Umar Ghozali, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
s
=
� �
�
b. Mengubah skor menjadi nilai
Skor yang diperoleh siswa ketika mengerjakan maupun dalam menghitung aktivitas belajar siswa dapat dilakukan dengan cara menggunakan rumus sebagai
berikut. Keterangan
S = Nilai yang dicari R = jumlah skor siswa dari item
Nskor = Skor maksimum tes tersebut Purwanto, 1985 : 167
c. Menghitung nilai rata-rata
Menurut Sudjana 2011, hlm. 109 mengemukakan “Mean atau rata-rata
diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor dibagi dengan banyaknya subjek”. Secara sederhana rumusnya adalah sebagai berikut :
Keterangan : X = Rata-rata mean
∑ x = Jumlah seluruh skor N
subjek
= Banyaknya subjek Siswa Prihandiana, 2012 : 44
d. Analisis Hasil Ketuntasan Belajar Siswa
Analisis hasil ketuntasan belajar siswa merupakan hasil dari rekapitulasi yang membagi siswa ke dalam dua kelompok. Kelompok yang pertama adalah siswa
yang mendapatkan nilai di atas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dan siswa yang berada di bawah nilai KKM.
2. Mengolah Data Hasil Observasi Mengenai Aktivitas Belajar Siswa
Analisis dan pengolahan data dilakukan dengan menghitung persentase aktivitas belajar siswa saat diterapkannya tahapan demi tahapan metode
eksperimen. Maka digunakan rumus persentase menurut Sudijono 2008 : 43 sebagai berikut.
X=
∑� �
Umar Ghozali, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
� = � × 100 Keterangan :
P = Persentase aktivitas Belajar Siswa f = Skor aktivitas yang diperoleh siswa
N = Skor maksimal
Setelah persentase aktivitas belajar siswa didapat, maka akan diklasifikasikan kriteria interpretasi aktivitas belajar siswa yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.1 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa
Nilai Kriteria Rentangan Persentase
A sangat baik
80 – 100
B baik
66 – 79
C cukup
56 – 65
D kurang
40 – 55
E sangat kurang
40 Arikunto : 2007, 19
3. Mengolah Data Keterlaksanaan Tahapan Model Pembelajaran Cooperative
tipe Two Stay Two Stray yang Diterapkan oleh Guru.
Keterlaksanaan aktivitas guru berdasarkan keterlaksanaan penerapan model pembelajaran TSTS di dalam kegiatan pembelajaran yaitu pada lembar observasi
aktivitas guru dengan rumus nilai keterlaksanaan sebagai berikut.
Prihanto, 2013 : 29 Nilai Keterlaksanaan =
∑ jumlah skor keterlaksanaan ��� ∑ ��
� � ���
� 100
Umar Ghozali, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Kriteria Aktivitas Guru Mengajar
Nilai Kriteria Rentangan Persentase
Sangat Baik
80 – 100
Baik
66 – 79
Cukup
56 – 65
Kurang
40 – 55
Sangat Kurang
40 Arikunto : 2007, 19
Umar Ghozali, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
Simpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian tentang penerapan pembelajaran Cooperative tipe Two Stay Two Stray TSTS untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada kelas V semester 2 SDN 2 suntenjaya dapat disimpulkan bahwa,
Pada pelaksanaan. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran cooperative tipe two stay two stray yaitu pembagian kelompok, pemberian tugas, diskusi: Siswa mengerjakan tugas, Tinggal atau berpencar
diskusi kelompok dan diskusi kelas. berjalan sesuai dengan yang direncanakan di
kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dapat terlaksana dilihat dari aktivitas guru dalam menerapkan model TSTS. Guru telah melaksanakan
semua langkah-langkah pembelajaran 100 sesuai dengan data observasi aktivitas guru.
Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Cooperative tipe Two Stay Two Stray TSTS mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa setelah diberi tindakan siklus I dengan
menggunakan model two stay two stray TSTS nilai rata-rata keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 81,67, dan pada siklus ke II sebesar 85,00 Hal ini
menunjukkan bahwa setelah menggunakan model pembelajaran two stay two stray dilakukan maka aktivitas belajarpun meningkat.
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan oleh peneliti tentang penerapan model pembelajaran Cooperative tipe two stay two stray untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa adalah: 1.
Bagi siswa, yaitu:
78
Umar Ghozali, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
a. Meningkatkan motivasi dan belajar siswa sehingga siswa lebih aktif, kreatif
dan terampil dalam kegiatan pembelajaran b.
Menambah wawasan dan pengalaman belajar yang berbeda dalam pembelajaran IPA
c. siswa belajar bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan
masalah dan saling mendorong untuk berprestasi serta melatih siswa agar dapat bersosialisasi dengan baik.
2. Bagi guru, yaitu:
a. Menjadi contoh dan menambah wawasan dalam merancang dan menerapkan
model metode yang tepat dan menarik serta mempermudah proses pembelajran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe Two Stay
Two Stray b.
dapat dijadikan sebagai suatu sarana penambah wawasan bahwa pembelajaran berbasis kooperatif tipe TSTS dapat mengatasi permasalahan-permaslahan
yang terjadi dalam pelajaran IPA c.
Dapat meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan metode Cooperative tipe
Two Stay Two Stray d.
Sebagai bahan perbaikan untuk pembelajaran 3.
Bagi sekolah, yaitu: a.
Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah serta kondusifnya iklim belajar disekolah khususnya pembelajaran IPA di SDN 2
Suntenjaya b.
Memotivasi para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan profesionalismenya sebagai pendidik
Dengan adanya penelitian mengenai karya ilmiah ini, diharapkan mampu menjadi salah satu sumbangan kecil dalam pengembangan ilmu
pengetahuan yang makin semarak. Meskipun dalam penulisan penelitian ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, namun diharapkan penelitian ini dapat
menjadi salah satu bahan yang saling melengkapi serta memeriahkan khazanah ilmu pengetahuan yang sudah ada.