Sistem Pembiayaan Murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil

B. Sistem Pembiayaan Murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil

Sistem pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut:

1. Syarat Pengajuan Permohonan Pembiayaan

Pengajuan permohonan pembiayaan pada KJKS BMT Insan Kamil mempunyai beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah atau calon debitur. Syarat-syarat tersebut adalah:

a. Menjadi anggota KJKS BMT Insan Kamil.

c. Menyerahkan fotocopy:

1) KTP yang bersangkutan

2) KTP suami/istri

3) Kartu Keluarga/Surat Nikah

4) Rekening PLN/PDAM/PBB

5) Surat-surat agunan/jaminan

6) KTP pemilik agunan/jaminan

7) Surat gaji dari bendahara (bagi pegawai)

d. Menyerahkan jaminan pengajuan pembiayaan yang dapat berupa:

1) BPKB disertai gesekan nomor rangka dan mesin.

2) Sertifikat kepemilikan.

3) Apabila jaminan adalah milik orang lain harus disertai surat

kuasa dari pihak pemiliknya.

e. Menyerahkan denah rumah dan tempat usaha lengkap dengan alamatnya.

2. Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Pelayanan Pembiayaan

Fungsi pelayanan pembiayaan dilaksanakan oleh bagian marketing yang bertanggung jawab melayani calon debitur dengan Fungsi pelayanan pembiayaan dilaksanakan oleh bagian marketing yang bertanggung jawab melayani calon debitur dengan

b. Fungsi Operasional

Fungsi operasional dilaksanakan oleh bagian marketing yang bertanggung jawab untuk melakukan survey lapangan dengan tujuan untuk menguji kebenaran data yang tertulis dalam formulir permohonan pembiayaan dengan kondisi di lapangan. Selain itu, fungsi ini juga bertanggung jawab memberikan masukan mengenai usaha calon debitur kepada manajer untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pemberian keputusan pembiayaan.

c. Fungsi Penganalisis

Fungsi penganalisis dilaksanakan oleh manajer yang bertanggung jawab untuk mengadakan analisis pembiayaan berdasarkan formulir hasil survey yang diisi oleh fungsi operasional. Analisis yang dilakukan oleh fungsi penganalisis harus mengacu pada tiga faktor utama yaitu faktor internal, faktor koternal, dan faktor eksternal.

d. Fungsi Pemberi Keputusan

Fungsi pemberi keputusan dilaksanakan oleh manajer yang bertanggung jawab untuk memberi keputusan atas permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon debitur. Keputusan ini diambil berdasarkan analisis dan hasil survey yang telah dilakukan oleh Fungsi pemberi keputusan dilaksanakan oleh manajer yang bertanggung jawab untuk memberi keputusan atas permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon debitur. Keputusan ini diambil berdasarkan analisis dan hasil survey yang telah dilakukan oleh

e. Fungsi Administrasi Pembiayaan

Fungsi administrasi pembiayaan dilaksanakan oleh bagian marketing yang bertanggung jawab melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan administrasi pembiayaan. Kegiatan administrasi pembiayaan ini terdiri dari membuat akad pembiayaan, bukti realisasi pembiayaan, surat tanda terima jaminan dan surat- surat yang berhubungan dengan administrasi pembiayaan.

f. Fungsi Keuangan

Fungsi keuangan dilaksanakan oleh bagian teller yang bertanggung jawab untuk menerima pembayaran dari biaya administrasi pembiayaan dan menyerahkan dana pembiayaan kepada debitur berdasarkan slip realisasi pembiayaan dan bukti realisasi pembiayaan yang telah diotorisasi oleh manajer.

g. Fungsi Akuntansi

Fungsi Akuntansi dilaksanakan oleh bagian akuntansi yang bertanggung jawab untuk mencatat semua transaksi ke dalam jurnal, buku besar, dan buku pembantu yang berasal dari dokumen- dokumen pembiayaan yang diterima dari bagian teller serta mengarsipkan dokumen tersebut.

3. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:

a. Formulir Permohonan Pembiayaan (FPP)

Formulir permohonan pembiayaan merupakan dokumen pertama yang digunakan dalam prosedur pembiayaan pada KJKS BMT Insan Kamil. Formulir ini berisi data calon debitur, data usaha, rencana penggunaan dana, serta data keuangan calon debitur. Dokumen ini diisi oleh calon debitur pada saat konsultasi dengan marketing dan akan diserahkan kepada manajer untuk menentukan kelayakan survey yang akan dilaksanakan oleh marketing.

b. Dokumen Syarat Pembiayaan (DSP)

Dokumen Syarat Pembiayaan merupakan sekumpulan syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh calon debitur pada saat pengajuan pembiayaan. Dokumen ini antara lain fotocopy KTP, fotocopy KK, fotocopy jaminan, rekening listrik/telepon, serta denah rumah.

c. Formulir Hasil Survey (FHS)

Formulir hasil survey merupakan dokumen yang harus diisi oleh bagian marketing pada saat melakukan kunjungan (survey) lapangan. Dokumen ini berisi hasil wawancara mengenai kemampuan, kepribadian, dan kapasitas usaha sebagai dasar analisa Formulir hasil survey merupakan dokumen yang harus diisi oleh bagian marketing pada saat melakukan kunjungan (survey) lapangan. Dokumen ini berisi hasil wawancara mengenai kemampuan, kepribadian, dan kapasitas usaha sebagai dasar analisa

d. Akad Pembiayaan (AP)

Akad pembiayaan merupakan dokumen yang berisi perjanjian pembiayaan antara pihak BMT sebagai kreditur dengan nasabah sebagai debitur. Dalam dokumen ini dijelaskan secara rinci mengenai jumlah dana pembiayaan, margin yang disepakati, jangka waktu angsuran, jaminan yang diberikan, serta biaya administrasi yang harus dibayarkan oleh calon debitur. Formulir ini dibuat oleh bagian marketing dan ditandatangani oleh debitur, manajer, serta dua orang saksi.

e. Slip Realisasi Pembiayaan (SRP)

Slip realisasi pembiayaan merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam transaksi penerimaan biaya administrasi pembiayaan, biaya materai, dan biaya lain-lain. Dokumen ini dibuat rangkap dua yaitu:

a) Slip lembar pertama berwarna putih diserahkan kepada debitur

sebagai bukti pembayaran biaya administrasi.

b) Slip lembar kedua berwarna hijau diserahkan kepada bagian teller sebagai bukti pencatatan pada buku kas harian. Setelah bagian teller selesai mencatat, dokumen ini diserahkan kepada bagian akuntansi untuk pencatatan ke dalam jurnal, buku besar, serta buku pembantu.

Bukti realisasi pembiayaan merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam transaksi pembayaran oleh bagian teller. Dokumen ini dibuat 1 lembar yang diserahkan kepada bagian teller sebagai dasar pencatatan pada buku kas harian. Setelah selesai pencatatan oleh bagian teller, dokumen ini diserahkan kepada bagian akuntansi untuk pencatatan ke dalam jurnal, buku besar, dan buku pembantu.

g. Surat Persetujuan Pembiayaan (SPtP)

Surat persetujuan pembiayaan merupakan dokumen yang dibuat oleh manajer sebagai dasar persetujuan dari pembiayaan yang diajukan. Dokumen ini sebagai dasar mutlak untuk realisasi pembiayaan yang akan diserahkan kepada debitur. Jadi, tanpa adanya dokumen ini dari yang berwenang maka pembiayaan tersebut tidak boleh dilakukan.

h. Surat Penolakan Pembiayaan (SPlP)

Surat penolakan pembiayaan merupakan dokumen yang dibuat oleh manajer sebagai dasar penolakan pembiayaan yang diajukan yang akan diserahkan kepada debitur.

i. Surat Tanda Terima Jaminan (STTJ) Surat tanda terima jaminan merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian marketing untuk merekam transaksi peristiwa penerimaan jaminan dan pengambilan jaminan oleh debitur.

pada saat akad pembiayaan.

4. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:

a. Kartu Angsuran Pembiayaan

Catatan akuntansi ini akan diserahkan kepada debitur digunakan untuk mencatat jumlah angsuran pokok dan margin yang telah dibayar oleh debitur.

b. Buku Anggota Pembiayaan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat identitas debitur yang telah disetujui oleh manajer setelah dilakukan proses akad pembiayaan.

c. Buku Kas Harian

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh bagian teller berdasarkan slip realisasi pembiayaan dan bukti realisasi pembiayaan.

d. Buku Penerimaan Agunan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat jaminan yang telah diterima oleh bagian marketing dan digunakan untuk pencatatan pengambilan jaminan debitur.

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dari bagian teller sebagai dasar untuk melakukan posting ke dalam buku besar dan buku pembantu.

f. Buku Besar

Catatan akuntansi ini digunakan oleh bagian akuntansi untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

g. Buku Pembantu

Catatan akuntansi ini digunakan untuk merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dari transaksi pembiayaan murabahah dalam buku besar.

5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:

a. Prosedur Permohonan Pembiayaan

Penjelasan mengenai prosedur pengajuan pembiayaan dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut:

1) Bagian Marketing melayani calon debitur dengan menerangkan prosedur, cara, dan syarat-syarat dalam mengajukan pembiayaan pada KJKS BMT Insan Kamil.

melengkapi dan menyerahkan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai syarat administrasi dalam pengajuan pembiayaan kepada bagian marketing.

3) Bagian marketing menerima dan memeriksa dokumen yang diserahkan oleh debitur yaitu formulir permohonan pembiayaan dan dokumen syarat pembiayaan.

4) Kemudian dokumen tersebut diserahkan kepada manajer untuk dievaluasi dan ditentukan apakah layak untuk dilakukan survey atau tidak.

5) Manajer menyerahkan formulir permohonan pembiayaan dan dokumen syarat pembiayaan kepada bagian marketing sebagai bentuk penugasan dalam melakukan survey lapangan kepada calon debitur.

b. Prosedur Pemberian Keputusan

Penjelasan mengenai prosedur pemberian keputusan pada pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:

1) Bagian marketing menerima dokumen tersebut dari manajer, kemudian melakukan survey kepada calon debitur. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk menguji kebenaran data yang tertulis pada formulir permohonan pembiayaan dengan keadaan di lapangan.

hasil survey. Kemudian formulir permohonan pembiayaan, dokumen syarat pembiayaan, dan formulir hasil survey tersebut diserahkan kepada manajer untuk dilakukan analisis pembiayaan.

3) Manajer menerima dokumen tersebut dari bagian marketing, kemudian melakukan analisis pada pembiayaan tersebut. Analisis pembiayaan yang dilakukan harus mengacu pada tiga faktor utama yaitu faktor internal, faktor koternal, dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu mengacu pada tingkat kemampuan keuangan BMT. Faktor koternal yaitu mengacu pada akhlak atau karakter nasabah, agunan yang diberikan, kapasitas usaha, prospek usaha, kemampuan keuangan peminjam, beban keuangan yang sedang ditanggung peminjam, dan riwayat/catatan tentang hutang-hutang yang telah dilakukan. Faktor eksternal yaitu mengacu pada trend/kecenderungan pasar tentang perubahan harga.

