Prasarana dan fasilitas yang tersedia di daerah penelitian untuk menjual ikan nila kurang baik karna jalan yang dilalui untuk memasarkan hasil keramba banyak
yang rusak sehingga kendaraan yang akan menuju ke daerah penelitian atau berangkat dari daerah penelitian memakan waktu yang lama. Namun fasilitas-
fasilitas yang mendukung kegiatan penduduk setempat sudah cukup memadai seperti kesehatan, rumah ibadat, balai desa, dan fasilitas pendidikan meskipun
yang ada hanya fasiltas pendidikan TK, SD, dan SLTP. Jumlah tenaga kerja yang tersedia di daerah ini sangat banyak. Dengan demikian
tidak sulit bagi petani keramba ikan untuk mencari petani lain untuk digunakan sebagai tenaga kerjanya.
Campur tangan pemerintah sangat minim di daerah penelitian dalam pemasaran ikan nila.Tidak adanya retribusi PBB dari petani menyebabkan kurangnya
perhatian dari pemerintah untuk mengelola KJA tersebut.Modal untuk pembudidayaan ikan di dalam KJA ini merupakan biaya petani itu sendiri.Sangat
jarang petani meminjamnya ke bank atau lembaga keuangan lainnya.
5.2. Total Biaya Usaha Keramba Jaring Apung KJA Ikan Nila dan Ikan Campuran
Total biaya produksi dalam usaha KJA ikan nila dan campuran merupakan jumlah
seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani sampel selama proses produksi. Biaya – biaya tersebut mencakup biaya penggunaan saprodi bibit, pakan, dan bahan
bakar, perawatan perahu motor, biaya penyusutan peralatan, dan upah tenaga kerja.
Universitas Sumatera Utara
Untuk usaha KJA ikan nila, ukuran bibit yang digunakan 3-4 inch, dimana harga bibit antara Rp 450,-
s d
Tenaga kerja yang dimasukkan ke dalam biaya terdiri dari Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK dan Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK dengan upah tenaga
kerja sebesar Rp 1.500.000,-bulan.Di daerah penelitian baik TKDK maupun TKLK bekerja mulai dari pukul 08.00-12.00 dan dilanjutin lagi pukul 15.00-
19.00.Tenaga kerja yang digunakan dalam usaha KJA ialah pada saat pembongkaran pakan pengangkutan pakan dari mobil ke keramba atau ke
gudang, menabur bibit, pemeliharaan, dan panen. Rp 500,- per ekor. Jenis pakan yang digunakan ada dua
jenis, yakni yang pertama adalah pakan terapung mencakup comfed spla 12, sinta, dan cargil.Kedua adalah pakan tenggelam mencakup 888, comfed spla 12, dan
cargil, dimana pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari yakni pagi, siang, dan sore hari. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah jala, gayung,
keranjang, dan perahu motor. Namun ada juga petani yang tidak memiliki perahu motor karna keterbatasan modal. Petani tersebut cukup menumpang kepada petani
yang memiliki perahu motor agar diantar ke KJA yang dia miliki tanpa memberi imbalan.
Untuk usaha KJA ikan campuran, ukuran bibit yang digunakan baik bibit ikan nila maupun bibit ikan mas ialah 3-4 inch, dimana harga bibit ikan nila sekitar Rp
450,-
s d
Rp 500,- per ekor sedangkan untuk bibit ikan mas harganya Rp 550,-
s d
Rp 600,- per ekor. Jenis pakan yang digunakan ada dua jenis, yakni yang pertama adalah pakan terapung mencakup 888, comfed spla 12, dan cargil.Kedua adalah
pakan tenggelam mencakup 888, comfed spla 12, dan cargil, dimana pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari yakni pagi, siang, dan sore hari. Peralatan yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan selama proses produksi adalah jala, gayung, keranjang, dan perahu motor. Namun ada juga petani yang tidak memiliki perahu motor karna
keterbatasan modal. Petani tersebut cukup menumpang kepada petani yang memiliki perahu motor agar diantar ke KJA yang dia miliki tanpa memberi
imbalan. Sama seperti usaha KJA ikan nila, tenaga kerja yang dimasukkan ke dalam biaya
terdiri dari Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK dan Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK dengan upah tenaga kerja sebesar Rp 1.500.000,-bulan.Di
daerah penelitian baik TKDK maupun TKLK bekerja mulai dari pukul 08.00- 12.00 dan dilanjutin lagi pukul 15.00-19.00.Tenaga kerja yang digunakan dalam
usaha KJA ialah pada saat pembongkaran pakan, menabur bibit, pemeliharaan, dan panen.
