  dalam  penggunaan  model  dan  media pembelajaran
2. Metode ceramah tidak mendominasi proses pembelajaran 3. Siswa aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
4. Aktivitas  dan  motivasi  belajar  siswa  dalam  mata  pelajaran  IPS meningkat.
5. KBM menjadi lebih menantang dan menarik perhatian siswa. 6. Hasil  belajar  siswa  meningkat  yang  ditunjukkan  dengan  pencapaian
hasil  belajar  siswa  di  atas  KKM  yang    telah  ditentukan  SDN Tambakaji  04  Kota  Semarang    yaitu  67,  dan  ketuntasan  klasikal
mencapai 75.
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN