Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu isu penting dalam penyelengaran pendidikan saat ini adalah peningkatan mutu pendidikan. Menurut Sujana 2005: 67
“Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat dilihat dari tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik
”. Dari sana keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari nilai ujian tengah semester UTS, nilai ujian akhir semester UAS, nilai
ujian sekolah US, dan nilai ujian nasional UN. Siswa dikatakan berhasil jika nilai yang diperolehnya memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh tiap
sekolah yang disebut dengan ”KKM” Kriteria Ketuntasan Minimal. Semua sekolah bertanggung jawab kepada pemerintah, orang tua,
dan masyarakat mengenai mutu pendidikannya. Jika sekolah mampu menunjukkan citra yang baik melalui mutu pendidikan yang tinggi, maka
tingkat kepercayan masyarakat terhadap sekolah tersebut akan meningkat. namun Jika hasil belajar siswa rendah, maka akan menurunkan citra sekolah
yang bersangkutan. Hasil belajar yang dicapai siswa bukanlah sesuatu yang berdiri
sendiri, melainkan merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Menurut Syamsudin 1996: 115 ada tiga faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Ketiga faktor tersebut, sebagai berukut.
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
1 Raw input ialah siswa dengan segala karakteristiknya
seperti IQ, bakat khusus, motivasi, minat, kematangan, kesiapan, sikap, kebiasaan, dan lain-lain; 2 instrumental input ialah
masukan instrumental seperti guru, metode, teknik, media, bahan sumber, program, sarana dan prasarana, dan lain-lain; 3
environmemtal input ialah masukan-masukan lingkungan seperti lingkungan sosial, situasi dan keadaan fisik kampus, sekolah,
iklim, letak sekolah, dan sebagainya, kultural, dan lain-lain.
Berhasil tidaknya seorang siswa meraih prestasi belajarnya tergantung dari banyak hal atau tergantung dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya. B.Bloom Budiningsih, 2005: 74 dengan teori taksonomi mengatakan bahwa “ada dua faktor utama yang dominan terhadap hasil belajar
yaitu karakteristik siswa yang meliputi kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya, motivasi dan karakter pengajaran yang meliputi guru dan
fasilitas belajar ”.
Berdasarkan hasil wawancara dan data yang diperoleh dari guru yang tergabung dalam MGMP bidang studi IPS di Purwakarta, bahwa siswa
SMP kelas VIII memperoleh nilai ujian akhir semester tahun ajaran 20112012 di bawah KKM, mereka mengatakan bahwa memang hasil belajar
siswa masih belum sesuai dengan harapan, karena untuk mencapai nilai KKM saja perlu dilaksanakan berbagai macam usaha, seperti mengadakan remedial
dan pengayaan, dalam penentuan nilai KKM. Hasil belajar siswa yang rendah merupakan cerminan nilai US
ujian sekolah yang akan diperolehnya nanti, dimana nilai ujian sekolah merupakan penentu kelulusan siswa selaian nilai UN ujian nasional. Jika
tidak ada tindakan dari pihak sekolah, maka akan berdampak bagi peserta
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
didik, misalnya kesulitan dalam belajar IPS kemudian tidak lulus Ujian, orang tua akan merasa kecewa dengan hasil belajar anaknya, serta dampak bagi
sekolah yakni akan dinilai sebagai lembaga formal yang tidak berhasil mengajar, membimbing dan mendidik siswanya untuk dapat lulus dalam UAS
maupun US sehingga mampu memasuki sekolah lanjutan yang diharapkan. Proses belajar yang baik dan tepat akan menimbulkan motivasi
belajar pada siswa, yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Sebagaimana yang dikatakan oleh Gates
2000:56 bahwa “motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri
seseorang yang mengatur tin dakannya dengan cara tertentu”.
Motivasi bagi siswa sangatlah penting dalam proses belajar, Hamalik 2002: 114 menyatakan bahwa sebagai berikut.
Motivasi sebagai suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif perasan dan
reaksi untuk mencapai tujuan, Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka
seseorang mempunyai
motivasi yang
kuat untuk
mencapainya. Dari uraian di atas motivasi belajar siswa sangatlah realtif dan
akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya karena dorongan ingin berprestasi. Siswa yang memiliki motivasi tinggi kemungkinan akan memiliki
energi untuk belajar lebih tinggi pula. Namun, motivasi belajar siswa SMP di Purwakarta sekarang ini bisa dikatakan sangat rendah dan tidak setabil.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa SMP, mereka mengaku masuk di kelas dan mengikuti pelajaran karena sebagai
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
formalitas kehadiran terhadap mata pelajaran dan mau belajar karena tuntutan dari guru dan orang tua. Diketahui pula bahwa ada beberapa alasan dan
motivasi siswa saat mengikuti pelajaran IPS di kelas baik karena alsan intern maupun ekstern. Baik karena motivasi untuk prestasi ataupun yang disebabkan
oleh dorongan dan dari pihak luar seperti karena takut kepada guru. Siswa juga akan merasa termotivasi jika adanya motivasi dan
pengaruh dari cara guru menyampaikan materi. Jika menyenangkan, maka siswa akan mengikuti kegiatan belajar dengan suka cita dan akan ada
dorongan untuk berprestasi. Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada siswa terkait motivasi siswa mengikuti pelajaran di kelas berdasarkan keinginan
sendiri karena menyenangi pelajaran pun ternyata masih ada yang memiliki tujuan dan motif untuk berprestasi tersebut. Dari hasil wawancara tersebut
dapat diindikasikan bahwa motivasi belajar siswa rendah. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan selain faktor
motivasi belajar siswa, juga ada faktor lain yang sangat penting yaitu faktor guru, seperti yang ditunjukkan pada data hasil penelitian bahwa salah satu
faktor yang menentukan motivasi dan hasil belajar siswa adalah guru. Berdasarkan UU RI No 14 tahun 2005, menyatakan sebagai
berikut. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dari sana dapat disimpulkan bahwa Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidikan. Ruh pendidikan sesungguhnya
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
terletak dipundak guru. Bahkan, baik buruknya atau berhasil tidaknya pendidikan hakikatnya ada di tangan guru. Sebab, sosok guru memiliki
peranan yang strategis dalam ”mengukir” peserta didik menjadi pandai, cerdas, terampil, bermoral dan berpengetahuan luas.
Guru juga dianggap sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan siswa. Menurut Rugaiyah 2011:6 menyatakan sebagai berikut.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas untuk mendidik , mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal pendidikan dasar dan pendidikan menegah.
Eksistensi guru menjadi bagian inheren yang tidak dapat dipisahkan dari satu kesatuan interaksi pedagogis dalam sistem pengelolaan
pengajaran pendidikan sekolah, hal tersebut sejalan dengan cita-cita yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional. Karena itu, sikap profesionalisme
dalam dunia pendidikan sekolah, tidak sekadar dinilai formalitas tetapi harus fungsional dan menjadi prinsip dasar yang melandasai aksi operasionalnya.
Tuntutan demikian ini wajar karena dalam dunia modern, khususnya dalam rangka persaingan global, memerlukan sumber daya manusia yang bermutu
dan selalu melakukan improvisasi diri secara terus menerus. Seorang guru yang baik adalah mereka yang memenuhi
persyaratan kemampuan profesional baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar atau pelatih. Di sinilah letak pentingnya standar mutu profesional
guru untuk menjamin proses belajar mengajar dan hasil belajar yang bermutu. Terkait dengan profesionalisme guru, terutama guru IPS di
Purwakarta, ada beberapa permasalahan yang terjadi, misalnya masih banyak
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
guru yang belum memenuhi kualifikasi lulusan, masih terdapat guru yang mengajar tidak sesuai latar belakang pendidikannya, kurang menyadari adanya
keterpaduan dalam belajar IPS, bahkan masih ada beberapa guru yang belum memahami secara benar teknik dan metode dalam mengajar.
Hal ini penting untuk diteliti untuk mengetahui secara lebih mendalam pengaruh dari motivasi belajar dan kopetensi guru terhadap hasil
belajar siswa. hasil belajar yang rendah merupakan suatu hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan berdampak buruk terhadap
perkembangan sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan menghambat proses pembangunan negara.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian terhadap permasalahan yang telah diuraikan diatas, sehingga judul penelitian adalah
“Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPS Survey Terhadap Siswa SMP Di
Kabupaten Purwakarta”.
B. Perumusan Masalah