Adapun total biaya produksi rata-rata yang digunakan petani sampel dalam usaha KJA ikan nila dan usaha KJA ikan campuran dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 12.Total Biaya Produksi Rata-Rata Per KJA Ikan Nila dan Per KJA Ikan Campuran Selama Satu Periode Panen Tahun 2014 Di Zona
Bandar Saribu, Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horisan, Kabupaten Simalungun
Jenis Biaya Produksi
Rata-Rata Biaya Produksi Usaha KJA Ikan Nila
Rata-Rata Biaya Produksi Usaha KJA Ikan Campuran
Rata-Rata Biaya Rp
Komposisi Rata-Rata
Biaya Rp Komposisi
Sarana Produksi a. Bibit
4.717.391 14,22
5.166.667 13,04
b. Pakan 26.771.087
80,7 32.347.000
81,66 c. Bahan
Bakar 225.391
0,68 499.200
1,26 Perawatan
Perahu Motor 122.087
0,37 270.400
0,68 Penyusutan
408.739 1,23
587.000 1,48
Universitas Sumatera Utara
Tenaga Kerja 928.232
2,79 742.762
1,88
Jumlah 33.173.019
100 39.613.029
100
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 19 dan 20 Tabel 12 menunjukkan bahwa biaya usaha KJA ikan campuran lebih besar
daripada usaha KJA ikan nila. Jenis usaha KJA ikan nila memiliki rata-rata biaya produksi petani sampel selama satu periode panen tahun 2014 adalah sebesar Rp.
33.173.019 dengan biaya terbesar terdapat pada biaya pakan yaitu 80,7 dari total biaya produksi. Sedangkan rata-rata biaya produksi usaha KJA ikan
campuran dengan rata-rata biaya produksi petani sampel selama satu periode panen tahun 2014 adalah sebesar Rp 39.613.029 dengan biaya terbesar pada biaya
pakan yaitu 81,66 dari total biaya produksi.
Perbedaan Total Biaya Usaha Keramba Jaring Apung KJA Ikan Nila dan Ikan Campuran
Hasil analisis uji beda rata-rata pendapatan usaha KJA ikan nilda dan ikan campuran dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 13.Hasil Analisis Perbedaan Total Biaya Rata-Rata Usaha Keramba Jaring Apung KJA Ikan Nila dan Ikan Campuran di Zona
Bandar Saribu, Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horisan, Kabupaten Simalungun.
Uraian Usaha KJA Ikan Nila
Usaha KJA Ikan Campuran Total Biaya
33.173.019 39.613.029
Sig-t 0,001
α 0,05
Keterangan Sig-t
≤ 0,05 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 21
Tabel 13 menunjukkan bahwa bahwa total biaya usaha KJA ikan nila dan ikan campuran memiliki nilai signifikansi t-hitung sebesar 0,002
≤ 0,05, dimana H
o
ditolak dan H
1
diterima sehingga kesimpulannya adalah ada perbedaan total biaya usaha KJA ikan nila dengan usaha KJA ikan campuran dapat diterima secara
nyata.
Universitas Sumatera Utara
Adapun penyebab perbedaan total biaya antara ikan nila dan ikan campuran adalah harga bibit ikan mas pada KJA ikan campuran lebih tinggi daripada harga
bibit ikan nila pada KJA ikan nila serta biaya transportasi pada petani ikan campuran lebih besar daripada biaya transportasi pada petani ikan nila.
5.3 Penerimaan Usaha Keramba Jaring Apung KJA Ikan Nila dan Ikan Campuran