Instrumen Tes Instrumen Penelitian

Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu  Siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.  Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng “Raja yang Baik Hati” yang akan diapresiasi.  Siswa diminta mendengarkan dongeng “Raja yang Baik Hati”.  Sambil mendengarkan, siswa diminta untuk mencatat kata-kata kunci yang dianggap penting dari dongeng yang dibacakan.  Setelah selesai mendengarkan, siswa diminta menuliskan kembali dongeng “Raja yang Baik Hati” dengan kata-katanya sendiri.  Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. c Kegiatan Akhir  Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan hari itu.  Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang telah diapresiasi.  Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan terhadap peserta didik.  Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan.

2. Instrumen Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa baik sebelum maupun sesudah mendapat perlakuan. Instrumen tes berupa soal-soal yang akan Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu digunakan saat pelaksanaan tes awal dan tes akhir. Soal-soal yang akan digunakan berbentuk esai. Di dalam tes awal dan tes akhir, siswa diminta menuliskan unsur- unsur intrinsik dari dongeng yang pernah dibaca. Selain itu, siswa juga diminta untuk mengapresiasi dongeng sesuai dengan langkah-langkah apresiasi yang dijelaskan oleh Sumardjo dan Saini 1988: 174-175. Soal tes yang diberikan kepada siswa dibuat berdasarkan ranah kognitif dan ranah afektif. Ranah kognitif, yang dikembangkan oleh Bloom Arikunto, 2010: 117-120, meliputi pengetahuan C1, pemahaman C2, aplikasi C3, analisis C4, sintesis C5, dan evaluasi C6. Sementara itu ranah afektif Dickson dan Saxe, et al. dalam Arikunto, 2010: 138-139 meliputi receiving menerima, responding merespon, valuing menilai, organization mengorganisasikan, dan characterization by value or value complex mengkarakterisasi suatu nilai dengan kompleks nilai. Soal-soal mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dibuat berdasarkan ranah kognitif sedangkan soal-soal mengenai apresiasi dongeng dibuat berdasarkan ranah afektif. Kisi-kisi soal yang akan digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Materi Soal Ranah Kognitif Afektif 1. Keterlibatan jiwa 2. Penilaian mengenai penyajian isi dongeng a. Judul b. Tokoh √ √ √ Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu c. Penokohan d. Alur e. Latar f. Amanat g. Pendapat mengenai masing-masing unsur intrinsik. √ √ √ √ √ 3. Relevansi isi dongeng dengan situasi saat ini √ Dongeng yang akan digunakan dalam tes awal dan tek akhir adalah dongeng yang berjudul “Lutung Kasarung” dongeng terlampir. Adapun instrumen tes yang akan digunakan dalam tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Instrumen Tes Awal dan Tes Akhir Indikator Teknik Bentuk Instrumen Ranah Mampu mengungkap- kan keterlibatan jiwa dengan dongeng yang diperdengar- kan. Tes tulis Uraian 1. Masalah-masalah apa sajakah yang dialami oleh tokoh utama dalam dongeng yang telah kamu dengarkan? 2. Apakah yang akan kamu lakukan jika kamu mengalami masalah seperti yang dialami oleh tokoh utama dari dongeng yang telah kamu dengarkan? Afektif merespon Afektif merespon Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Mampu mengemuka- kan pendapat mengenai penyajian isi dongeng. 3. Tuliskan judul dongeng yang telah kamu dengarkan dan berikan pendapatmu mengenai kesesuaian judul dengan cerita dongeng tersebut 4. Tuliskan unsur- unsur intrinsik tokoh, watak tokoh, alur, latar, dan amanat yang terdapat dalam dongeng yang telah kamu dengarkan 5. Tuliskan pendapatmu mengenai masing- masing unsur intrinsik tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan amanat dari dongeng yang telah kamu dengarkan Mampu mengemuka- kan pendapat mengenai penyajian isi dongeng. Mampu menjelaskan relevansi isi dongeng dengan situasi Tes tulis Uraian 6. Tuliskanlah hubungan antara isi dongeng yang telah kamu dengarkan dengan situasi saat Afektif meng- organisasi- kan Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu saat ini ini, dari segi: a Tokoh dan watak tokoh; b alur; c latar; d amanat Kriteria penilaian yang akan digunakan untuk menilai hasil tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Kriteria Penilaian No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor 1 Kemampu- an siswa dalam menemukan masalah. Bobot: 3 Siswa mampu menuliskan semua masalah yang dialami Purbasari, sebagai tokoh utama, yaitu sebagai berikut: 1 Purbasari difitnah oleh kakaknya, Purbararang. 2 Purbasari diasingkan di hutan. 3 Purbasari ditantang oleh kakaknya untuk adu panjang rambut. 4 Purbasari ditantang oleh kakaknya untuk adu tampan tunangan. 4 Siswa hanya mampu menuliskan tiga masalah yang dialami tokoh utama. 3 Siswa hanya mampu menuliskan dua masalah yang dialami tokoh utama. 2 Siswa hanya mampu menuliskan satu masalah yang dialami tokoh utama. 1 Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Siswa tidak mampu menuliskan masalah yang dialami tokoh utama. 2. Kemampu- an siswa dalam memberikan solusi atas permasalaha n yang ditemukan. Bobot: 3 Siswa mampu memberikan solusi atas semua masalah yang dialami oleh tokoh utama. 4 Siswa hanya mampu memberikan solusi atas tiga masalah yang dialami oleh tokoh utama. 3 Siswa mampu memberikan solusi atas dua masalah yang dialami oleh tokoh utama. 2 Siswa mampu memberikan solusi atas satu masalah yang dialami oleh tokoh utama. 1 Siswa tidak mampu memberikan solusi atas masalah yang dialami oleh tokoh utama. 3. Kemampu- an siswa dalam mengingat judul dan memberikan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Bobot: 3 Siswa dapat menuliskan judul dongeng dengan tepat, yaitu “Lutung Kasarung”, disertai pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. 4 Siswa menuliskan judul tetapi terdapat penulisan salah satu kata yang salah dan disertai pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. 3 Siswa dapat menuliskan judul dongeng dengan tepat tetapi tidak disertai pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. 2  Siswa menuliskan judul tetapi terdapat penulisan salah satu kata yang salah dan tidak menuliskan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng.  Siswa tidak menuliskan judul dongeng tetapi menuliskan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. 1 Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Siswa tidak menuliskan judul dongeng dan tidak menuliskan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. 4. Kemampu- an siswa dalam menjelaskan unsur intrinsik yang terdapat dalam dongeng. Bobot: 5 Siswa mampu menjelaskan lima unsur intrinsik yang ada di dalam dongeng secara lengkap, yaitu sebagai berikut. a. Tokoh Purbasari, Lutung, Purbararang, Indrajaya, Prabu Tapa Agung, Nenek sihir, dan Patih. b. Watak tokoh Purbasari yang memiliki watak protagonis, Lutung memiliki watak yang protagonis, Purbararang yang memiliki watak antagonis, Indrajaya yang memiliki watak antagonis, Prabu Tapa Agung yang memiliki watak protagonis, Nenek sihir yang memiliki watak antagonis, dan Patih yang memiliki watak protagonis c. Alur yang memiliki hubungan kuasalitas dan sesuai dengan isi dongeng Karena merasa iri, Purbararang membuat adiknya, Purbasari, terkena penyakit kulit dan mengusirnya ke hutan. Di hutan dia bersahabat dengan Lutung yang membantunya menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Ketika Purbararang mengetahui adiknya sudah sembuh, ia pun menantang adiknya. Purbasari ditantang adu panjang rambut dan adu tampan tunangan. Purbasari memenangkan kedua pertandingan tersebut setelah memilih lutung, yang ternyata wujud aslinya sangat 4 Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tampan, menjadi tunangannya. Purbararang lalu meminta maaf kepada adiknya dan Purbasari memaafkannya. d. Latar waktu pada masa Kerajaan Tapa Agung dan pada malam hari, latar tempat di Istana, di hutan, dan di telaga, dan latar suasana sedih dan bahagia dari dongeng tersebut disertai pendapat mengenai masing-masing latar. e. Siswa mampu menuliskan amanat yang sesuai dengan isi dongeng Seseorang yang senantiasa menghadapi cobaan hidup dengan penuh kesabaran dan pantang menyerah akan mendapatkan kebahagiaan. Sementara itu, orang yang selalu bersikap jahat kepada orang lain akan mendapat ganjaran yang setimpal. Siswa hanya mampu menjelaskan tiga sampai empat unsur intrinsik secara lengkap. 3 Siswa hanya mampu menjelaskan dua unsur intrinsik secara lengkap. 2 Siswa hanya mampu menuliskan satu unsur intrinsik secara lengkap. 1 Siswa tidak mampu menuliskan unsur intrisnik yang terdapat dalam dongeng. 5. Kemampu- an siswa dalam memberikan pendapat Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai empat unsur intrinsik dongeng, yaitu tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan amanat. 4 Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai tiga unsur intrinsik dongeng. 