Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia dengan Pola Makan Untuk Pencegahan Anemia

56

4.4. Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara masing- masing variabel bebas yang meliputi pengetahuan dan sikap dengan variabel terikat yaitu pola makan yang menggunakan uji chi-square. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p 0,05. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan uji chi-square dapat dilihat sebagai berikut:

4.4.1 Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia dengan Pola Makan Untuk Pencegahan Anemia

Tabel 4.7. Tabulasi Silang Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan Untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014 Pengetahuan Pola Makan Untuk Pencegahan Anemia Total p- value Baik Kurang f f f Baik 16 69,6 7 30,4 23 100,0 0,001 Cukup 13 54,2 11 45,8 24 100,0 Kurang 8 15,7 43 84,3 51 100,0 Dari hasil analisis Tabel 4.7. bahwa dari 23 orang remaja putri yang memiliki pengetahuan baik tentang anemia mayoritas memiliki pola makan yang baik untuk pencegahan anemia yaitu sebanyak 16 orang 69,6. Dari 24 remaja putri yang memiliki pengetahuan cukup mayoritas memiliki pola makan yang baik untuk pencegahan anemia yaitu sebanyak 13 orang 54,2, sedangkan remaja putri yang memiliki pengetahuan kurang mayoritas memiliki pola makan kurang untuk pencegahan anemia yaitu sebanyak 43 orang 84,3. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p 0,001 sehingga H ditolak yang berarti bahwa pengetahuan Universitas Sumatera Utara 57 memiliki hubungan yang bermakna dengan pola makan remaja putri untuk pencegahan anemia. Tabel 4.8. Distribusi Pengetahuan Pada 43 Remaja Putri yang Pengetahuan Kurang dan Pola Makannya Kurang Baik di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014 No. Item Jawaban Benar Salah f f 1 Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal. - - 43 100,0 2 Tanda dan gejala anemia adalah cepat lelah, pucat pada kulit dan telapak tangan. 30 69,8 13 30,2 3 Penyebab remaja putri lebih berisiko terkena anemia adalah kehilangan darah akibat peristiwa hadi setiap bulannya. 19 44,2 24 55,8 4 Kelompok yang paling berisiko menderita anemia adalah remaja putri. 24 55,8 19 44,2 5 Kadar Hb normal pada remaja putri adalah 12 gdl. - - 43 100,0 6 Dampak anemia terhadap remaja putri adalah konsentrasi belajar menurun. 11 25,6 32 74,4 7 Kebiasaan yang dapat menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh adalah kebiasaan minum tehkopi bersamaan sewaktu makan. - - 43 100,0 8 Faktor yang menyebabkan wanita kehilangan zat besi yang berlebihan dalam tubuh adalah menstruasi. 6 14,0 37 86,0 9 Dampak jika menderita anemia pada masa kehamilan persalinan adalah adanya risiko keguguran dan pendarahan pada saat melahirkan. 22 51,2 21 48,8 10 Vitamin yang membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh adalah vitamin C. - - 43 100,0 11 Anemia pada remaja putri dapat dicegah dengan banyak mengkonsumsi makanan sumber zat besi, seperti daging sapi, hati ayam. 43 100,0 - - 12 Makanan sumber zat besi atau makanan penambah darah yang berasal dari hewani adalah hati ayam dan daging sapi. 1 2,3 42 97,7 Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.8 Lanjutan No. Item Jawaban Benar Salah f f 13 Makanan sumber zat besi atau makanan penambah darah yang berasal dari nabati adalah tahu dan tempe - - 43 100,0 14 Vitamin yang sangat berperan dalam meningkatkan zat besi adalah vitamin C. 17 39,5 26 60,5 15 Vitamin C merupakan zat gizi yang sangat berperan dalam meningkatkan penyerapan zat besi. - - 43 100,0 Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa seluruh remaja putri 43 orang yang pengetahuan kurang dan pola makannya kurang baik dikatakan tidak tahu tentang Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal, Kadar Hb normal pada remaja putri adalah 12 gdl, Vitamin yang membantu penyerapan zat besi didalam tubuh adalah vitamin C dan Makanan sumber zat besi atau makanan penambah darah yang berasal dari nabati adalah tahu dan tempe.

4.4.2 Hubungan Sikap Tentang Anemia dengan Pola Makan Untuk Pencegahan Anemia

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Makan, Pola Haid dan Pengetahuan tentang Anemia dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di Sma Cahaya Medan Tahun 2014

9 90 131

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Gejala Anemia Pada Remaja Putri Sma Swasta Islam Azizi Medan Tahun 2010

7 74 64

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama Sma Mta Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama Sma Mta Surakarta.

2 11 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN (RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUT ANEMIA ON YOUNG WOMEN WITH DIETARY)

0 0 6

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014

0 2 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Remaja Putri tentang Anemia - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

0 2 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

2 39 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014

1 5 15

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN ANEMIA TERHADAP SIKAP DALAM PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA

0 3 12