4.2.4. Uji Autokorelasi
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson menunjukkan angka 1,863. Nilai dl dan du didapat dengan melihat Tabel Durbin Watson dengan n =
25 dan k = 4. Nilai dl sebesar 0,94 dan nilai du sebesar 1,65. Oleh karena nilai DW 1,863 lebih besar dari batas atas du 1,65 dan kurang dari 4 - 1,65 dU DW
≤ 4 – dU atau 1,65 1,863
≤ 2,35 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
4.3. Uji Hipotesis
4.3.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi yang dapat lihat dari nilai R Square. Untuk mengetahui perkembangan
investasi KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara yang disebabkan beberapa oleh beberapa faktor antara lain yaitu PDRB, pengeluaran pemerintah dan nilai ekspor
dapat dilihat melalui besarnya koefisien determinasi.
Tabel 4.4. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 .887a
.787 .744
382.60362 a Predictors: Constant, Suku Bunga Bank, Nilai Ekspor, PDRB, Pengeluaran Pemerintah
Dari perhitungan nilai R Square adalah 0,787. Hal ini berarti 78,7 persen perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh keempat
variabel independen di atas, sedangkan sisanya yaitu 21,3 persen dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Hasil Uji Simultan Uji F
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependent.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil Uji Simultan
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
10814831.630 4
2703707.907 18.470
.000a Residual
2927710.673 20
146385.534 Total
13742542.303 24
a Predictors: Constant, Suku Bunga Bank, Nilai Ekspor, PDRB, Pengeluaran Pemerintah b Dependent Variable: Investasi
Uji Statistik secara serentak ditunjukkan oleh perbandingan nilai F hitung dengan F tabel. Nilai F tabel dengan df = k-1, n-k, dengan derajat kepercayaan
sebesar 95 persen, adalah F0,05, 4, 20 sebesar 2,87. Pada Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa pada persamaan, F hitung 18,470 adalah jauh lebih besar dari pada F tabelnya.
Ini berarti bahwa ketiga variabel independen signifikan dalam menjelaskan perkembangan Provinsi Sumatera Utara.
Hasil Uji Parsial Uji-t
Pada uji statistik secara parsial dengan nilai t kritis critical value pada df =n- k, dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variable independen termasuk
konstanta. Untuk menguji koefisian regresi parsial secara individu dari masing-masing variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Hasil Analisis Koefisien Regresi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-525.078 297.490
-1.765 .093
PDRB .017
.005 .824
3.124 .005
Pengeluaran Pemerintah .813
.335 .999
2.424 .025
Nilai Ekspor .418
.108 1.101
3.878 .001
Suku Bunga Bank 4.404
13.785 .035
.319 .753
a Dependent Variable: Investasi
a. Pengaruh PDRB terhadap Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera
Utara Tahun 1985-2009 Hipotesis yang diajukan adalah:
H0 ≠ β ≠ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara PDRB terhadap
perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara H1
= β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara PDRB terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara
Dari hasil regresi diperoleh nilai t hitung untuk nilai PDRB sebesar 3,124 dan pada t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 95
α = 5, df = 20 diperoleh 2,086 . Terlihat bahwa t hitung lebih besar dari t kritis atas, maka H0 ditolak yang
berarti bahwa PDRB berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil
perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0,005 atau probabilitas di bawah 0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa nilai PDRB benar-benar berpengaruh secara
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara periode tahun 1985-2009.
b. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 1985-2009
Hipotesis yang diajukan adalah: H0
≠ β ≠ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengeluaran pemerintah terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara
H1 = β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengeluaran pemerintah terhadap
perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara Dari hasil regresi diperoleh nilai t hitung untuk nilai pengeluaran pemerintah
sebesar 2,424 dan pada t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 95 α = 5, df =
20 diperoleh 2,086. Terlihat bahwa t hitung lebih besar dari t kritis atas, maka H0 ditolak yang berarti bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh secara signifikan
terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka
H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0,025 atau probabilitas di bawah
0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa nilai pengeluaran pemerintah benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi kabupatenkota
Provinsi Sumatera Utara periode tahun 1985-2009. Pengeluaran pemerintah dalam pembangunan Provinsi Sumatera Utara akan memberikan pengaruh positif terhadap
perkembangan investasi, hal ini disebabkan pembangunan membutuhkan modal yang
Universitas Sumatera Utara
cukup besar dan kemampuan pemerintah Provinsi Sumatera Utara terbatas sehingga membutuhkan investasi, baik yang bersumber dari PMA maupun PMDN.
c. Pengaruh Nilai Ekspor terhadap Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 1985-2009
Hipotesis yang diajukan adalah: H0
≠ β ≠ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai ekspor terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara
H1 = β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai ekspor terhadap
perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara Dari hasil regresi diperoleh nilai t hitung untuk nilai ekspor sebesar 3,878 dan
pada t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 95 α = 5, df = 20 diperoleh
2,086. Terlihat bahwa t hitung lebih besar dari t kritis atas, maka H0 ditolak yang berarti bahwa nilai ekspor berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan
investasi Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka
H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0,001 atau probabilitas di bawah
0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa nilai ekspor benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara periode tahun
1985-2009. Nilai ekspor yang meningkat merupakan suatu nilai tambah bagi produk unggulan di Provinsi Sumatera Utara, kondisi ini dapat menyebabkan investor untuk
menginvestasikan modalnya pada produk unggulan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengaruh Suku Bunga Bank terhadap Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 1985-2009
Hipotesis yang diajukan adalah: H0
≠ β ≠ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Suku Bunga Bank terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara
H1 = β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Suku Bunga Bank terhadap
perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara Dari hasil regresi diperoleh nilai t hitung untuk nilai ekspor sebesar 0,319 dan
pada t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 95 α = 5, df = 20 diperoleh
2,086. Terlihat bahwa t hitung lebih kecil dari t kritis atas, maka H0 ditoerima yang berarti bahwa Suku Bunga Bank tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka
H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0,001 atau probabilitas di bawah
0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa Suku Bunga Bank benar-benar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera
Utara periode tahun 1985-2009. Dari uraian di atas maka dengan demikian dapat disusun persamaan regresi
berganda sebagai berikut :
INV = -525,078 + 0,017 PR + 0,813 PP + 0,418 NE + 4,404 SB
Universitas Sumatera Utara
Model persamaan regresi berganda tersebut bermakna: 1. Nilai konstanta sebesar -525,078 artinya apabila variable independen PDRB,
pengeluaran pemerintah, nilai ekspr dan suku bunga Bank dianggap konstan, maka perkembangan investasi sebesar Rp. -525,078 milyar.
2. Variabel PDRB berpengaruh positif terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara dengan nilai koefisien sebesar 0,017, artinya setiap penambahan
Rp 1 milyar variable PDRB akan menaikkan perkembangan investasi sebesar Rp. 0,017 milyar.
3. Variabel pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara dengan nilai koefisien sebesar 0,813, artinya
setiap penambahan Rp 1 milyar variable pengeluaran pemerintah akan menaikkan perkembangan investasi sebesar Rp. 0,813 milyar.
4. Variabel nilai ekspor berpengaruh positif terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara dengan nilai koefisien sebesar 0,418, artinya setiap
penambahan 1000 US variable nilai ekspor akan menaikkan perkembangan investasi sebesar 418 US.
5. Variabel suku bunga Bank berpengaruh positif terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara dengan nilai koefisien sebesar 4,404, artinya setiap
penambahan 1 variabel suku bunga Bank akan menaikkan perkembangan investasi sebesar Rp. 4,404 milyar.
Universitas Sumatera Utara
4.4. Pembahasan