HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. ASUPAN MAKANAN

Pemantauan terhadap asupan makanan Ny. L dilakukan selama 4 (empat) hari berturut-turut yaitu dari hari Selasa 10 Maret 2015 sampai dengan hari Jumat

13 Maret 2015. Pemantauan terhadap asupan makanan Ny. L dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) cara yaitu Recall 24 jam dan pemorsian (penimbangan makanan). Metode Recall 24 jam dilakukan pada hari ke 1 dan 2 (6 kali waktu makan), sedangkan untuk metode pemorsian dilakukan pada hari ke 3 dan 4 (5 kali waktu makan). Namun pada hari ke 4, pemorsian dilakukan hanya untuk makan pagi dan makan siang saja. Hal ini dikarenakan pada hari ke 4 Ny. L sudah boleh pulang/meninggalkan Rumah Sakit.

Berikut merupakan rincian dari hasil pemantauan terhadap asupan makanan Ny. L :

1. Asupan Energi Asupan energi yang paling besar didapat dari bahan makanan sumber

karbohidrat seperti beras, kentang, bihun, mie, singkong, ubi, talas, makaroni, dan bahan makanan sumber karbohidrat lainnya. Adapun hasil pemantauan asupan energi Ny. L selama 4 (empat) hari adalah sebagai berikut :

Tabel 19. Hasil Pemantauan Asupan Energi Ny. L Selama 4 (Empat) Hari Hasil Pemantauan

Hari Ke 1

Hari Ke 2

Hari Ke 3 Hari Ke 4

299,7

599,8

Jumlah Asupan 1472,8 893,4

449,75

1728 1209,6 Persentase Asupan

Kebutuhan Asupan

1728

85,23% 73,86% Tingkat Konsumsi

26,02%

Kurang

Baik Kurang

Grafik Asupan Energi Ny. L

Rata-rata Persentase se 60%

70%

73,86%

Jumlah Asupan n ta 50%

(Recall) se 40%

Persentase Jumlah

er

P 30% Asupan (Pemorsian)

26,02%

20% Persentase Kebutuhan

10% Asupan

0% Rata-rata

Hari Ke 3

Hari Ke 4

Recall (Hari ke 1 & 2)

Gambar 1. Grafik Asupan Energi Ny. L Selama 4 (Empat) Hari

Persentase asupan energi merupakan hasil perbandingan antara jumlah asupan energi dengan kebutuhan energi Ny. L. Berdasarkan hasil recall

24 jam, pada hari ke 1 dan ke 2 rata-rata persentase asupan energi Ny. L sebesar 26,02% dari kebutuhan asupan. Hasil recall 24 jam tersebut jika dibandingkan dengan kriteria tingkat konsumsi pasien Rumah Sakit termasuk dalam kriteria tingkat konsumsi kurang karena persentase asupan < 80%

kebutuhan asupan. Setelah dianamnesa, asupan energi kurang tersebut disebabkan oleh kurangnya nafsu makan serta ketersediaan makanan yang belum seimbang. Sedangkan pada hari ke 3 tingkat konsumsi Ny. L termasuk dalam kriteria tingkat konsumsi baik karena persentase asupan > 80% kebutuhan asupan yaitu sebesar 85,23%. Peningkatan persentase konsumsi tersebut disebabkan oleh adanya kemauan dari Ny. L untuk sembuh dengan cara mematuhi diet yang diberikan serta kuantitas makanan yang disajikan sudah disesuaikan dengan kebutuhan asupan Ny. L. Namun pada hari ke 4, persentase asupan Ny. L mengalami penurunan kembali menjadi 73,86% dari kebutuhan dan kriteria tingkat konsumsi kurang. Penurunan tersebut dikarenakan makanan yang disajikan tidak dikonsumsi habis oleh Ny. L sehingga asupan makanannya kurang dari kebutuhan.