4) Setelah dilakukan analisis, manajer mengambil keputusan atas pengajuan pembiayaan tersebut. Dalam pengambilan keputusan manajer juga mempertimbangkan masukan dari bagian marketing . Jika pengajuan tersebut disetujui maka manajer membuat surat persetujuan pembiayaan sebagai dasar realisasi pembiayaan yang akan diserahkan kepada debitur. Apabila tidak 4) Setelah dilakukan analisis, manajer mengambil keputusan atas pengajuan pembiayaan tersebut. Dalam pengambilan keputusan manajer juga mempertimbangkan masukan dari bagian marketing . Jika pengajuan tersebut disetujui maka manajer membuat surat persetujuan pembiayaan sebagai dasar realisasi pembiayaan yang akan diserahkan kepada debitur. Apabila tidak

5) Manajer mengarsipkan formulir hasil survey, kemudian menyerahkan dokumen syarat pembiayaan, formulir permohonan pembiayaan kepada bagian marketing untuk pembuatan dokumen administrasi pembiayaan.

6) Calon debitur datang kemudian menyerahkan jaminan kepada

bagian marketing.

7) Selanjutnya bagian marketing menerima jaminan pembiayaan, lalu membuat akad pembiayaan, bukti realisasi pembiayaan, kartu angsuran pembiayaan, serta surat tanda terima jaminan.

8) Bagian marketing mencatat surat tanda terima jaminan sebagai dasar pengambilan jaminan pembiayaan pada buku penerimaan agunan.

9) Dokumen syarat pembiayaan, formulir permohonan pembiayaan, akad pembiayaan, bukti realisasi pembiayaan, kartu angsuran pembiayaan, serta surat tanda terima jaminan diserahkan kepada manajer untuk proses akad pembiayaan.

c. Prosedur Akad Pembiayaan

Penjelasan mengenai prosedur akad pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:

1) Manajer menerima dokumen syarat pembiayaan, formulir permohonan pembiayaan, akad pembiayaan, bukti realisasi 1) Manajer menerima dokumen syarat pembiayaan, formulir permohonan pembiayaan, akad pembiayaan, bukti realisasi

2) Manajer memimpin pengakadan dengan membacakan isi pokok akad pembiayaan yang meliputi besarnya pembiayaan, jangka waktu pengembalian, cara pengembalian, besarnya angsuran pokok, biaya administrasi, besarnya margin, dan konsekuensi apabila tidak lancar dalam pembayarannya.

3) Apabila kedua belah pihak sudah sepakat dan tidak ada lagi yang keberatan maka debitur menandatangani dokumen- dokumen tersebut.

4) Manajer melakukan otorisasi terhadap dokumen tersebut dan membubuhkan stempel KJKS BMT Insan Kamil pada dokumen tersebut.

5) Manajer menyerahkan dokumen syarat pembiayaan dan formulir permohonan pembiayaan kepada bagian teller. Kartu angsuran pembiayaan dan surat tanda terima jaminan diserahkan kepada debitur sebagai bukti pencatatan pembayaran angsuran dan pengambilan jaminan.

6) Manajer mencatat akad pembiayaan pada buku anggota pembiayaan, kemudian formulir permohonan pembiayaan, dokumen syarat pembiayaan, akad pembiayaan, dan bukti realisasi pembiayaan diserahkan kepada bagian teller.

Penjelasan mengenai prosedur pencairan dana pembiayaan adalah sebagai berikut:

1) Bagian teller menerima dokumen-dokumen pembiayaan yang diserahkan oleh manajer. Kemudian melakukan input data pembiayaan debitur ke dalam komputer.

2) Bagian teller menghitung dana yang dicairkan berdasarkan jumlah nominal yang tercantum pada dokumen tersebut. Dalam KJKS BMT Insan Kamil, debitur menerima dana pembiayaan setelah dikurangi dengan biaya administrasi yang dikenakan. Jadi, bagian teller langsung memotong dana pembiayaan yang seharusnya diterima oleh debitur untuk biaya administrasi. Kemudian bagian teller membuatkan slip realisasi pembiayaan sebagai bukti penerimaan biaya administrasi yang telah dibayarkan debitur.

3) Selanjutnya bagian teller membubuhkan tanda tangan dan memberikan stempel setelah ditandatangani debitur.

