20
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1. Beberapa Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang pemanfaatan video sebagai media pembelajaran beberapa telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yang dapat dijadikan referensi
untuk penelitian-penelitian yang akan dilakukan peneliti selanjutnya. Berikut beberapa hasil penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai bahan referensi.
Referensi pertama yang dijadikan acuan peneliti yaitu dari penelitian yang dilakukan oleh M. Fazil. FM pada tahun 2013 dengan judul “Pemanfaatan Media
Audio-Visual dalam Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas XI IPS 3 MAN 1 Kalibawang” yang merupakan salah satu mahasiswa Bahasa Arab di Universtas
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam penelitian Fazil ini berisi tentang pemanfaatan film kartun berbahasa Arab digunakan untuk menampilkan materi
bahasa arab. Proses pembelajaran bahasa Arab kelas XI IPS 3 MAN 1 Kalibawang
mencangkup tiga tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Dengan menyiapkan RPP Rencana Pelaksanaan Pmbelajaran sebagai tahap awal
pembelajaran, kemudian melaksanakan dengan baik, dan mengadakan penilaian dan evaluasi dapat dikategorikan sudah cukup baik. Pemanfaatan media audio-
video oleh guru pada siswa kelas IPS 3 MAN 1 Kalibawang menurut Fazil masih kurang baik, karena penugasan guru dalam pemanfaatan media audio-visual masih
kurang. Pemanfaatan media audio-visual dalam pembelajaran dalam pembelajaran
bahasa Arab berdampak pada tujuan pembelajaran dan siswa menganggap pelaksanaan pembelajaran tersebut hanya sebagai sebatas penghibur saja.
Referensi kedua yang selanjutnya dijadikan acuan peneliti dari penelitian yang dilakukan oleh Indit Rahmawati pada tahun 2012 dengan judul
“Pemanfaatan Media Audio-Visual dalam Proses Belajar Mengajar Seni Tari di Sekolah
Dasar Negeri 1 Bangirejo Yogyakarta” yang merupakan salah satu mahasiswa Seni Tari Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam peneltian Indit ini
berisi tentang pemanfaatan media audio-visual, yakni apresiasi siswa berupa menyaksikan video tari, imitasi berupa menirukan gerak tari yang ada di video tari
maupun oleh guru dan evaluasi berupa tes lisan dan penampilan dengan menggunakan alat bantu media audio berupa tape audio beserta kaset suara.
Terdapat dua respon siswa, yakni: respon positif sebanyak 70 atau 28 siswa ditandai dengan sikap siswa yang terlihat senang mempelajari seni tari dan
siswa selalu ingin praktik menari dan respon negatif siswa sebanyak 30 atau 12 siswa ditandai dengan siswa melas mengikuti pelajaran seni tari dan selalu
bermain sendiri dengan temannya. Hasil belajar siswa, siswa putri dapat menarikan tari Gebyok Anting-anting dan siswa putra dapat menarikan tari Ulo-
ulonan secara imitasi atau sendiri, siswa mampu mnjawab tes lisan oleh guru yang berupa pertanyaan-pertanyaan saat praktik menari dan tes penampilan yang
dilakukan oleh siswa berupa tes praktik tari yang dilakukan saat ulangan harian dan ulangan tengah semester, hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan kembali
materi yang telah diberikan oleh guru.
Berdasarkan dua referensi ini peneliti mencoba menarik kesimpulan untuk dijadikan landasan penelitian. Simpulan yang pertama adalah pemanfaatan media
audio-visual dalam pembelajaran dan perlu adanya peningkatan agar lebih maksimal dalam penggunaannya. Selanjutnya simpulan yang kedua, dalam
pemanfaatan media audio-visual siswa lebih cepat menyerap isi dari pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran melalui ceramah biasa.
2.2. Belajar