2. Asupan Protein Protein merupakan zat pembangun bagi tubuh manusia. Asupan protein

didapat dari bahan makanan sumber protein hewani dan protein nabati seperti daging sapi, daging ayam, ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Berikut merupakan hasil pemantauan asupan protein Ny. L selama 4 (empat) hari berturut-turut :

Tabel 20. Hasil Pemantauan Asupan Protein Ny. L Selama 4 (Empat) Hari

Hasil

Hari Ke 1

Hari Ke 2

Hari Ke 3 Hari Ke 4

Jumlah Asupan 50,4 38,8

Kebutuhan Asupan

64,8 45,36 Persentase Asupan

77,77% 85,53% Tingkat Konsumsi

Kurang

Kurang Baik

Grafik Asupan Protein Ny. L

Rata-rata Persentase se 60%

Jumlah Asupan n ta 50%

(Recall) se 40%

Persentase Jumlah

P 30% Asupan (Pemorsian) 20%

er

Kebutuhan Asupan 0%

Rata-rata

Hari Ke 3

Hari Ke 4

Recall (Hari ke 1 & 2)

Gambar 2. Grafik Asupan Protein Ny. L Selama 4 (Empat) Hari

Data di atas menunjukkan bahwa asupan protein Ny. L selama 4 (empat) hari mengalami peningkatan pada hari ke 1 sampai hari ke 4. Berdasarkan hasil recall 24 jam, pada hari ke 1 dan ke 2 asupan protein Ny. L rata-rata persentase asupan sebesar 21,68% dari kebutuhan asupan dan termasuk dalam kriteria tingkat konsumsi kurang. Kurangnya asupan protein tersebut disebabkan oleh pola konsumsi Ny. L pada hari ke 1 yang hanya mengkonsumsi bahan makanan sumber protein hewani saja dengan jumlah Data di atas menunjukkan bahwa asupan protein Ny. L selama 4 (empat) hari mengalami peningkatan pada hari ke 1 sampai hari ke 4. Berdasarkan hasil recall 24 jam, pada hari ke 1 dan ke 2 asupan protein Ny. L rata-rata persentase asupan sebesar 21,68% dari kebutuhan asupan dan termasuk dalam kriteria tingkat konsumsi kurang. Kurangnya asupan protein tersebut disebabkan oleh pola konsumsi Ny. L pada hari ke 1 yang hanya mengkonsumsi bahan makanan sumber protein hewani saja dengan jumlah

3. Lemak Bahan makanan yang digunakan dalam diet Ny. L merupakan bahan

makanan yang mengandung rendah kolesterol. Berikut merupakan hasil pemantauan asupan lemak Ny. L selama 4 (empat) hari berturut-turut :

Tabel 21. Hasil Pemantauan Asupan Lemak Ny. L Selama 4 (Empat) Hari

Hasil

Hari Ke 1

Hari Ke 2

Hari Ke 3 Hari Ke 4

Jumlah Asupan 37,9

Kebutuhan Asupan

34,8 24,36 Persentase Asupan

108,91% 82,10% Tingkat Konsumsi

Kurang

Baik Baik

Grafik Asupan Lemak Ny. L

100% Rata-rata Persentase

Jumlah Asupan

ta n

(Recall) se 60%

57,33% Persentase Jumlah

er

P 40% Asupan (Pemorsian) 20%

Persentase Kebutuhan Asupan

0% Rata-rata

Hari Ke 3

Hari Ke 4

Recall (Hari ke 1 & 2)

Gambar 3. Grafik Asupan Lemak Ny. L Selama 4 (Empat) Hari Berdasarkan data di atas, rata-rata persentase asupan lemak pada hari ke

1 dam ke 2 sebesar 57,33% dari kebutuhan asupan. Rata-rata persentase asupan tersebut termasuk dalam kriteria tingkat konsumsi kurang. Penyebab kurangnya asupan lemak Ny. L adalah karena kurangnya variasi makanan yang dikonsumsi Ny. L sehingga asupan lemaknya tidak terpenuhi. Sedangkan pada hari ke 3, persentase asupan lemak Ny. L mengalami peningkatan yaitu sebesar 108,91% dari kebutuhan asupan. Persentase asupan tersebut sudah melebihi standar minimal yang telah ditentukan yaitu > 80% kebutuhan asupan. Hal ini dikarenakan pada hari ke 3 Ny. L mengkonsumsi makanan dari luar Rumah Sakit yaitu tahu goreng sehingga asupan lemaknya melebihi kebutuhan asupan. Pada hari ke 4, asupan lemak Ny. L mencapai 82,10% dari kebutuhan asupan dan termasuk dalam kriteria tingkat konsumsi baik.