4) Bagian teller menyerahkan silp realisasi pembiayaan lembar1 kepada debitur bersamaan dengan uang dan mencatat bukti realisasi pembiayaan dan slip realisasi pembiayaan lembar 2 ke dalam buku kas harian.

5) Setelah semua proses pencatatan yang dilakukan oleh bagian teller selesai, kemudian dokumen-dokumen tersebut diserahkan 5) Setelah semua proses pencatatan yang dilakukan oleh bagian teller selesai, kemudian dokumen-dokumen tersebut diserahkan

e. Prosedur Pencatatan Akuntansi

Penjelasan mengenai prosedur pencatatan akuntansi pada pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:

1) Bagian akuntansi menerima dokumen syarat pembiayaan, formulir permohonan pembiayaan, akad pembiayaan, slip realisasi pembiayaan lembar 2, dan bukti realisasi pembiayaan dari bagian teller.

2) Dokumen syarat pembiayaan, formulir permohonan pembiayaan, dan akad pembiayaan dimasukkan dalam satu map dan diarsipkan secara permanen berdasarkan tanggal pencairan.

3) Bagian akuntansi mencatat transaksi slip realisasi pembiayaan lembar 2 dan bukti realisasi pembiayaan ke dalam jurnal, kemudian di-posting ke dalam buku besar dan buku pembantu. Kemudian diarsipkan secara permanen berdasarkan tanggal transaksinya.

6. Bagan Alir Dokumen Pembiayaan Murabahah

Untuk menggambarkan lebih jelas jaringan prosedur pembiayaan murabahah dapat digunakan bagan alir atau flowchart. Bagan alir tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini:

Calon debitur mengisi FPP dan menyerahkan DSP

Keterangan: DSP

: Dokumen Syarat Pembiayaan FPP

: Formulir Permohonan Pembiayaan FHS

: Formulir Hasil Survey

FHS

Gambar 2.2

Bagan Alir Dokumen Sistem Pembiayaan Murabahah Pada KJKS BMT

Insan Kamil

Menerima dan memeriksa FPP & DSP

DSP FPP

Mulai

Melayani calon debitur dan menyerahkan FPP

DSP FPP

Mengisi formulir hasil

survey

Melakukan

survey lapangan

DSP FPP

Calon debitur menyerahkan jaminan

Keterangan: DSP : Dokumen Syarat Pembiayaan FPP : Formulir Permohonan Pembiayaan AP

: Akad Pembiayaan KAP : Kartu Angsuran Pembiayaan STTJ : Surat Tanda Terima Jaminan BRP : Bukti Realisasi Pembiayaan

Buku Penerimaan

jaminan pembiayaan

Membuat akad pembiayaan, bukti realisasi pembiayaan,

surat tanda terima

jaminan, kartu angsuran pembiayaan

KAP

STTJ BRP

AP DSP

FPP

Tidak

Ya

Keterangan: DSP : Dokumen Syarat Pembiayaan FPP : Formulir Permohonan Pembiayaan FHS : Formulir Hasil Survey Diserahkan kepada SPtP : Surat Persetujuan Pembiayaan

debitur

SPlP : Surat Penolakan Pembiayaan

Diserahkan kepada

Mengevaluasi dokumen pembiayaan

Menentukan kelayakan survey

Melakukan

analisa pembiayaan

Melakukan pengambilan

keputusan

Membuat Surat

Persetujuan Pembiayaan

Membuat Surat

Penolakan Pembiayaan

Debitur menandatangani

Keterangan: DSP : Dokumen Syarat Pembiayaan FPP : Formulir Permohonan Pembiayaan AP : Akad Pembiayaan KAP : Kartu Angsuran Pembiayaan

Diserahkan kepada STTJ: Surat Tanda Terima Jaminan

debitur BRP : Bukti Realisasi Pembiayaan

KAP

KAP

STTJ BRP

STTJ BRP

AP DSP FPP

Memimpin pengakadan

Buku Anggota

Pembiayaan

AP DSP

FPP

Bersama

Keterangan: dengan uang BRP : Bukti Realisasi Pembiayaan SRP : Slip Realisasi Pembiayaan AP : Akad Pembiayaan DSP: Dokumen Syarat Pembiayaan