3 Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu terhadap unsur-unsur intrinsik dongeng. Bobot: 4 Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai dua unsur intrinsik dongeng. 2 Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai satu unsur intrinsik dongeng. 1 Siswa tidak mampu menuliskan pendapatnya mengenai satu pun unsur intrinsik dongeng. 6. Kemampu- an siswa dalam merelevansi kan isi dongeng dengan situasi sekarang Bobot: 4 Siswa mampu menuliskan hubungan empat unsur intrinsik dongeng tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan amanat dengan situasi saat ini. 4 Siswa mampu menuliskan hubungan tiga unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. 3 Siswa mampu menuliskan hubungan dua unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. 2 Siswa mampu menuliskan hubungan satu unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. 1 Siswa tidak mampu menuliskan satu pun hubungan unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. Skor Maksimal Jumlah Bobot x Skor Maksimal = 22 x 4 = 88 Kriteria penilaian dibuat berdasarkan indikator yang tercantum dalam instumen penelitian. Indikator tersebut didasarkan dari langkah-langkah apresiasi yang dikemukakan oleh Sumardjo dan Saini K.M. 1988: 174-175. Masing- masing soal diberi bobot yang berbeda sesuai dengan tingkat kerumitan jawaban. Soal-soal dari aspek keterlibatan jiwa masing-masing diberi bobot tiga karena siswa harus mampu merasakan dengan sungguh-sungguh permasalahan yang Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu terdapat dalam cerita dongeng sebelum memberikan respon terhadap permasalahan tersebut. Soal-soal dari aspek pendapat mengenai penyajian isi dongeng diberi bobot yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kerumitan jawaban. Pertanyaan mengenai judul dan kesesuaian judul dengan isi cerita diberi bobot tiga karena siswa harus mengingat judul kemudian memberikan pendapatnya mengenai kesesuaian judul dengan isi cerita. Pertanyaan mengenai unsur intrinsik diberi bobot lima karena dalam proses pengerjaannya siswa harus mengingat semua unsur intrinsik yang terdapat dalam dongeng. Begitupun dalam menjawab pertanyaan tentang pendapat mengenai unsur intrinsik, dalam pengerjaannya, siswa dituntut untuk memberikan pendapatnya mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng, sehingga soal tersebut diberi bobot empat. Soal dari aspek relevansi isi dongeng dengan situasi saat ini diberi bobot empat. Sebelum mengerjakan soal tersebut, siswa dituntut untuk mengingat-ingat berbagai hal atau kejadian yang ada di kehidupan nyata kemudian dihubungkan dengan unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam dongeng. Oleh karena itu, soal terakhir ini diberi bobot empat. Penilaian terhadap hasil tes awal dan tes akhir dilakukan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP. PAP adalah membandingkan nilai hasil belajar siswa dengan patokan atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya Harun, 2004: 3. Penilaian terhadap hasil tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut. x 100 Chynthia Ratna Nugraha, 2012 Keefektifan Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng Yang Diperdengarkan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

3 23 43

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

0 3 53

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN HAL-HAL YANG MENARIK DALAM DONGENG YANG DIPERDENGARKAN MELALUI TEKNIK DISKUSI SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 20 61

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA N 12 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)

1 9 52

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

2 12 55

PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Way Jepara Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 10 48

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATON (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP N 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013)

0 10 62

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN OLEH SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung S

2 16 51

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 01 Pagelaran Tahun Ajaran 2014/1015)

3 19 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM TULISAN ARGUMENTATIF (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Satya Dharma Sudjana Tahun Ajaran 2014/2015 Materi Pokok Memprediksi Pengaruh Kepadatan P

1 13 62