4. Karbohidrat Asupan karbohidrat didapat dari bahan makanan jenis serealia, kentang,

bihun, mie, makaroni, tepung-tepungan, dan sumber karbohidrat lainnya. Berikut merupakan hasil pemantauan asupan karbohidrat selama 4 (empat) hari berturut-turut :

Tabel 22. Hasil Pemantauan Asupan Karbohidrat Ny. L Selama

4 (Empat) Hari

Hasil

Hari Ke 1

Hari Ke 2

Hari Ke 3 Hari Ke 4

Jumlah Asupan 221,2 137,1

Kebutuhan Asupan

280,8 196,56 Persentase Asupan

78,77% 69,75% Tingkat Konsumsi

Kurang

Kurang Kurang

Grafik Asupan Karbohidrat Ny. L

Rata-rata Persentase se 60%

Jumlah Asupan ta n 50%

(Recall) se 40%

Persentase Jumlah

er

P 30% Asupan (Pemorsian) 19,44%

Persentase Kebutuhan Asupan

0% Rata-rata

Hari Ke 3

Hari Ke 4

Recall (Hari ke 1 & 2)

Gambar 4. Grafik Asupan Lemak Ny. L Selama 4 (Empat) Hari Data di atas menunjukkan bahwa asupan karbohidrat Ny. L selama

4 (empat) hari mengalami peningkatan. Pada hari ke 1 dan ke 2, rata-rata asupan karbohidrat Ny. L hanya sebesar 19,44% dari kebutuhan asupan.

Persentase asupan tersebut termasuk dalam kriteria tingkat konsumsi kurang karena asupan < 80% kebutuhan asupan. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah bahan makanan yang dikonsumsi Ny. L pada hari ke 1 dan ke 2 serta pola menu Ny. L kurang seimbang, sehingga asupan karbohidratnya tidak terpenuhi. Pada hari ke 3 tingkat konsumsi Ny. L sebesar 78,77% dari kebutuhan asupan. Akan tetapi, pada hari ke 4 persentase asupan Ny. L mengalami penurunan menjadi 69,75% dari kebutuhan asupan. Hal ini dikarenakan kuantitas makanan yang dikonsumsi Ny. L lebih sedikit dibanding dengan hari ke 3 sehingga persentase asupannya mengalami penurunan.

B. MONITORING DAN EVALUASI DATA REKAM MEDIK

1. Data Antropometri Berdasarkan hasil pemantauan selama 4 hari didapat hasil untuk data

antropometri adalah sebagai berikut :

Tabel 23. Hasil Pemantauan Terhadap Data Antropometri Ny. L Selama

4 Hari Indikator

Hasil Pengukuran Pengukuran

Hari Ke 1

Hari Ke 2

Hari Ke 3 Hari Ke 4

Berat Badan

34,6 kg 34,5 kg Tinggi Badan

15,80 15,75 Status Gizi

Kurus Kurus (Kurang BB (Kurang BB (Kurang

tingkat berat) BB tingkat BB tingkat

berat)

berat) berat)

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa selama 4 (empat) hari pemantauan berat badan Ny. L mengalami peningkatan. Pada hari ke 1 berat badan Ny. L hanya sebesar 34 kg, sedangkan hari ke 4 berat badan Ny. L mencapai 34,5 kg. Dengan adanya pertambahan berat badan tersebut, maka akan merubah IMT Ny. L yang semula hanya 15,52 menjadi 15,75. Akan tetapi meskipun IMT Ny. L berubah, status gizi Ny. L tetap dalam kategori kurus (kurang berat badan tingkat berat) karena IMT Ny. L masih kurang dari IMT 17.

2. Data Biokimia

Tabel 24. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Ny. L Selama 4 Hari Indikator

Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan

Hari Ke 1

Hari Ke 2

Hari Ke 3 Hari Ke 4

Kolesterol

205 mg/dl

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kadar kolesterol Ny. L sebesar 205 mg/dl. Hasil pemeriksaan tersebut termasuk dalam kategori tinggi karena melebihi kadar kolesterol normal yang telah ditentukan yaitu sebesar 133-200 mg/dl. Pemeriksaan kolesterol tersebut tidak dilakukan setiap hari, seminggu sekali ataupun dua minggu sekali karena pemeriksaan kadar kolesterol yang dilakukan dengan jarak kurang dari 3 (tiga) minggu dapat menghasilkan data yang kurang akurat, dimana ada kemungkinan keadaan kondisi kolesterol di dalam darah masih sama dengan kondisi sebelumnya (Graha, 2010).