Diserahkan kepada FPP : Formulir Permohonan Pembiayaan

debitur

Menghitung dana yang dicairkan

Membubuhkan

paraf dan

Buku Kas

Menginput data ke dalam komputer

Membuat slip realisasi pembiayaan

Dimasukkan dalam satu map

Keterangan: DSP : Dokumen Syarat Pembiayaan FPP : Formulir PermohonanPembiayaan AP : Akad Pembiayaan BRP : Bukti Realisasi Pembiayaan SRP : Slip Realisasi Pembiayaan

Jurnal Umum

Selesai

Buku Besar

Buku Pembantu Buku Pembantu

secara tegas.

Struktur organisasi merupakan rerangka pembagian tanggung jawab kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Beberapa bentuk pemisahan tanggung jawab pada pembiayaan murabahah di KJKS BMT Insan Kamil:

1) Fungsi keuangan dipisahkan dengan fungsi akuntansi. Fungsi keuangan dalam sistem pembiayaan murabahah yang dipegang oleh bagian teller terpisah dengan fungsi akuntansi yang dipegang oleh bagian akuntansi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekayaan lembaga tersebut dan menjamin ketelitian dan keandalan catatan akuntansi, sehingga tidak membuka kesempatan bagi karyawan untuk melakukan tindakan kecurangan.

2) Proses penyelenggaraan/pelaksanaan pembiayaan murabahah

lebih dari satu fungsi.

Dalam pelaksanaan pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil melalui beberapa tahap dan dilaksanakan oleh beberapa fungsi yaitu fungsi pelayanan pembiayaan, fungsi operasional, fungsi penganalisis, fungsi pemberi keputusan, fungsi administrasi pembiayaan, fungsi keuangan, dan fungsi Dalam pelaksanaan pembiayaan murabahah pada KJKS BMT Insan Kamil melalui beberapa tahap dan dilaksanakan oleh beberapa fungsi yaitu fungsi pelayanan pembiayaan, fungsi operasional, fungsi penganalisis, fungsi pemberi keputusan, fungsi administrasi pembiayaan, fungsi keuangan, dan fungsi

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Dalam melaksanakan transaksi pembiayaan murabahah, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pada KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut:

1) Fungsi operasional yang dilaksanakan oleh bagian marketing berwenang memberikan otorisasi pada formulir hasil survey, sebagai tanda telah dilakukannya survey lapangan yang diserahkan kepada fungsi pemberi keputusan untuk dilakukan analisa dan pengambilan keputusan.

2) Fungsi pemberi keputusan yang dilaksanakan oleh manajer berwenang memberikan otorisasi pada formulir permohonan pembiayaan, akad pembiayaan, dan bukti realisasi pembiayaan. Hal ini diotorisasi sebagai tanda bahwa permohonan pembiayaan telah disetujui, persetujuan pembiayaan telah 2) Fungsi pemberi keputusan yang dilaksanakan oleh manajer berwenang memberikan otorisasi pada formulir permohonan pembiayaan, akad pembiayaan, dan bukti realisasi pembiayaan. Hal ini diotorisasi sebagai tanda bahwa permohonan pembiayaan telah disetujui, persetujuan pembiayaan telah

3) Fungsi keuangan yang dilaksanakan oleh bagian teller berwenang memberikan otorisasi pada slip realisasi pembiayaan, sebagai tanda bahwa telah menerima pembayaran biaya administrasi yang dikenakan oleh debitur.

4) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan atas dokumen sumber yang ditunjang oleh dokumen-dokumen pelengkap yang telah diotorisasi oleh bagian yang berwenang. Pencatatan ini dilakukan oleh bagian akuntansi.

