Perbedaan Agama, Kepercayaan, dan Kebu- dayaan

C. Perbedaan Agama, Kepercayaan, dan Kebu- dayaan

Tujuan pembelajaran Dalam kehidupan di dunia ini, kita pasti memeluk suatu agama. Anda adalah dapat Dengan agama, kehidupan kita akan teratur, baik dalam aspek mendeskripsikan per- jasmaniah maupun rohaniah. Sebagai manusia yang beragama kita bedaan agama, keper- harus menghayati dan mengamalkan ajaran agama kita masing- cayaan, dan kebuda- masing. Oleh karena itu agama dapat dijadikan sebagai landasan, yaan.

72 Antropologi SMA Jilid 2 72 Antropologi SMA Jilid 2

Katholik Sumber: http://images.google.co.id S Gambar 2.3 Seluk beluk yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadat suatu agama tertentu, hanya dipahami secara baik oleh penganutnya.

Agama mengandung tiga inti pokok dasar sebagai berikut.

1. Iman.

Praktik Antropologi

2. Ibadat (liturgi).

(Apresiasi terhadap

3. Keanekaragaman Akhlak.

Agama)

Iman merupakan kekuatan abstrak yang dapat menyatukan dan menggalang persatuan antara anggota masyarakat. Iman Tuliskan perkembang- an agama-agama yang menggerakkan setiap anggota masyarakat untuk beramal, baik ada di Indonesia, be- dalam bentuk ibadat maupun dalam bentuk amal lainnya demi serta dinamika yang ter- kepentingan bersama.

jadi karena adanya perbedaan agama ter-

Ibadat (liturgi) mempunyai peran ganda sebagai berikut.

sebut.

1. Sebagai pengatur hubungan setiap pribadi dengan Sang Pencipta. Mengapa pada saat ini

2. Sebagai alat untuk mengatur hubungan antara sesama manusia. sering terjadi konflik

yang berbau SARA?

Akhlak sebagai bagian pokok agama merupakan bagian dari Semangat apa yang ha- pembentukan sikap mental yang merupakan syarat terpenting rus kita miliki agar kon- dalam membina dan memelihara ketenteraman masyarakat. Jika flik-konflik tersebut bisa dalam suatu masyarakat yang anggotanya terdiri atas pribadi- dihindarkan? pribadi berakhlak baik, akan terbina dan terpelihara ketenteraman. Uraikan pendapat Anda

melalui pendekatan an-

Dengan demikian akhlak merupakan kekuatan moral serta tropologi. Kumpulkan pencerminan dari kebersihan dan kesucian jiwa yang mempunyai hasil kerja Anda kepa- kekuatan lebih dari hukum, undang-undang atau peraturan-

da bapak/ibu guru.

peraturan lainnya. Pada masa kehidupan manusia purba, kehidupan manusia

sangat bergantung pada keadaan alam sekitarnya. Manusia purba belum memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengatasi segala bentuk perubahan alam. Mereka selalu berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam mengatasi berbagai bentuk perubahan alam lingkungan di sekitarnya. Ketergantungan hidup manusia purba terhadap kondisi alam memunculkan pola pemikiran yang mengakui adanya

Agama dalam Kehidupan Manusia

Sumber: Indonesian Heritage,

Terjadinya berbagai peristiwa alam 2002

S Gambar 2.4 Sedekah Laut, merupakan salah satu ritual

yang sering menimpa masyarakat purba pada kepercayaan yang dilandaskan pada tradisi kepercayaan masa itu, menjadikan masyarakat itu percaya nenek moyang yang tetap dilestarikan dari generasi ke

kepada berbagai kekuatan gaib yang lambat generasi tanpa memengaruhi keimanan beragama justru

memperkuat landasan keimanan keagamaan mereka.

laun berubah menjadi kepercayaan terhadap banyak dewa atau polytheisme. Adanya sistem kepercayaan itu, mereka mengenal adanya dewa bumi, dewa angin, dewa laut, dewa hujan, dan sebagainya. Kehidupan masyarakat Yunani Kuno termasuk salah satu masyarakat tertua di dunia yang memiliki sistem kepercayaan polytheisme yang kemudian berkembang menjadi monotheisme sampai sekarang ini.

Kepercayaan telah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan manusia, bahkan di era modern sekarang ini, banyak orang yang beragama tetapi tetap memegang teguh pada keper- cayaan tertentu yang merupakan bagian dari kebudayaan atau tradisi bangsanya.

Munculnya kepercayaan bersifat dari proses pengalaman hidup yang dialami manusia berkaitan dengan alam lingkungan sekitarnya. Keterbatasan ilmu pengetahuan yang dikuasai manusia menumbuh- kan pola perilaku yang berlandaskan pada kepasrahan manusia terhadap alam lingkungan tempat ia meng- gantungkan hidupnya. Dengan demikian kepercayaan merupakan bagian dari kebudayaan manusia.

X Gambar 2.5 Bekerja di ladang sebagai bentuk mata pencaharian manusia, merupakan salah satu contoh kebudayaan manusia.

Sumber: Negara dan Bangsa, 2002

74 Antropologi SMA Jilid 2

Adapun kebudayaan mengandung makna sebagai bentuk perilaku manusia yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hi- dupnya. Orang bekerja menanam padi utuk memperoleh makanan, orang melakukan ritual khusus sebelum bekerja agar diperoleh keselamatan, dan sebagainya. Apapun yang dilakukan manusia merupakan bentuk kebudayaan. Sesuatu yang dihasilkan dari perilaku tersebut merupakan wujud atau hasil kebudayaan manusia.

Merealisasikan agama dalam kehidupan merupakan bentuk kebudayaan, akan tetapi agama itu sendiri bukan merupakan hasil kebudayaan. Dengan agama manusia menjadi berbudaya atau agama sebagai sarana membudayakan manusia.

Secara ringkas, perbedaan agama dengan kebudayaan sebagai berikut.

1. Agama bersumber pada wahyu Ilahi, Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan kebudayaan merupakan hasil pikiran dan buah tangan manusia.

2. Agama bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan tidak boleh dirubah, sedangkan kebudayaan bersifat relatif dan mengalami perubahan seirama dengan perubahan dan perkembangan alam pikiran manusia.

3. Agama mengandung sistem creed, sistem ritual, dan sistem moral dalam mengatur segala aspek kehidupan, sedangkan kebudayaan tidak.

4. Agama sebagai pegangan dan tuntunan hidup, kebudayaan sebagai aksi atau reaksi manusia terhadap alam sekitarnya.

5. Agama sebagai alat revolusi rohani bagi pemeluknya untuk membebaskan diri dari berbagai tekanan hidup, sedangkan kebudayaan tidak.