3. Data Pemeriksaan Fisik

Tabel 25. Hasil Pemeriksaan Fisik Ny. L Selama 4 Hari Hari Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan

Pasien mengeluh sakit kepala, mual, muntah, mata

Hari Ke 1

sebelah kiri tidak dapat membuka Pasien mengeluh sakit kepala, mual, muntah, mata

Hari Ke 2

sebelah kiri tidak dapat membuka Pasien mengeluh perih pada perut, sesak nafas, dan mata

Hari Ke 3

sebelah kiri tidak dapat membuka Pasien mengeluh perih pada perut, pusing, dan mata

Hari Ke 4

sebelah kiri tidak dapat membuka

Kondisi Ny. L selama pengamatan 4 (empat) hari berada dalam keadaan sadar. Selama pemantauan dari hari ke 1 sampai ke 4 kondisi Ny. L cenderung mengalami peningkatan. Pada pengamatan hari ke 1 dan ke 2 Ny. L dalam kondisi mata sebelah kiri tidak dapat membuka secara maksimal, mual, muntah, dan sakit kepala. Namun, pada hari ke 3 dan ke 4 pemantauan, kondisi Ny. L mengalami peningkatan. Kondisi Ny. L pada hari ke 3 dan ke 4 yaitu perih pada perut, pusing, sesak nafas, dan mata sebelah kiri tidak dapat membuka secara maksimal.

4. Data Pemeriksaan Klinis

Tabel 26. Hasil Pemeriksaan Klinis Ny. L Selama 4 Hari Indikator

Hasil Pemeriksaan

Pemeriksaan

Hari Ke 1

Hari Ke 2

Hari Ke 3 Hari Ke 4

Tekanan Darah 130/90 mmHg 120/80 mmHg 130/90 mmHg 140/80 mmHg Nadi

78 kali/menit Respirasi

80 kali/menit

80 kali/menit

80 kali/menit

- Suhu Tubuh

21 kali/menit

Kondisi klinis Ny. L selama 4 (empat) hari pemantauan mengalami perubahan. Pada pemeriksaan tekanan darah selama 4 (empat) hari, tekanan darah Ny. L termasuk dalam klasifikasi pra hipertensi kecuali pada hari ke 4, tekanan darah Ny. L termasuk dalam klasifikasi hipertensi tahap 1. Untuk pemeriksaan frekuensi nadi Ny. L tidak terjadi perubahan yang signifikan dan masih berada dalam batas normal. Pemeriksaan respirasi Ny. L hanya dilakukan 1 (satu) kali pada saat pertama masuk Rumah Sakit. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa frekuensi respirasi Ny. L termasuk dalam klasifikasi Takipnea (nafas cepat). Sedangkan untuk pemeriksaan suhu tubuh, Ny. L dalam kondisi demam karena suhu tubuhnya melebihi batas normal. Akan tetapi pada hari ke 3 pemantauan, suhu tubuh Ny. L mengalami penurunan dan berada dalam batas normal.

5. Perekembangan Diet

Tabel 27. Hasil Pemantauan Perkembangan Diet Ny. L Selama 4 Hari

Perkembangan Diet

Hari Ke 1

Hari Ke 2

Hari Ke 3

Hari Ke 4

Bentuk Makanan

Rendah Garam, Rendah Garam, Prinsip Diet

Pada hari ke 1, Ny. L mengkonsumsi makanan yang disajikan dari rumah. Bentuk makanan pada hari ke 1 yaitu makanan biasa berupa nasi. Pada hari ke 2, ke 3, dan ke 4 bentuk makanan yang diberikan kepada Ny. L memiliki tekstur lunak yaitu berupa bubur. Pemberian tekstur makanan yang lunak tersebut bertujuan agar memudahkan Ny. L dalam mencerna makanan yang diberikan. Selama proses pemantauan tidak ada perubahan bentuk makanan yang diberikan kepada Ny. L.

Prinsip diet yang digunakan dalam penatalaksanaan diet Ny. L mengalami perubahan pada hari ke 3. Sebelumnya diet yang digunakan oleh Ny. L adalah diet TKTP dan rendah garam. Akan tetapi setelah ditinjau lebih lanjut, ternyata kadar kolesterol dan tekanan darah Ny. L melebihi batas normal yang telah ditentukan serta hasil diagnosa dokter yang menunjukkan bahwa adanya tumor pada otak Ny. L. Berdasarkan data tersebut, maka prinsip diet Ny. L dirubah menjadi tinggi kalori tinggi protein, rendah garam, dan rendah kolesterol. Hal tersebut mengacu pada tujuan diet yang diberikan kepada Ny. L yaitu mencapai tekanan darah dan kadar kolesterol normal.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124