Dalam praktiknya apabila bagian marketing sedang ada kepentingan, belum optimalnya pemberian wewenang untuk menggantikan bagian marketing dalam pembuatan dokumen akad pembiayaan. Sehingga hal ini diatasi oleh bagian lain yang merangkap fungsi administrasi pembiayaan dan sebagai akibatnya yaitu kesalahan dalam menentukan tarif margin dari jumlah pembiayaan yang diajukan.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran arah tanggung jawab setiap fungsi dalam menjalankan suatu sistem yang dibuat untuk kegiatan operasional perusahaan. Suatu sistem dapat berjalan dengan Struktur organisasi merupakan gambaran arah tanggung jawab setiap fungsi dalam menjalankan suatu sistem yang dibuat untuk kegiatan operasional perusahaan. Suatu sistem dapat berjalan dengan

1) Setiap awal dan akhir jam kerja dilakukan pengecekan jumlah kas yang ada dibrankas dengan catatan atas laporan harian kas. Sebelum memulai aktivitas operasionalnya di KJKS BMT Insan Kamil, bagian teller dibantu oleh bagian akuntansi yang berwenang melakukan pengecekan jumlah kas yang ada dibrankas dengan saldo kas dalam catatan buku kas harian. Kegiatan pengecekan ini juga dilakukan pada waktu akhir jam kerja sebelum karyawan pulang. Pengecekan ini juga disaksikan/diawasi oleh manajer.

2) Adanya perputaran jabatan oleh karyawan KJKS BMT Insan

Kamil.

Dalam pelaksanaan kegiatan operasional pembiayaan di KJKS BMT Insan Kamil sudah terdapat perputaran (rolling) jabatan pada setiap karyawannya. Hal ini diharapkan dapat menjaga independensi masing-masing karyawan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara karyawan dapat dihindari.

3) Adanya pemeriksaan mendadak yang dilakukan oleh pengurus

KJKS BMT Insan Kamil.

Pada waktu-waktu tertentu pengurus akan melakukan pemeriksaan mengenai kinerja karyawan yang terdapat di KJKS Pada waktu-waktu tertentu pengurus akan melakukan pemeriksaan mengenai kinerja karyawan yang terdapat di KJKS

4) Adanya pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Hak cuti pada KJKS BMT Insan Kamil diberikan pada karyawan yang mempunyai kepentingan dan acara-acara tertentu, misalnya cuti menikah dan melahirkan. Fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari karyawan yang sedang mengambil cuti diambil alih oleh manajer yang kemudian didelegasikan kepada karyawan yang memiliki kompetensi skill dan relevan sesuai bidang tersebut, sehingga seandainya terjadi kecurangan dapat diungkap oleh karyawan yang menggantikan.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Karyawan di KJKS BMT Insan Kamil mempunyai gelar sarjana dan diploma, meskipun ada juga sebagian kecil yang lulusan SMA maupun SMK. Dengan demikian tingkat kecakapan dan profesionalisme kerjanya telah sesuai dengan mutu pendidikannya. Pada KJKS BMT Insan Kamil, untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan dapat dipercaya menggunakan cara yaitu dengan menyeleksi calon karyawan yang sesuai dengan pekerjaannya. Pendidikan yang disyaratkan minimal Sarjana untuk jabatan manajer, sedangkan untuk bagian lain minimal lulusan SMA maupun d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Karyawan di KJKS BMT Insan Kamil mempunyai gelar sarjana dan diploma, meskipun ada juga sebagian kecil yang lulusan SMA maupun SMK. Dengan demikian tingkat kecakapan dan profesionalisme kerjanya telah sesuai dengan mutu pendidikannya. Pada KJKS BMT Insan Kamil, untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan dapat dipercaya menggunakan cara yaitu dengan menyeleksi calon karyawan yang sesuai dengan pekerjaannya. Pendidikan yang disyaratkan minimal Sarjana untuk jabatan manajer, sedangkan untuk bagian lain minimal lulusan SMA maupun