DENGAN PENAMBAHAN DAUN BAMBU EMB DAN EM-4

PEMANFAATAN KULIT BUAH PISANG Musa pa radisiaca

L. DENGAN PENAMBAHAN DAUN BAMBU EMB DAN EM-4

SEBAGAI PUPUK CAIR NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Disusun Oleh: ENDANG SRININGSIH A 420100173 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 PEMANFAATAN KULIT BUAH PISANG Musa pa radisiaca

L. DENGAN PENAMBAHAN DAUN BAMBU EMB DAN EM-4

SEBAGAI PUPUK CAIR Endang Sriningsih, A 420100173, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 8 halaman. ABSTRAK Limbah atau sampah kulit pisang yang dibia rka n menumpuk dapat menimbulkan pencema ran, sebenarnya pada limbah kulit pisang mengandung unsur N, P, K dan kadar air yang tinggi yang dapat dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kandungan N, P, K pupuk cair kulit buah pisang Musa paradisiaca L. dengan penambahan EMB dan EM-4. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Greenhouse Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universita s Muhammadiyah Surakarta. Pada bulan Februari 2014. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak LengkapRAL menggunakan dua faktor perlakuan, yakni faktor I Jenis Bioaktivator yang terdiri dari EMB dan EM-4 dan faktor II Konsentra si pemberian bioaktivator yang terdiri dari 75ml, 100ml dan 125ml. Analisis yang dilakukan yaitu uji kandungan N, P, K. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan daun bambu EMB dan EM- 4 dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kandungan N, P, K pupuk cair. Kandungan N, P, K paling tinggi dengan penggunaan EM-4 dengan konsentrasi 125ml, yaitu kandungan N sebanyak 0,17, kandungan P sebanyak 106,53ppm, kandungan K sebanyak 1686,60ppm. Kata kunci : Kulit pisang, EMB, EM-4, pupuk cair organik.

A. PENDAHULUAN

Kulit pisang yang saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk mengurangi permasalahan sampah yang menumpuk yang dapat menyebabkan pencemaran. Selama ini kompos yang dihasilkan dari limbah padat sangat banyak, padahal pupuk cair lebih praktis digunakan, proses pembuatanya relative mudah, dan biaya pembuatan yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar Hadisuwito, 2007. Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus dari sampah organik yaitu bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buahan atau sayur-sayuran. Bahan ini kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organik maka proses penguraian bakteri akan semakin lama Purwendro, 2006. Kulit pisang yang selama ini kurang dimanfaatkan sebenarnya memiliki kandungan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, salah satunya dapat dijadikan pupuk cair. Kulit Pisang mengandung unsure P, K, Ca, Mg, Na, Zn masing-masing berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berdampak pada jumlah produksi yang maksimal Soeryoko hery, 2011. Penelitian Hanum 2012 diperoleh hasil kadar air pektin yang dihasilkan kulit buah pisang berkisar 9,52-11,88. Batas maksimum nilai kadar air yang diizinkan yaitu 12. Daun bambu yang selama ini kurang dimanfaatkan ternyata memiliki kandungan zat aktif, yakni flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikroelemen, fosfor, kalium Purwono, 2007, serta Aspergillus yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk baik pupuk padat ataupun pupuk cair. Penelitian Ratri 2011, diperoleh hasil bahwa kapang Aspergillus yang terdapat didaun bambu memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai Effective Microorganism Bamboo EMB. EMB dapat dimanfaatkan sebagai bioaktivator untuk membantu fermentasi pupuk. Bioaktivator lainnya yaitu

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa textilia )Menjadi Selai Sebagai Isian Roti Serta Daya Terima dan Kandungan Zat Gizinya

14 146 98

Induksi Tunas Pisang Barangan (Musa acuminata L.) Asal Nias Utara Melalui Kultur Jaringan Dengan Pemberian 2,4-D Dan Kinetin

6 75 58

Adaptabilitas Pisang Barangan (Musa acuminata L.) Pada Berbagai Jenis Media Aklimatisasi Dan Tingkat Salinitas

0 25 84

Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca) Terhadap Daya Terima Kue Donat

29 178 110

Studi Pemakaian Tepung Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) sebagai Anti-aging Dalam Sediaan Masker

6 108 86

PEMANFAATAN TEPUNG KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN GLISEROL SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang (Musa paradisiaca) Dengan Variasi Penambahan Gliserol Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Bioplastik Ramah Ling

0 3 18

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN DASAR Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Cuka Organik Dengan Penambahan Acetobacter aceti Dengan Konsentrasi Yang Berbeda

0 1 15

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN DASAR Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Cuka Organik Dengan Penambahan Acetobacter aceti Dengan Konsentrasi Yang Berbed

0 1 10

Pemanfaatan Kulit Buah Pisang (Daun Bambu ( Pemanfaatan Kulit Buah Pisang (Musa paradisiaca L.) Dengan Penambahan Daun Bambu (Emb) Dan Em-4 Sebagai Pupuk Cair.

0 2 14

PENDAHULUAN Pemanfaatan Kulit Buah Pisang (Musa paradisiaca L.) Dengan Penambahan Daun Bambu (Emb) Dan Em-4 Sebagai Pupuk Cair.

0 1 5